Untung Rugi Jika PAN Bergabung ke Pemerintahan Jokowi Lagi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan telah bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara beberapa waktu lalu. Kehadiran pria yang akrab disapa Zulhas itu didampingi oleh Ketua Dewan Pembina Partai, Soetrisno Bachir dan Ketua Majelis Partai, Hatta Rajasa.
Zulhas mengklaim pertemuannya dengan Presiden Jokowi hanya mengenalkan pengurus baru dan membahas ekonomi dan UMKM. Namun, sejumlah pengamat menilai pertemuan itu justru dibahas tentang politik dan kemungkinan PAN merapat ke Pemerintahan Jokowi. (Baca juga: Maung Pakai Mesin Hilux, Toyota Pastikan Pindad Tak Kantongi Izin)
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin mengatakan ada untung rugi jika partai berlambang matahari itu bergabung ke Pemerintahan Jokowi.
"Untung bagi PAN dapat jabatan dan kekuasaan. Bagi Jokowi memperkuat dan memperluas kekuasaannya. Serta bisa menaklukan lawan-lawan politiknya," ujar Ujang saat dihubungi SINDOnews, Rabu (22/7/2020).
Di sisi lain, ruginya bagi PAN jika pemerintahan ini gagal di mata publik maka berimbas ke elektabilitas PAN. Ujang juga menganggap belum tentu partai koalisi Jokowi-Ma'ruf Amin merestui PAN bergabung lantaran partai itu pernah memilki catatan negatif saat diberikan kesempatan bergabung, namun terkesan oposisi merespons kebijakan pemerintah. (Baca juga: Vaksin China Tiba di Indonesia, Ahli Epidemiologi: Banyak Orang Ingin Keajaiban)
"Ruginya jika Pemerintah Jokowi tak bagus dalam mengelola pemerintahan, maka imbasnya PAN juga akan jelek citranya. Karena ada dalam pemerintahan," kata Ujang.
Zulhas mengklaim pertemuannya dengan Presiden Jokowi hanya mengenalkan pengurus baru dan membahas ekonomi dan UMKM. Namun, sejumlah pengamat menilai pertemuan itu justru dibahas tentang politik dan kemungkinan PAN merapat ke Pemerintahan Jokowi. (Baca juga: Maung Pakai Mesin Hilux, Toyota Pastikan Pindad Tak Kantongi Izin)
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin mengatakan ada untung rugi jika partai berlambang matahari itu bergabung ke Pemerintahan Jokowi.
"Untung bagi PAN dapat jabatan dan kekuasaan. Bagi Jokowi memperkuat dan memperluas kekuasaannya. Serta bisa menaklukan lawan-lawan politiknya," ujar Ujang saat dihubungi SINDOnews, Rabu (22/7/2020).
Di sisi lain, ruginya bagi PAN jika pemerintahan ini gagal di mata publik maka berimbas ke elektabilitas PAN. Ujang juga menganggap belum tentu partai koalisi Jokowi-Ma'ruf Amin merestui PAN bergabung lantaran partai itu pernah memilki catatan negatif saat diberikan kesempatan bergabung, namun terkesan oposisi merespons kebijakan pemerintah. (Baca juga: Vaksin China Tiba di Indonesia, Ahli Epidemiologi: Banyak Orang Ingin Keajaiban)
"Ruginya jika Pemerintah Jokowi tak bagus dalam mengelola pemerintahan, maka imbasnya PAN juga akan jelek citranya. Karena ada dalam pemerintahan," kata Ujang.
(kri)