Sindiran Megawati terhadap KAMI Ingatkan Pembentukan Partai Nasdem

Kamis, 27 Agustus 2020 - 10:10 WIB
loading...
Sindiran Megawati terhadap KAMI Ingatkan Pembentukan Partai Nasdem
Deklarasi KAMI di Tugu Proklamasi pada 18 Agsutus 2020 lalu. Foto/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri sempat menyinggung pembentukan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Di dalam gerakan yang dideklarasikan sejumlah tokoh dan aktivis itu disebut Megawati banyak yang ingin menjadi presiden.

Komentar Megawati itu disampaikan dalam pidatonya di pembukaan Sekolah Calon Kepala Daerah (Cakada) Gelombang II Menuju Pilkada Serentak 2020 secara daring, Rabu (26/8/2020).

(Baca: Setelah Puji Kadernya, Megawati Mengaku Suka Tertawa Baca Deklarasi KAMI)

"Kan suka begitu sekarang. Saya suka ketawa. Kan banyak orang ini kan, kemarin kemarin ada pemberitaan, ada orang yang bentuk KAMI," kata Megawati.

"Wah KAMI itu kayaknya banyak banget yang kepingin jadi presiden. Ya daripada bikin seperti itu, kenapa ya dari dulu nggak cari partai?" lanjutnya.

Direktur Eksekutif Segitiga Institute M Sukron menilai sindiran Megawati tersebut cukup kontekstual dengan fenomena politik di Indonesia. Terlebih berbagai kritik dan usulan KAMI nyatanya berujung pada desakan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) mundur.

"Kalau KAMI itu murni gerakan moral, harusnya ketika deklarasi kemarin, jangan ada poster yang menyuarakan pemakzulan presiden. Apalagi ada tokoh seperti Gatot Nurmantyo yang pada 2019 kemarin gagal jadi calon presiden," kata Sukron, Kamis (27/8/2020).

(Baca: Diawali Jakarta, Deklarasi Koalisi Din Syamsuddin dkk Terus Meluas)

"Jadi sindiran yang disampaikan Bu Mega itu sangat mengena," tegasnya.

Sebaliknya, Sukron menilai bahwa apa yang dilakukan oleh KAMI saat ini akan mengingatkan publik atas aksi Surya Paloh dan kawan-kawan saat membentuk ormas Nasional Demokrat dulu. Saat itu, Surya Paloh pun menggandeng banyak tokoh seperti Anies Baswedan. Belakangan, ormas itu berubah menjadi Partai Nasdem.

"Jadi perlu kita mencatat soal kemurnian gerakan ini. Kalau memang dia gerakan moral, dia tidak akan berubah menjadi partai seperti Nasdem dulu," tukasnya.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1557 seconds (0.1#10.140)