Inovasi Daerah Bangkitkan Ekonomi
loading...
A
A
A
Dorongan perlunya inovasi saat pandemi di level daerah juga disampaikan Kepala Balitbang Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Agus Fatoni. Dalam pandangan Fatoni, saat ini semua negara sedang beradu cepat dalam penanganan Covid-19, utamanya menangani dampak di bidang ekonomi maupun kesehatan.
Menurutnya momentum ini harus dijawab dengan inovasi. “Ini memberikan peluang kita bersama untuk menjawab dengan inovasi dan karya nyata. Sehingga meningkatkan daya saing dalam dan luar negeri,” katanya saat memberikan sambutan pada ajang Penghargaan KDI.
Dalam penanganan Covid-19 pemerintah daerah didorong untuk mampu berinovasi dengan memanfaatkan potensi unggulan wilayahnya. Terobosan itu hakikatnya ditujukan untuk meningkatkan kinerja pemerintah daerah dan pelayanan publik secara optimal. Sasaran inovasi daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan publik, pemberdayaan dan peran serta masyarakat, serta daya saing daerah. (Baca juga: Santri Ditangkap, Warga Kepung Polisi di Pondok Pesantren)
Geliat Inovasi Daerah
Sejak kasus Covid-19 pertama kala diumumkan masuk Indonesia pada awal Maret lalu, banyak perekonomian masyarakat di daerah terpengaruh bahkan sebagian harus gulung tikar. Kondisi itu membuat perekonomian nasional dan daerah menjadi lesu yang berujung pada kesejahteraan masyarakat juga terganggu. Namun sejumlah pemerintah daerah berhasil menekan dampak ekonomi yang menimpa wilayahnya. Mereka berpacu melahirkan terobosan atau inovasi untuk memulihkan kondisi ekonomi lokalnya.
Salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Hantaman pandemi yang menyebabkan lesunya penjualan justru menggugah Gubernur Sumsel Herman Deru berinovasi untuk mendongkrak perekonomian daerah. Dia aktif membantu para pelaku UMKM dengan mempromosikan produk kuliner melalui Instagram pribadinya secara gratis. Selain itu, dia juga membentuk tim khusus Kredit Usaha Rakyat (KUR) demi menjembatani petani mendapatkan pinjaman bank secara mudah. (Baca juga: BLT Rp600.000 Ditunggu Karyawan, Sri Mulyani: Tenang, Pasti Ditransfer Minggu Ini)
Menurut dia, ada tiga pokok yang perlu diperhatikan kepala daerah dalam upaya pemulihan ekonomi yang lesu akibat pandemi, yakni permodalan, keterampilan, dan pasar. Herman mengaku telah bekerja sekuat tenaga memulihkan ekonomi di masa pandemi bukan semata-mata untuk mengejar penghargaan. “Tetapi penghargaan ini justru memotivasi dan membuat kita semakin keras bekerja lagi untuk perbaikan ekonomi masyarakat,” ucap Herman saat menerima penghargaan kemarin.
Kepala daerah lainnya, Bupati Pasuruan M Irsyad Yusuf juga berupaya memulihkan roda ekonomi masyarakat di wilayahnya melalui program Keluarga Berdaya Lawan Covid-19 (Kebal Covid-19). Inovasi berbasis keluarga itu ditujukan untuk memberdayakan masyarakat lokal yang adaptif di masa normal baru (new normal) sehingga mampu menjangkau masa depan.
Menurut Irsyad, di tengah kondisi sulit saat ini, pemerintah kabupaten/kota berkewajiban mencari solusi atas masalah dan tantangan ekonomi, kesehatan, sosial yang muncul karena pandemi. Ia menilai inovasi Kebal Covid sebagai upaya mengajak masyarakat menghadapi Covid-19 bersama-sama yang dimulai dari lingkup keluarga.
Bupati Tapanuli Utara (Taput) Nikson Nababan mencanangkan program ketahanan pangan melalui penanaman jagung. Dia memberikan bibit kepada 431 kelompok tani (Poktan) di Hutaraja, Sipoholon dan dinilai sebagai gerakan pertama di Sumatera Utara. (Baca juga: Rusia Masih Optimistis Rencana Pembelian Sukhoi Indonesia Berlanjut)
Menurutnya momentum ini harus dijawab dengan inovasi. “Ini memberikan peluang kita bersama untuk menjawab dengan inovasi dan karya nyata. Sehingga meningkatkan daya saing dalam dan luar negeri,” katanya saat memberikan sambutan pada ajang Penghargaan KDI.
Dalam penanganan Covid-19 pemerintah daerah didorong untuk mampu berinovasi dengan memanfaatkan potensi unggulan wilayahnya. Terobosan itu hakikatnya ditujukan untuk meningkatkan kinerja pemerintah daerah dan pelayanan publik secara optimal. Sasaran inovasi daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan publik, pemberdayaan dan peran serta masyarakat, serta daya saing daerah. (Baca juga: Santri Ditangkap, Warga Kepung Polisi di Pondok Pesantren)
Geliat Inovasi Daerah
Sejak kasus Covid-19 pertama kala diumumkan masuk Indonesia pada awal Maret lalu, banyak perekonomian masyarakat di daerah terpengaruh bahkan sebagian harus gulung tikar. Kondisi itu membuat perekonomian nasional dan daerah menjadi lesu yang berujung pada kesejahteraan masyarakat juga terganggu. Namun sejumlah pemerintah daerah berhasil menekan dampak ekonomi yang menimpa wilayahnya. Mereka berpacu melahirkan terobosan atau inovasi untuk memulihkan kondisi ekonomi lokalnya.
Salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Hantaman pandemi yang menyebabkan lesunya penjualan justru menggugah Gubernur Sumsel Herman Deru berinovasi untuk mendongkrak perekonomian daerah. Dia aktif membantu para pelaku UMKM dengan mempromosikan produk kuliner melalui Instagram pribadinya secara gratis. Selain itu, dia juga membentuk tim khusus Kredit Usaha Rakyat (KUR) demi menjembatani petani mendapatkan pinjaman bank secara mudah. (Baca juga: BLT Rp600.000 Ditunggu Karyawan, Sri Mulyani: Tenang, Pasti Ditransfer Minggu Ini)
Menurut dia, ada tiga pokok yang perlu diperhatikan kepala daerah dalam upaya pemulihan ekonomi yang lesu akibat pandemi, yakni permodalan, keterampilan, dan pasar. Herman mengaku telah bekerja sekuat tenaga memulihkan ekonomi di masa pandemi bukan semata-mata untuk mengejar penghargaan. “Tetapi penghargaan ini justru memotivasi dan membuat kita semakin keras bekerja lagi untuk perbaikan ekonomi masyarakat,” ucap Herman saat menerima penghargaan kemarin.
Kepala daerah lainnya, Bupati Pasuruan M Irsyad Yusuf juga berupaya memulihkan roda ekonomi masyarakat di wilayahnya melalui program Keluarga Berdaya Lawan Covid-19 (Kebal Covid-19). Inovasi berbasis keluarga itu ditujukan untuk memberdayakan masyarakat lokal yang adaptif di masa normal baru (new normal) sehingga mampu menjangkau masa depan.
Menurut Irsyad, di tengah kondisi sulit saat ini, pemerintah kabupaten/kota berkewajiban mencari solusi atas masalah dan tantangan ekonomi, kesehatan, sosial yang muncul karena pandemi. Ia menilai inovasi Kebal Covid sebagai upaya mengajak masyarakat menghadapi Covid-19 bersama-sama yang dimulai dari lingkup keluarga.
Bupati Tapanuli Utara (Taput) Nikson Nababan mencanangkan program ketahanan pangan melalui penanaman jagung. Dia memberikan bibit kepada 431 kelompok tani (Poktan) di Hutaraja, Sipoholon dan dinilai sebagai gerakan pertama di Sumatera Utara. (Baca juga: Rusia Masih Optimistis Rencana Pembelian Sukhoi Indonesia Berlanjut)