Inovasi Daerah Bangkitkan Ekonomi

Kamis, 27 Agustus 2020 - 06:03 WIB
loading...
Inovasi Daerah Bangkitkan...
Foto/Koran SINDO
A A A
JAKARTA - Inovasi menjadi kunci keberhasilan daerah mampu terlepas dari berbagai rintangan dan keterbatasan. Di tengah pandemi Covid-19 saat ini, sejumlah kepala daerah terbukti berani membuat terobosan strategis demi bisa segera bangkit untuk menyejahterakan warganya.

Dengan modal inovasi, maka kelemahan-kelemahan yang dihadapi daerah menjadi lebih mudah terpetakan dan terurai. Kepala daerah juga mampu menjalankan pemerintahan secara efektif dan efisien dengan mengutamakan kolaborasi berbagai pihak. Melalui pelibatan banyak kalangan tersebut, maka partisipasi publik terhadap program-program pembangunan di daerah kian kuat.

Wujud semangat dan keteladanan sejumlah kepala daerah di Indonesia tersebut terpotret dalam ajang Penganugerahan Kepala Daerah Inovatif (KDI) 2020 yang digelar oleh KORAN SINDO dan Sindonews.com di Jakarta, kemarin. Dalam acara yang digelar secara virtual tersebut, terpilih 18 kepala daerah baik gubernur, wali kota maupun bupati berprestasi. KDI 2020 mengusung tema Bangkit dari Pandemi.

Belasan kepala daerah tesebut terbukti mampu membangkitkan kesejahteraan warganya, khususnya saat wilayahnya juga dilanda wabah Covid-19 saat ini. Keberhasilan mereka terbagi dalam empat kategori, yakni ekonomi, kesehatan, sosial budaya dan tata kelola pemerintahan. (Baca: Kemendagri Ajak Pemda Terus Berinovasi di Tengah Pandemi)

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB) Tjahjo Kumolo saat memberikan sambutan pada Penganugerahan KDI 2020 mengatakan bahwa inovasi adalah kata kunci yang utama bagi sebuah bangsa untuk menjadi pemenang di persaingan global. Para kepala daerah memiliki peran strategis karena menjadi motor penggerak bagi aparat di bawahnya.

Dengan kepala daerah yang memiliki semangat inovatif, maka aparatur sipil negara (ASN) juga menjadi terpacu untuk berkreasi, berinovasi dan produktif. Dorongan agar kepala daerah dan ASN terus memiliki semangat kreatif tinggi, kata Tjahjo, juga tak henti disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam berbagai kesempatan.

Mantan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) ini juga menginginkan agar inovasi sekecil apapun yang dihasilkan daerah dapat mendorong tata kelola pemerintahan menjadi semakin baik. Dengan cara itu maka pelayanan kepada masyarakat juga makin cepat serta jalur birokrasi terpangkas.

“Membangun ASN yang smart dan produktif. Ini saya kira jadi komitmen Pak Jokowi, komitmen kita semua dalam upaya membangun tata kelola pemerintahan yang semakin efektif dan efisien,” katanya. (Baca juga: Sindiran tere Liye: Pertamina Tak Pernah Salah, yang Salah Kalian)

Dalam kesempatan itu, Tjahjo berharap ajang KDI yang digelar rutin tahunan ini dapat memacu kepala daerah yang mendapat penghargaan untuk terus berinovasi. Banyaknya inovasi yang dihasilkan daerah berintegritas ini adalah prestasi yang patut diapresiasi. Apalagi beberapa daerah memiliki inovasi yang sangat dibutuhkan di masa pandemi ini.

Dengan adanya penghargaan ini maka bisa merangsang kepala daerah lain untuk bisa berinovasi sekecil apapun demi percepatan pembangunan di daerah. Tjahjo menyebut proses pemberian penghargaan oleh oleh KORAN SINDO dan Sindonews.com ini dilakukan secara selektif dan independen.

Dorongan perlunya inovasi saat pandemi di level daerah juga disampaikan Kepala Balitbang Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Agus Fatoni. Dalam pandangan Fatoni, saat ini semua negara sedang beradu cepat dalam penanganan Covid-19, utamanya menangani dampak di bidang ekonomi maupun kesehatan.

Menurutnya momentum ini harus dijawab dengan inovasi. “Ini memberikan peluang kita bersama untuk menjawab dengan inovasi dan karya nyata. Sehingga meningkatkan daya saing dalam dan luar negeri,” katanya saat memberikan sambutan pada ajang Penghargaan KDI.

Dalam penanganan Covid-19 pemerintah daerah didorong untuk mampu berinovasi dengan memanfaatkan potensi unggulan wilayahnya. Terobosan itu hakikatnya ditujukan untuk meningkatkan kinerja pemerintah daerah dan pelayanan publik secara optimal. Sasaran inovasi daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan publik, pemberdayaan dan peran serta masyarakat, serta daya saing daerah. (Baca juga: Santri Ditangkap, Warga Kepung Polisi di Pondok Pesantren)

Geliat Inovasi Daerah

Sejak kasus Covid-19 pertama kala diumumkan masuk Indonesia pada awal Maret lalu, banyak perekonomian masyarakat di daerah terpengaruh bahkan sebagian harus gulung tikar. Kondisi itu membuat perekonomian nasional dan daerah menjadi lesu yang berujung pada kesejahteraan masyarakat juga terganggu. Namun sejumlah pemerintah daerah berhasil menekan dampak ekonomi yang menimpa wilayahnya. Mereka berpacu melahirkan terobosan atau inovasi untuk memulihkan kondisi ekonomi lokalnya.

Salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Hantaman pandemi yang menyebabkan lesunya penjualan justru menggugah Gubernur Sumsel Herman Deru berinovasi untuk mendongkrak perekonomian daerah. Dia aktif membantu para pelaku UMKM dengan mempromosikan produk kuliner melalui Instagram pribadinya secara gratis. Selain itu, dia juga membentuk tim khusus Kredit Usaha Rakyat (KUR) demi menjembatani petani mendapatkan pinjaman bank secara mudah. (Baca juga: BLT Rp600.000 Ditunggu Karyawan, Sri Mulyani: Tenang, Pasti Ditransfer Minggu Ini)

Menurut dia, ada tiga pokok yang perlu diperhatikan kepala daerah dalam upaya pemulihan ekonomi yang lesu akibat pandemi, yakni permodalan, keterampilan, dan pasar. Herman mengaku telah bekerja sekuat tenaga memulihkan ekonomi di masa pandemi bukan semata-mata untuk mengejar penghargaan. “Tetapi penghargaan ini justru memotivasi dan membuat kita semakin keras bekerja lagi untuk perbaikan ekonomi masyarakat,” ucap Herman saat menerima penghargaan kemarin.

Kepala daerah lainnya, Bupati Pasuruan M Irsyad Yusuf juga berupaya memulihkan roda ekonomi masyarakat di wilayahnya melalui program Keluarga Berdaya Lawan Covid-19 (Kebal Covid-19). Inovasi berbasis keluarga itu ditujukan untuk memberdayakan masyarakat lokal yang adaptif di masa normal baru (new normal) sehingga mampu menjangkau masa depan.

Menurut Irsyad, di tengah kondisi sulit saat ini, pemerintah kabupaten/kota berkewajiban mencari solusi atas masalah dan tantangan ekonomi, kesehatan, sosial yang muncul karena pandemi. Ia menilai inovasi Kebal Covid sebagai upaya mengajak masyarakat menghadapi Covid-19 bersama-sama yang dimulai dari lingkup keluarga.

Bupati Tapanuli Utara (Taput) Nikson Nababan mencanangkan program ketahanan pangan melalui penanaman jagung. Dia memberikan bibit kepada 431 kelompok tani (Poktan) di Hutaraja, Sipoholon dan dinilai sebagai gerakan pertama di Sumatera Utara. (Baca juga: Rusia Masih Optimistis Rencana Pembelian Sukhoi Indonesia Berlanjut)

Selain itu, Pemkab Taput juga mengucurkan beragam bantuan pertanian modern agar memotivasi masyarakat petani sehingga lebih maju dan mandiri. Selama masa pandemi, Nikson menerapkan tiga kebijakan yang mencakup kesehatan, anggaran bagi ketahanan pangan, dan pemulihan ekonomi.

Inovasi strategis juga dilakukan Wali Kota Gorontalo Marten A Taha. Dia menerapkan terobosan ekonomi salah satunya mengembangkan tempat jual-beli berbasis digital di Patali Shopping Point (PSP) dan menciptakan sistem pembelanjaan daring komoditi pasar. Mekanismenya mudah. Pembeli cukup memesan melalui aplikasi pesan instan Whatsapp ke operator PSP. Setelah itu pesanan akan diantar langsung ke rumah pembeli.

Pandemi memang membuat situasi menjadi sangat sulit. Akan tetapi, lanjut Marten, masyarakat harus tetap produktif dan ekonomi juga harus bergerak. Karena itu, dirinya mendorong inovasi-inovasi dalam rangka menggerakkan perekonomian perlu didorong setiap pemerintah daerah.

Di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, Bupati Eliaser Yentji Sunur mengizinkan kegiatan ekonomi melalui transaksi barter di Pasar Wulandoni dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat. Kebijakan itu membuat masyarakat setempat yang bermata pencaharian menangkap ikan paus, bisa melakukan barter dengan warga lereng gunung secara aman. (Lihat videonya: 5 Orang di Tangerang Tewas Usai Minum Miras Oplosan)

Wali Kota Bandung Oded M Danial menilai penghargaan ini adalah pengakuan atas kerja keras Pemkot Bandung bersama forkopinda dan seluruh lapisan masyarakat dalam menangani Covid-19. Salah satu inovasi yang dikembangkan Pemkot Bandung dalam penanganan Covid-19 adalah adanya laboratorium BSL tipe 2.

Pengadaan laboratorium ini cukup menunjang proses penanganan COVID di Kota Bandung, berkat kemampuannya melakukan swab test secara cepat. "Penghargaan ini tentu akan semakin menumbuhkan semangat kami untuk terus berjuang melawan Covid-19, menyeimbangkan kutub kesehatan maupun kutub perekonomian dengan inovasi dan kolaborasi," kata Oded. (Dita Angga/Faorick Pakpahan/Arif Budianto)
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4190 seconds (0.1#10.140)