Urgensi, Konsepsi dan Implementasi Benteng Pertahanan IKN

Senin, 12 Agustus 2024 - 05:08 WIB
loading...
A A A
baca juga: Hak atas Tanah di IKN Diobral, Mardani: Ini Namanya IKN for Sale

Secara teoritis, fasilitas pertahanan -baik pasukan maupun alutsista- sudah digelar karena presiden dan pimpinan negeri ini lainnya akan semakin intensif dan berkunjung, dan bahkan menetap di tempat tersebut. Karena itu, patut dipertanyakan apa saja yang telah dipersiapkan otoritas terkait, khususnya Kementerian Pertahanan dan TNI untuk mengamankan ibu kota negara baru ini?

Center of Gravity

Pembangunan sistem pertahanan tangguh untuk ibu kota negara dalam sejarah peradaban dilakukan dengan berbagai metode. Di antara kisah paling terkemuka ditunjukkan Konstatinopel. Untuk mengamankan ibu kota Bizantium, kaisar negeri tersebut membangun tembok untuk membentengi ibu kota dari ancaman Kesultanan Turki Usmani.

Pada puncak kemegahannya, tembok Konstantinopel memiliki panjang 12 kilometer, berlapis setinggi 12 meter, dan memiliki 192 menara yang masing-masing dilengkapi ketapel sebagai senjata artileri kala itu untuk mengusir pasukan lawan yang menyerbu, serta dikelilingi parit sedalam 7 meter untuk menghalangi atau menjebak prajurit infanteri yang mencoba meringsek ke benteng.

Pertahanan kota yang mulai dibangun Constantine 1 pada 330 H menjadi kian kokoh karena sebagian wilayah dikelilingi perairan yang menghubungkan Laut Tengah dan Laut Hitam yang membatasi Asia dan Eropa. Belum lagi pertahanan didukung keberadaan rantai yang bisa menghalangi kapal masuk ke Selat Golden Horn.

Saking kuatnya pertahanan, tembok Konstatinopel baru bisa ditembus setelah melalui berbagai strategi yang dilakukan pasukan Turki Usmani dalam kurun 800 tahun -dimulai dari Khalifah Muawiyah bin Abu Sofyan (44 H), Sulaiman bin Abdul Malik (98 H), Harun al-Rasyid (190 H), hingga Sultan Murad II (1451). Tembok raksasa baru jebol pada 1453 di era kepemimpinan Muhammad Al Fatih atau Fatih Sang Penakluk (Sultan Mehmed II).

Upaya meruntuhkan benteng Konstatinopel jelas tidak berlangsung mudah. Sukses bisa diraih setelah pasukan Kesultanan Turki membuat meriam raksasa untuk memborbadir benteng, dan kemudian berhasil merobohkan Gerbang Saint Romanus. Di sisi lain, mereka juga sukses membawa kapal melewati daratan untuk menghindari jebakan rantai yang membentang di Selat Golden Horn.

Jatuhnya tembok Konstatinopel itu pun menjadi penanda hancurnya kekaisaran Romawi timur tersebut. Belajar dari kisah jatuhnya Konstatinopel, pemerintah harus belajar bahwa pertahanan ibu kota sangat krusial untuk mempertahankan kedaulatan negara secara keseluruhan.

Apalagi, di ibu kota negara lah pusat pemerintahan dan perekonomian dijalankan, dan dalamnya tinggal para perwakilan negara-negara sahabat. Karena itulah, harus dipikirkan bagaimana bisa membangun benteng sekuat-kuatnya untuk menjamin pertahanan ibu kota dari berbagai ancaman. Benteng berupa tembok kokoh yang mengelilingi ibu kota tentu sudah tidak relevan.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
KSAL Ungkap TNI AL Belum...
KSAL Ungkap TNI AL Belum Punya Alat Pendeteksi Kapal Selam Asing
Indo Defence 2025 Libatkan...
Indo Defence 2025 Libatkan Pelaku Industri Pertahanan dan Negara Sahabat
Industri Pertahanan...
Industri Pertahanan Butuh AI dan Elektronika, Wamenhan Donny Minta BRIN Perbanyak Penelitian
Misi Kemanusiaan TNI...
Misi Kemanusiaan TNI ke Myanmar, Helikopter Super Puma hingga Kapal Rumah Sakit Dikerahkan
Ketua Umum HMI UNJ:...
Ketua Umum HMI UNJ: Pengesahan RUU TNI Jadi UU Momentum Perkuat Pertahanan Nasional
RUU TNI Langkah Strategis...
RUU TNI Langkah Strategis Menghadapi Tantangan Global yang Kian Kompleks
Bangun IKN, Gerbangtara...
Bangun IKN, Gerbangtara Usulkan Perkuat SDM Sebagai Penunjang Infrastruktur
RUU TNI Dikebut Rampung...
RUU TNI Dikebut Rampung sebelum Lebaran, Ketua Komisi I DPR: Di Politik, Paling Repot Cari Titik Temunya
Komisi I Sebut Revisi...
Komisi I Sebut Revisi UU TNI Penting untuk Kebutuhan Pertahanan Modern
Rekomendasi
Gdas Bali: Surga Wellness...
Gdas Bali: Surga Wellness Eksklusif di Tengah Ubud
Arus Modal ke Bitcoin...
Arus Modal ke Bitcoin Capai Rp669 Triliun, Harga Diprediksi Tembus USD150.000
Kado May Day dari Khofifah:...
Kado May Day dari Khofifah: Tambah Kuota Sekolah Gratis Khusus Anak Buruh
Berita Terkini
PAN dan PKS Dukung Prabowo...
PAN dan PKS Dukung Prabowo di Pilpres 2029, Bahlil: Kalau Kita Mah Bukan Sinyal Lagi
1 jam yang lalu
Tolak PHK Massal dan...
Tolak PHK Massal dan Gelar Pahlawan bagi Soeharto, Musisi Indie Ramaikan Aksi Hari Buruh di Jakarta
2 jam yang lalu
Pidato Mendagri di Qatar...
Pidato Mendagri di Qatar Soroti Peran Non State Actors dalam Stabilitas Keamanan Global
4 jam yang lalu
Nestapa Pekerja Indonesia,...
Nestapa Pekerja Indonesia, Saksikan di One On One Bersama Immanuel Ebenezer Besok Malam
5 jam yang lalu
Peringati Hari Buruh,...
Peringati Hari Buruh, Sarbumusi Soroti Meningkatnya PHK dan Pengangguran
5 jam yang lalu
Jelang Waisak, Ratusan...
Jelang Waisak, Ratusan Umat Buddha Ikuti Upacara Wisudhi Trisarana
6 jam yang lalu
Infografis
Pakistan dan India Diambang...
Pakistan dan India Diambang Perang Habis-habisan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved