Nasib Uighur Dinilai Masih Butuh Perhatian Publik Dunia

Selasa, 30 Juli 2024 - 13:10 WIB
loading...
Nasib Uighur Dinilai...
Komunitas muslim yang mendiami Kashgar, Daerah Otonomi Uighur Xinjiang, China. Foto/REUTERS/Thomas Peter/File Photo
A A A
JAKARTA - Etnis Uighur di China dinilai tetap membutuhkan perhatian dari publik dunia. Hal ini dikatakan oleh Executive Director Center for Uyghur Studies, Abdulhakim Idris.

Abdulhakim menjelaskan, dalam dekade terakhir telah terjadi eskalasi yang mengkhawatirkan dalam penganiayaan terhadap orang Uighur, ditandai dengan penahanan massal dan indoktrinasi politik jutaan orang Uighur.

Selain itu sterilisasi paksa wanita Uighur, penghancuran keluarga Uighur, penindasan sistematis terhadap budaya mereka, dan melancarkan perang terhadap Islam.

"Organisasi kami berkomitmen untuk menjelaskan genosida Tiongkok dan perang terhadap Islam di Turkistan Timur, serta memperjuangkan hak asasi manusia dan kebebasan beragama bagi orang Uighur," kata Abdulhakim, Selasa (30/7/2024).



Sejak tahun 2014, Partai Komunis China telah meluncurkan kebijakan yang bertujuan untuk menghapus budaya, agama, dan identitas etnis Uighur di Turkistan Timur.

Baru-baru ini, sebuah laporan Human Rights Watch pada Januari 2024 menyatakan,peraturan yang direvisi pemerintah Tiongkok di wilayah Xinjiang memperketat kontrol atas praktik keagamaan Muslim Uighur dan merupakan upaya terbaru untuk menekan budaya dan ideologi Uighur.

"Kami berharap ini berfungsi sebagai sumber daya penting dalam meningkatkan kesadaran dan mendapatkan dukungan untuk menghentikan genosida yang sedang berlangsung ini," ujar Abdulhakim.

Pada tahun 2017, otoritas China melancarkan kampanye keras, menahan jutaan orang Uighur dan etnis Turkik lainnya dengan berbagai alasan di kamp-kamp konsentrasi. Mereka dipaksa untuk meninggalkan iman dan identitas budaya mereka serta menerima indoktrinasi politik.

Laporan dari media internasional dan kesaksian para korban telah mendokumentasikan manipulasi, penyiksaan, pelecehan seksual, dan bentuk eksploitasi lainnya yang dirancang untuk menghancurkan tahanan secara fisik dan mental.

Otoritas China juga telah menerapkan tindakan pengendalian kelahiran dan sterilisasi paksa pada wanita Uighur untuk mengekang pertumbuhan populasi Uighur.

"Banyak pemuda Uighur telah dipindahkan ke provinsi-provinsi Tiongkok untuk bekerja sebagai pekerja paksa di pabrik-pabrik," tutupnya.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Jatuh Bangun Hubungan...
Jatuh Bangun Hubungan Pertahanan dan Keamanan Indonesia-China
Yakin Ekonomi RI Kalahkan...
Yakin Ekonomi RI Kalahkan China pada 2050, Prabowo: Yang Bilang Indonesia Gelap Siapa?
Post Chineseness dan...
Post Chineseness dan Tahun Baru Imlek: Membangun Identitas Global dalam Bingkai Lokal
Pertahankan Laut Natuna...
Pertahankan Laut Natuna Utara, Indonesia Diminta Tetap Berpegang pada UNCLOS
Indonesia-Malaysia Akan...
Indonesia-Malaysia Akan Tegas Hadapi Agresivitas China Jika Langgar Kedaulatan
Taiwan dan Kedaulatan...
Taiwan dan Kedaulatan China: Suatu Perjalanan Sejarah
Raihan Lawatan Diplomatik...
Raihan Lawatan Diplomatik Perdana
Penuhi Undangan Parlemen...
Penuhi Undangan Parlemen China, Politikus Muda PAN Dorong Globalisasi Inklusif
BG: Kerja Sama RI-China...
BG: Kerja Sama RI-China Mengacu UNCLOS 1982, Tak Berdampak pada Kedaulatan Natuna Utara
Rekomendasi
Indonesia Pavilion di...
Indonesia Pavilion di HK FILMART 2025 Dorong Ekspansi Industri Konten ke Pasar Global
Daftar Pemain Bahrain...
Daftar Pemain Bahrain untuk Melawan Timnas Indonesia di GBK, Ada Pencetak Gol Kontroversial Menit 90+9
Gendong Mesin Kecil....
Gendong Mesin Kecil. Yamaha XSR 125 Jadi Primadona di Jepang
Berita Terkini
Negara Harus Respons...
Negara Harus Respons Cepat Keluhan Masyarakat, Puan: Jangan Tunggu Rakyat Memviralkan
24 menit yang lalu
DPR Terima Surpres RUU...
DPR Terima Surpres RUU KUHAP
32 menit yang lalu
3 Oknum TNI AL Penembak...
3 Oknum TNI AL Penembak Bos Rental Mobil Dipecat dari Dinas Militer
1 jam yang lalu
2 Oknum TNI AL Penembak...
2 Oknum TNI AL Penembak Bos Rental Mobil Divonis Penjara Seumur Hidup dan Dipecat!
1 jam yang lalu
2 Anak Bos Rental Mobil...
2 Anak Bos Rental Mobil Korban Penembakan Oknum TNI AL Hadiri Sidang Pembacaan Vonis Terdakwa
2 jam yang lalu
BMKG Ingatkan Banjir...
BMKG Ingatkan Banjir 5 Tahunan Jabodetabek Bisa Lebih Singkat Jadi 3 Tahunan
3 jam yang lalu
Infografis
5 Anggota NATO Terlemah...
5 Anggota NATO Terlemah di 2025, Ada Negara Paling Aman di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved