BMKG Ingatkan Banjir 5 Tahunan Jabodetabek Bisa Lebih Singkat Jadi 3 Tahunan

Selasa, 25 Maret 2025 - 10:33 WIB
loading...
BMKG Ingatkan Banjir...
BMKG mengingatkan banjir besar yang melanda Jabodetabek tak lagi menjadi peristiwa 5 tahunan, tapi bisa 3 tahunan. FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Banjir besar yang melanda wilayah DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) hingga Karawang pada 3 Maret 2025, disebut-sebut menjadi banjir lima tahunan. Namun, Plt Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan banjir besar yang melanda Jabodetabek tak lagi menjadi peristiwa 5 tahunan, tapi bisa 3 tahunan.

"Saat banjir kemarin di Jabodetabek dikatakan itu banjir 5 tahunan, betul artinya 5 tahun itu terjadi banjir, namun hal itu tidak akan seperti itu lagi apabila kita tidak mampu mengelola lingkungan kita. Banjir 5 tahunan itu sudah tidak ada, yang tadinya banjir 5 tahunan bisa menjadi 3 tahunan," kata Dwikorita dalam webinar dengan tajuk Refleksi Banjir Jabodetabek: Strategi Tata Ruang dan Mitigasi Cuaca Ekstrem dikutip, Selasa (25/3/2025).

Bahkan, kata Dwikorita, banjir yang biasanya terjadi 5 tahunan itu bisa menjadi banjir setiap tahunnya dan dianggap sebagai hal normal. "Yang dikhawatirkan banjir yang seperti 5 tahunan dapat terjadi menjadi banjir tiap tahun sehingga muncul sebagai penormalan. Jadi jangan sampai setiap tahun ya normalnya kayak gitu, itu yang harus kita cegah bersama," katanya.



Sebelumnya, Dwikorita juga menjelaskan bahwa dalam 10 tahun terakhir, tercatat peningkatan suhu permukaan udara yang cukup melonjak. Hal itu menjadi salah satu faktor penyebab risiko kekeringan yang memicu potensi banjir.

"Sepuluh tahun terakhir ini peningkatan suhu permukaan udara itu adalah permukaan bumi ya adalah semakin melonjak sebagai suhu terpanas dan tahun 2023 adalah tahun El Nino dan tahun 2004 adalah peralihan menuju kondisi La Nina. Fase-fase tersebut mengakibatkan risiko-risiko kekeringan dan banjir di wilayah dunia tidak hanya Indonesia," katanya.

Dwikorita menunjukkan temuan BMKG bahwa hujan ekstrem semakin sering terjadi, curah hujan ekstrem ini adalah curah hujan yang melampaui 150 ml. Dia menjelaskan intensitas, frekuensi, dan durasi curah hujan berkaitan dengan suhu permukaan. Peningkatan suhu udara dapat mempercepat siklus hidrologi.

"Data menunjukkan semuanya korelatif dengan peningkatan gas, konsentrasi gas-gas rumah kaca. Jadi ada benang merah yang saling menunjukkan sebab akibat antara peningkatan emisi gas rumah kaca dengan peningkatan suhu udara dan dengan peningkatan kejadian ekstrem," papar Dwikorita.



"Beberapa laporan ilmiah juga mengatakan meningkatnya suhu udara itu juga memacu siklus hidrologi menjadi semakin cepat dan dampaknya menjadi semakin ekstrem, baik ekstrem basah dan kering," katanya.

Oleh karena itu, Dwikorita mengingatkan agar banjir di Jabodetabek yang dikenal sebagai banjir lima tahunan harus dimitigasi dari sekarang untuk menjaga lingkungan. Sehingga, tidak terjadi lagi banjir besar lima tahunan atau bahkan bisa terjadi lebih cepat.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Lebaran 2025 Serentak...
Lebaran 2025 Serentak 31 Maret? Ini Prediksi BMKG, BRIN, dan Keputusan Muhammadiyah!
Waspada, Periode Mudik...
Waspada, Periode Mudik pada 25-31 Maret 2025 Dilanda Hujan Angin Kencang
Mudik Lebaran, BMKG...
Mudik Lebaran, BMKG Imbau Waspadai Hujan Lebat hingga 27 Maret 2025
Waspada! Puncak Arus...
Waspada! Puncak Arus Mudik Diselimuti Hujan Lebat
BMKG: Hujan Lebat Bakal...
BMKG: Hujan Lebat Bakal Turun hingga 17 Maret 2025, Ini Daerah Terdampak
Operasi Modifikasi Cuaca...
Operasi Modifikasi Cuaca Diperpanjang, 22 Ton Garam Telah Ditabur di Langit Jawa Barat
BRIN: Penurunan Muka...
BRIN: Penurunan Muka Tanah Berkontribusi 145% Penyebab Banjir Jabodetabek
BNPB Lanjutkan Operasi...
BNPB Lanjutkan Operasi Modifikasi Cuaca Kurangi Intensitas Hujan Jabodetabek
Prabowo Minta Sekolah...
Prabowo Minta Sekolah hingga Fasilitas Publik Terdampak Banjir Bekasi Segera Diperbaiki
Rekomendasi
It’s Family Time!...
It’s Family Time! Cek Rekomendasi Destinasi Seru ala Gen-Z di Eksplorazi GTV!
8.500 Kendaraan Lintasi...
8.500 Kendaraan Lintasi GT Cikampek Utama Tiap Jam, Menhub: Ini Puncak Arus Mudik!
Strategi Hemat Biaya...
Strategi Hemat Biaya untuk Tiket Pesawat dalam Perjalanan Bisnis
Berita Terkini
Serambi MyPertamina...
Serambi MyPertamina Hadir di KM 43 Tol Merak-Jakarta, Pemudik Bisa Cukur dan Pijat Gratis
28 menit yang lalu
Nasdem Hormati Keputusan...
Nasdem Hormati Keputusan Jokowi jika Bergabung dengan PSI
1 jam yang lalu
Prabowo Panggil Gubernur...
Prabowo Panggil Gubernur Lemhannas ke Istana, Ada Apa?
4 jam yang lalu
Kisah Ridwan Kamil Merancang...
Kisah Ridwan Kamil Merancang Masjid Raya Al-Jabbar hingga Klaim Bantuan ke NU Rp1 Triliun
5 jam yang lalu
Deretan Dirlantas Polda...
Deretan Dirlantas Polda yang Dimutasi Kapolri Jelang Idulfitri 2025, Berikut Ini Penggantinya
5 jam yang lalu
Nasib Pengawas Sekolah...
Nasib Pengawas Sekolah di Ujung Tanduk?
6 jam yang lalu
Infografis
5 Kesalahan Sarapan...
5 Kesalahan Sarapan yang Bisa Membuat Perut Buncit
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved