Spirit Bermain, Tragedi dan Kematian Jenaka
loading...
A
A
A
“Karya saya sebenarnya artikulatif di permukaan, yang memiliki kemewahan visual. Dan tatkala menyatakan tentang kemewahan visual tak ada kata lain selain maksud untuk merayakan kegembiraan dari wujud atas sensualitas, refleksi, abstraksi, dan perubahan,” ujarnya dalam sebuah wawancara dengan majalah gaya hidup pada 2021.
Pada 2019, karya Koons, yakni Rabbit (1986), dengan patung kelinci yang menggembung dengan tinggi satu meter terbuat dari baja tahan karat, terjual lebih dari USD91 juta, di balai lelang Christie's. Ia memecahkan rekor karya seniman yang masih hidup untuk dirinya sendiri, yang terjual di lelang mengalahkan rekor karya David Hockney pada 2018.
Fenomena Koons sebagai misal, meneruskan warisan Warhol dan sederet pemuka pop art dari Barat adalah memang sebuah keniscayaan perayaan tentang kegembiraan dari abstraksi-abstraksi fenomena urban menyimbolkan dan menghiperbolikkan makna kesejahteraan dan kemajuan, kegembiraan yang semuanya bermuara pada kemewahan atas benda-benda.
Claes Oldenburg, seniman generasi Warhol yang tersisa di usia 93tahun; yang wafat pada 2022 silam direkam oleh media BBC dalam wawancara terdahulunya, selain pengakuannya tentang karya yang terinspirasi benda-benda keseharian, reporter mencatat:
“Seniman patung ini sendiri tak percaya akan ide-ide yang cenderung lugas bisa tercipta. Ia memilih membuat patung-patung raksasa, tertarik untuk menciptakan ide-ide yang bermain-main sekaligus jenaka tetapi menyisakan tampilan teki-teki dan sedikit keseraman,”
baca juga: Sambangi Pameran Seni Butet Kartaredjasa, Mahfud MD: Banyak Pesan Kemarahan soal Hukum
Sementara itu, satu saat, masih dalam skedul pamerannya di Provoke Jakarta!, Syakieb menyatakan bahwa karya seni niscaya berelasi dengan industri, apresian hadir di pameran kemudian tersentuh oleh ide dan gagasan seniman. “Saya membebaskan pengalaman-pengalaman internal mereka menafsirkan karya. Jika seterusnya ingin memiliki dan membawa pulang karya adalah sebentuk kebenaran personal yang diyakini oleh kolektor” katanya.
Tak hendak menyandingkan pada para seniman dunia yang melegenda itu dengan Syakieb, tapi jangan-jangan pernyataanya dalam wawancara, sebentuk kritik visualnya di patung-patung gemoy-nya, lukisan dan intalasinya yang secara parodikal dengan imbuhan kejenakaan tentang kematian adalah meminjam kredo dari tokoh-tokoh sejarah pop art dunia? Anda para apresian dan kolektor seni yang lebih tahu kelak.
Pada 2019, karya Koons, yakni Rabbit (1986), dengan patung kelinci yang menggembung dengan tinggi satu meter terbuat dari baja tahan karat, terjual lebih dari USD91 juta, di balai lelang Christie's. Ia memecahkan rekor karya seniman yang masih hidup untuk dirinya sendiri, yang terjual di lelang mengalahkan rekor karya David Hockney pada 2018.
Fenomena Koons sebagai misal, meneruskan warisan Warhol dan sederet pemuka pop art dari Barat adalah memang sebuah keniscayaan perayaan tentang kegembiraan dari abstraksi-abstraksi fenomena urban menyimbolkan dan menghiperbolikkan makna kesejahteraan dan kemajuan, kegembiraan yang semuanya bermuara pada kemewahan atas benda-benda.
Claes Oldenburg, seniman generasi Warhol yang tersisa di usia 93tahun; yang wafat pada 2022 silam direkam oleh media BBC dalam wawancara terdahulunya, selain pengakuannya tentang karya yang terinspirasi benda-benda keseharian, reporter mencatat:
“Seniman patung ini sendiri tak percaya akan ide-ide yang cenderung lugas bisa tercipta. Ia memilih membuat patung-patung raksasa, tertarik untuk menciptakan ide-ide yang bermain-main sekaligus jenaka tetapi menyisakan tampilan teki-teki dan sedikit keseraman,”
baca juga: Sambangi Pameran Seni Butet Kartaredjasa, Mahfud MD: Banyak Pesan Kemarahan soal Hukum
Sementara itu, satu saat, masih dalam skedul pamerannya di Provoke Jakarta!, Syakieb menyatakan bahwa karya seni niscaya berelasi dengan industri, apresian hadir di pameran kemudian tersentuh oleh ide dan gagasan seniman. “Saya membebaskan pengalaman-pengalaman internal mereka menafsirkan karya. Jika seterusnya ingin memiliki dan membawa pulang karya adalah sebentuk kebenaran personal yang diyakini oleh kolektor” katanya.
Tak hendak menyandingkan pada para seniman dunia yang melegenda itu dengan Syakieb, tapi jangan-jangan pernyataanya dalam wawancara, sebentuk kritik visualnya di patung-patung gemoy-nya, lukisan dan intalasinya yang secara parodikal dengan imbuhan kejenakaan tentang kematian adalah meminjam kredo dari tokoh-tokoh sejarah pop art dunia? Anda para apresian dan kolektor seni yang lebih tahu kelak.
(hdr)