75 Tahun RI Merdeka, Pentingnya Menjaga Nilai Keindonesiaan Lewat Kurikulum

Kamis, 20 Agustus 2020 - 10:38 WIB
loading...
75 Tahun RI Merdeka,...
Ketua Aliansi Kebangsaan dan Ketua Umum FKPPI, Pontjo Sutowo mengatakan bahwa kita harus menyadari bahwa bangsa Indonesia lahir setelah adanya konsensus politik dari para pendiri bangsa yang berasal dari berbagai etnik, budaya dan agama. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Ketua Aliansi Kebangsaan dan Ketua Umum Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri (FKPPI), Pontjo Sutowo mengatakan bahwa kita harus menyadari bahwa bangsa Indonesia lahir setelah adanya konsensus politik dari para pendiri bangsa (founding fathers) yang berasal dari berbagai etnik, budaya dan agama. Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai macam suku bangsa (multietnik).

Lebih dari 500 suku bangsa, dengan budaya yang berbeda (multikultur), memakai bahasa daerah yang berbeda (lebih dari 700 bahasa daerah), agama dan kepercayaan yang beraneka ragam, bahkan banyak tinggalan budaya artefak tersebar di seluruh daerah: baik yang berada di atas dan di bawah tanah, bahkan di lautan. (Baca juga: Sebut Ada Ancaman, Sejumlah Purnawirawan TNI Temui Rizal Ramli)

"Kekayaan budaya tersebut sangatlah luar biasa dan merupakan landasan dasar pemersatu di antara bangsa-bangsa dan pembentuk NKRI. Bahkan artefak ataupun benda-benda arkeologis dapat dimanfaatkan sebagai sumber informasi, rekonstruksi peristiwa di masa lampau," ujar dalam rilis resmi yang diterima SINDOnews, Kamis (20/8/2020).

Untuk itu, kata dia, harus dikelola, dilestarikan dan dikembangkan sebagai dasar membangun karakter bangsa, kebanggaan nasional, sumber pengetahuan dan sumber inspirasi serta kreatifitas masyarakat untuk kemandirian ekonomi dan identitas nasional (kedaulatan ipoleksosbudhankam). Ini semua menjadi salah satu dasar dalam Naskah Akademik Sistem Kebudayaan dan Pendidikan Nasional (Sisbuddiknas) yang telah disampaikan kepada Komisi X DPR RI.

Pontjo Sutowo yang juga Pembina Yayasan Suluh Nuswantara Bakti mengatakan bahwa keindonesiaan merupakan suatu perjalanan yang sangat dinamis dan sudah melalui berbagai tahapan, yang awalnya menjadikannya kenyataan politik, menjadikannya kenyataan hukum dan sekarang sedang bergulat untuk meneguhkan Indonesia ini sebagai kenyataan kultural. Dari sini terbentuklah nilai-nilai keindonesiaan: nasionalisme, persatuan, bernalar, kedaulatan nasional, kemanusiaan, kesetaraan, keadilan, kebebasan, kerakyatan, negara maritime dan kedirgantaraan. Inilah unsur pembentuk impian Indonesia.

"Mengapa nilai keindonesiaan perlu terus dikurikulumkan? Karena ia merupakan sistem nilai dan budaya yang universal, diterima, digali dan dihayati oleh bangsa Indonesia. Itulah cara hidup kita. Itulah hidupnya-matinya Indonesia. Nilai keindonesiaan begitu mendesak untuk diaktualkan dan direaktualisasikan karena kita berada dalam perang global dan dalam pusaran perubahan sehingga terjadi internasionalisasi dan globalisasi," tuturnya.

Dia menuturkan internasionalisasi berarti suatu dunia tanpa batas dan penerapan peradaban industrial barat. Globalisasi membenarkan, rakyat dari seluruh bangsa berpartisipasi secara proaktif dalam kemajuan teknologi-teknologi baru. Mereka bebas memanfaatkan kemampuan teknologis tersebut di manapun dan kapanpun.

"Penanaman nilai keindonesian pada hakikatnya merupakan pembentukan karakter individu. Generasi muda diharapkan mampu mengapresiasi kearifan budaya lokal dalam menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks," kata dia.

Ketika Inggris dapat mengalahkan Napoleon, timbul pendapat umum bahwa “The battle of Waterloo was won on the playing fields of Eaton”, seperti sering diungkapkan oleh Daoed Joesoef. Eaton adalah sekolah di Inggris yang banyak melahirkan perwira-perwira yang berkarakter dan berjiwa pemimpin.

Jadi sesungguhnya penanaman karakter harus sejak dini, bukan diujung saja, dan bukan ketika sudah di akademi militer. Semua ini menunjuk betapa pentingnya pendidikan karakter melalui sistem nilai tertentu oleh suatu bangsa bagi warga negaranya.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Generasi Muda FKPPI...
Generasi Muda FKPPI Komitmen Jaga Demokrasi di Tengah Transformasi Peran TNI
Rayakan HUT RI, Relawan...
Rayakan HUT RI, Relawan BUMN di Jembrana Gelar Upacara dan Berbagai Kegiatan Sosial
Perayaan HUT ke-79 RI,...
Perayaan HUT ke-79 RI, Saleh Husin: Ternyata Lomba Makan Kerupuk Tidak Mudah
HUT ke-79 RI, Anies:...
HUT ke-79 RI, Anies: Momen untuk Merenungi Arti Kebebasan dan Tanggung Jawab
Generasi Muda harus...
Generasi Muda harus Rayakan HUT ke-79 RI dengan Riang Gembira
Jokowi Akan Berikan...
Jokowi Akan Berikan Tanda Jasa ke 61 Tokoh, dari Menteri hingga Budayawan
5 Peran Pelajar Menyambut...
5 Peran Pelajar Menyambut HUT RI
Ketua Satgas IKN Pastikan...
Ketua Satgas IKN Pastikan 12 Tower Hunian ASN Siap Beroperasi saat HUT ke-79 RI
Refleksi 79 Tahun Kemerdekaan...
Refleksi 79 Tahun Kemerdekaan RI, Pieter Zulkifli: Korupsi Mewabah di Banyak Sektor
Rekomendasi
2 Bandar Narkoba Kabur,...
2 Bandar Narkoba Kabur, Polres Pamekasan Janjikan Hadiah Rp10 Juta bagi Informan
TOP 10 MasterChef Indonesia...
TOP 10 MasterChef Indonesia Season 12 Siap Hadirkan Tantangan Menantang, Menguji Ketelitian dan Kecepatan Para Kontestan!
BULOG Jatim Serap Hasil...
BULOG Jatim Serap Hasil Panen Hingga 300 Ribu Ton Setara Beras
Berita Terkini
Danjen Kopassus Minta...
Danjen Kopassus Minta Maaf Anggotanya Foto Bareng Hercules
36 menit yang lalu
Ketua DPP Perindo Soroti...
Ketua DPP Perindo Soroti Tantangan Berat Perempuan di Dunia Politik
1 jam yang lalu
Sosok Ibu Muncul di...
Sosok Ibu Muncul di Sidang Hasto, KPK Dalami Perlu Tidaknya Pemanggilan
2 jam yang lalu
Hasto PDIP Anggap Pencegahan...
Hasto PDIP Anggap Pencegahan Agustiani Tio oleh KPK ke Luar Negeri Tidak Manusiawi
3 jam yang lalu
7 Fakta di Balik Mualafnya...
7 Fakta di Balik Mualafnya Jenderal Kopassus Lodewijk F Paulus, Sempat Diancam Bakal Masuk Neraka
4 jam yang lalu
Gibran Bicara Hilirisasi...
Gibran Bicara Hilirisasi di Tengah Tuntutan Forum Purnawirawan Prajurit TNI
5 jam yang lalu
Infografis
AS dan Barat Danai Pembantaian...
AS dan Barat Danai Pembantaian Warga Palestina Selama 75 Tahun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved