Sebut Ada Ancaman, Sejumlah Purnawirawan TNI Temui Rizal Ramli
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah purnawirawan TNI AD yang tergabung dalam Forum Komunikasi Patriot Peduli Bangsa (FKPPB) mendatangi kantor ekonom Rizal Ramli di kawasan Tebet barat dalam IV No. 7 Jakarta Selatan. Kedatangan mereka menemui Rizal Ramli karena merasakan adanya ancaman non militer yang ingin menjatuhkan dan meruntuhkan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Mayjen (Purn) Deddy S Budiman menjelaskan, FKPPB merupakan lembaga kajian dari para pensiunan tentara di bidang pemberdayaan wilayah pertahanan. Saat ini, dirinya dan rekan-rekan sesama prajurit TNI AD merasa ada upaya untuk menjatuhkan dan meruntuhkan kedaulatan NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. (Baca juga: Rapat Internal KAMI Disusupi, Pengamat: Gerakan Itu Tak Disukai Pihak Tertentu )
”Ancaman paling menonjol berupa ancaman non militer dimana rakyat dan pensiunan TNI saat ini tengah merasakan. Tokoh sentral yang dianggap tepat dapat menyelesaikan persoalan ini adalah mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli,” ujarnya, Rabu (19/8/2020). (Baca juga: Politisi Gerindra: Beban Utang Besar Bisa Bahayakan Kedaulatan NKRI)
Dihadapan para purnawirawan TNI AD lainnya seperti Letjen (purn) Yayat Sudrajat, Mayjen (purn) Robby Win Kadir serta beberapa purnawirawan TNI lainnya, Deddy berharap Rizal Ramli mau memimpin dan mengarahkan kumpulan purnawirawan untuk berbuat sesuatu bagi bangsa ini. Menurut dia, ancaman-ancaman non militer di bidang ekonomi, politik, ideologi dan berbagai bidang lainnya saat ini sangat terasa oleh bangsa ini.
Sementara itu, mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri (Menko Ekuin) Rizal Ramli mengaku kecewa dengan cara pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menangani krisis akibat pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Menurut Rizal, selama enam bulan ini tidak muncul kebijakan pro-rakyat yang digulirkan pemerintah. Sementara kehidupan masyarakat makin sulit. (Baca juga: Kopassus Ajak Keluarga Besar TNI Jaga Kedaulatan NKRI)
"Saya kecewa ini krisis sudah enam bulan, tidak ada kebijakan yang dirasakan rakyat. Kemarin saya didatangi kiai dari Jawa Timur, mereka cerita di desa susah banget. Pertanian merugi, kerjaan bangunan tidak ada. Susah sekali," kata Rizal kepada wartawan di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (19/8).
Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman itu juga mengaku kecewa dengan cara pemerintah menangani ekonomi. Sebab, ekonomi Indonesia justru tumbuh minus 5,32% pada kuartal II tahun ini. Seharusnya, kata dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak separah saat ini. Rizal mengaku bisa menyelesaikan permasalahan pertumbuhan ekonomi jika dipercaya pemerintah untuk menanganinya. "Nah, kami bisa bereskan ini dalam kurang waktu satu tahun. Dengan niat baik, dukungan semua pihak, masih bisa dibenahi. Tidak susah-susah amat, kok," ungkap dia.
Lihat Juga: 6 Menteri Perdagangan Sedekade Terakhir, Nomor 2 Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Importasi Gula
Mayjen (Purn) Deddy S Budiman menjelaskan, FKPPB merupakan lembaga kajian dari para pensiunan tentara di bidang pemberdayaan wilayah pertahanan. Saat ini, dirinya dan rekan-rekan sesama prajurit TNI AD merasa ada upaya untuk menjatuhkan dan meruntuhkan kedaulatan NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. (Baca juga: Rapat Internal KAMI Disusupi, Pengamat: Gerakan Itu Tak Disukai Pihak Tertentu )
”Ancaman paling menonjol berupa ancaman non militer dimana rakyat dan pensiunan TNI saat ini tengah merasakan. Tokoh sentral yang dianggap tepat dapat menyelesaikan persoalan ini adalah mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli,” ujarnya, Rabu (19/8/2020). (Baca juga: Politisi Gerindra: Beban Utang Besar Bisa Bahayakan Kedaulatan NKRI)
Dihadapan para purnawirawan TNI AD lainnya seperti Letjen (purn) Yayat Sudrajat, Mayjen (purn) Robby Win Kadir serta beberapa purnawirawan TNI lainnya, Deddy berharap Rizal Ramli mau memimpin dan mengarahkan kumpulan purnawirawan untuk berbuat sesuatu bagi bangsa ini. Menurut dia, ancaman-ancaman non militer di bidang ekonomi, politik, ideologi dan berbagai bidang lainnya saat ini sangat terasa oleh bangsa ini.
Sementara itu, mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri (Menko Ekuin) Rizal Ramli mengaku kecewa dengan cara pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menangani krisis akibat pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Menurut Rizal, selama enam bulan ini tidak muncul kebijakan pro-rakyat yang digulirkan pemerintah. Sementara kehidupan masyarakat makin sulit. (Baca juga: Kopassus Ajak Keluarga Besar TNI Jaga Kedaulatan NKRI)
"Saya kecewa ini krisis sudah enam bulan, tidak ada kebijakan yang dirasakan rakyat. Kemarin saya didatangi kiai dari Jawa Timur, mereka cerita di desa susah banget. Pertanian merugi, kerjaan bangunan tidak ada. Susah sekali," kata Rizal kepada wartawan di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (19/8).
Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman itu juga mengaku kecewa dengan cara pemerintah menangani ekonomi. Sebab, ekonomi Indonesia justru tumbuh minus 5,32% pada kuartal II tahun ini. Seharusnya, kata dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak separah saat ini. Rizal mengaku bisa menyelesaikan permasalahan pertumbuhan ekonomi jika dipercaya pemerintah untuk menanganinya. "Nah, kami bisa bereskan ini dalam kurang waktu satu tahun. Dengan niat baik, dukungan semua pihak, masih bisa dibenahi. Tidak susah-susah amat, kok," ungkap dia.
Lihat Juga: 6 Menteri Perdagangan Sedekade Terakhir, Nomor 2 Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Importasi Gula
(cip)