Hilangkan Polemik, Wakil Ketua DPR Sarankan Obat COVID-19 Diuji Publik

Rabu, 19 Agustus 2020 - 11:40 WIB
loading...
Hilangkan Polemik, Wakil...
Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad menyarankan agar dilakukan uji publik terhadap obat COVID-19 temuan Unair Surabaya guna menghilangkan polemik masyarakat. Foto/dpr.go.id
A A A
JAKARTA - Temuan obat COVID-19 yang diumumkan oleh Universitas Airlangga (Unair) Surabaya juga kerja sama dengan Badan Intelijan Negara (BIN) dan TNI menuai pujian sekaligus polemik di masyarakat karena, proses penelitiannya dipertanyakan.

Untuk itu, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menyarankan agar dilakukan uji publik terhadap obat tersebut guna menghilangkan polemik masyarakat. Karena bagaimanapun, berbagai upaya penemuan obat maupun vaksin penting dilakukan dalam memutus mata rantai wabah ini. (Baca juga: Epidemiolog Wanti-Wanti Efek Samping Obat COVID-19 Racikan Unair)

“Ya, sebenarnya kami monitor juga bahwa memang ada dinamika dan polemik di masyarakat tetapi, memang segala macam upaya yang ditempuh untuk mendapatkan vaksin dan obat itu memang harus dilakukan,” ujar Dasco kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (19/8/2020).

Terlebih, Dasco melihat bahwa pihak yang membuat obat ini bukan lembaga yang tidak kredibel karena, ada lembaga akademis seperti Unair, TNI dan ada BIN. Sehingga, harus ada upaya untuk mengakhiri polemik berkepanjangan di masyarakat.

“Kami sarankan memang ada nanti semacam uji pembanding agar kemudian, apa yang akan kemudian dicapai dengan vaksin ini bisa tercapai tanpa kemudian memiliki polemik lebih banyak lagi di masyarakat,” usul politikus Partai Gerindra itu.

Soal adanya dorongan untuk menggunakan vaksin Merah-Putih, menurut Dasco, selama sudah dilakukan uji public dan diyakini produk itu bermanfaat, terlebih jika produk itu buatan anak negeri dan yang mungkin sudah dibuat dengan memperhatikan karakteristik manusia di Indonesia, tentu akan lebih baik. ( Baca juga: Satgas COVID-19 Minta Unair Transparan Uji Klinis Obat Racikannya)

“Nah Mungkin kalau memang itu sudah diyakini, ya kenapa tidak diuji coba lebih dahulu yang diciptakan oleh bangsa Indonesia,” tandas mantan Ketua Mahakmah Kehormatan Dewan (MKD) DPR itu.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1375 seconds (0.1#10.140)