Deklarasi KAMI, Gatot Nurmantyo Sarankan Pemerintah Terbitkan e-Rupiah

Selasa, 18 Agustus 2020 - 15:56 WIB
loading...
Deklarasi KAMI, Gatot Nurmantyo Sarankan Pemerintah Terbitkan e-Rupiah
Mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo hadir dalam deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat. Foto/SINDOnews/Isra Triansyah
A A A
JAKARTA - Deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo menyarankan kepada pemerintah untuk menerbitkan e-Rupiah. Apa ya maksudnya?

Saat menyampaikan sambutan dalam deklarasi KAMI di Tugu Proklamasi , Jakarta Pusat, Gatot mengatakan, terkait kondisi fiskal negara saat ini, kita semua sadar bahwa kita memerlukan injeksi keuangan ke dalam negeri untuk memberikan rangsangan pemulihan ke dunia usaha setidaknya mencegah dunia usaha sekarat.

"Tapi kita sadari, mencetak uang akan memakan nilai rupiah. Menambah utang akan menambah beban fiskal karena bunga dan cicilan. Lantas, bagaimana caranya tanpa menambah utang dan mencetak uang kita bisa hidup, mampu membiayai stimulus ekonomi negeri? Saran dari kami, perlu didiskusikan, pemerintah menerbitkan e-Rupiah. Hanya bisa transaksi antar e-Rupiah. Dengan demikian maka, kita semua sudah mempraktikkannya di jalan tol. Ini sedikit saran," papar Gatot.

(Lihat Juga Foto: Gatot Nurmantyo Hadiri Deklarasi KAMI di Tugu Proklamasi ).

Mantan Panglima TNI ini sebelumnya mengatakan, Indonesia merupakan negara kaya, subur, makmur. Masyarakatnya pun toleran, welas asih, dan penuh semangat gotong royong.

"Indonesia memiliki seluruh potensi jadi negara maju. Itu artinya, Indonesia akan dapat lepas dari segala kesulitan," kata Gatot.

( ).

Gatot juga menyampaikan peluang bagi Indonesia. Populasi ada 260 juta rakyat yang merupakan pasar domestik yang sangat kuat. Sumber daya alam dipakai untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri dan diolah lebih bernilai tambah. Perpajakan mestilah adil. "Semakin besar untung, semakin tinggi tambahan bagi negara," kata Gatot yang diapit oleh pemimpin Komite Khittah Nahdlatul Ulama 1926 Prof Rochmat Wahab dan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Din Syamsuddin .
(zik)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1665 seconds (0.1#10.140)