Kontroversi Haikal Hassan, Dulu Janji Oposisi Sampai Mati, Kini Gabung Kekuasaan

Minggu, 27 Oktober 2024 - 09:56 WIB
loading...
Kontroversi Haikal Hassan,...
Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Haikal Hassan Barras menambah daftar panjang kontroversi anak buah Presiden Prabowo Subianto. Foto/YouTube Setpres
A A A
JAKARTA - Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Haikal Hassan Barras menambah daftar panjang kontroversi anak buah Presiden Prabowo Subianto. Pria yang akrab disapa Babe Haikal ini membuat pernyataan yang kontroversi, yakni semua produk yang diperjualbelikan di Indonesia wajib bersertifikat halal.

Pernyataan Babe Haikal itu pun dikritik Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. Mahfud menilai pernyataan Babe Haikal salah.

“Penjelasan Pemerintah ttg sertifikasi ini salah. Masak, semua yg dijualbelikan hrs pakai sertifikasi halal? Bmgn kalau membeli kambing, ayam, laptop, buku dll?. Kalau spt itu, jadinya beragama di negara ini terasa sulit. Tak semua yg haram dimakan itu tak blh diniagakan,” cuit Mahfud di akun X @mohmahfudmd, Jumat (25/10/2024).




Lalu, siapa Babe Haikal?


Pria kelahiran Jakarta, 21 Oktober 1968 ini tercatat sering bikin kontroversi. Salah satunya, dia pernah menyatakan akan menjadi Oposisi Sampai Mati.

“Sampai mati oposisi, sampai mati, siapa pun presidennya, ana pernah bilang bahkan kepada Pak Prabowo yang pernah ana dukung, Pak kalau Bapak jadi presiden, detik itu juga langsung saya saksikan Allah yang menyaksikan langsung saya nyatakan saya oposisi terhadap bapak,” kata Babe Haikal saat mengenakan peci warna putih ditayangka di YouTube Refly Harun, Selasa 22 Oktober 2024.



Kini, pria yang dikenal sebagai pendakwah itu menjadi bagian dari kekuasaan alias masuk Kabinet Merah Putih Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Usai dilantik sebagai Kepala BPJPH, Babe Haikal pun buka suara mengenai videonya yang viral tersebut.

Dia mengklaim video viral mengenai Oposisi Sampai Mati itu merupakan potongan. “Kan itu potongan. Jadi jangan suka potong-potong. Jangan suka mengambil kesimpulan,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Dia mengklaim bakal tetap menjadi oposisi terhadap kejahatan. “Terhadap kesewenang-wenangan. Terhadap keserakahan. Itu yang dimaksud. Itu kepotong, itu hilang,” tuturnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1557 seconds (0.1#10.140)