Berawal dari Pelatihan, Kini Menjadi Inspirator Kemandirian

Senin, 17 Agustus 2020 - 17:47 WIB
loading...
Berawal dari Pelatihan, Kini Menjadi Inspirator Kemandirian
elatihan keterampilan usaha mikro kecil menengah (UMKM). Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Pelatihan keterampilan usaha mikro kecil menengah (UMKM) bisa memberikan dua manfaat, yakni membangkitkan usaha semakin maju dan menginspirasi orang-orang di lingkungan sekitar.

Setidaknya itu yang dialami dua alumnus pelatihan keterampilan dan usaha yang digelar Patra Pertamina Niaga.

Mutmainah (51), warga Jalan Raya Pakis Aji, Pakisaji, Kabupaten Malang, Jawa Timur membangun usaha olah kain Syafa Collection pada 2014.

Dia banyak memproduksi bahan rajut dan sulam, seperti taplak meja, sarung bantal, jilbab, dan baju. Semula Mutmainah bekerja sendirian. Namun kini dia memiliki sepuluh orang perajin sulam dan 40 orang perajin rajut yang bekerja di bagian produksi.

Sebagai single parent, dia harus berupaya mandiri untuk menghidupi dirinya sendiri dan anak tunggalnya. Salah satu kuncinya, senantiasa memperkaya variasi produk rajut dan sulam agar dilirik pelanggan. ( )

Inspirasi ini tak hanya bermanfaat untuk kemandirian usaha sendiri, tapi juga untuk orang lain, seperti yang terjadi di Yogjakarta. Seorang ibu rumah tangga bernama Siyamiyati menjadi inspirator bagi kemandirian sejumlah ibu rumah tangga di kampungnya, di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Istri awak mobil tangki (AMT) Depo Rewulu, Jogjakarta, ini menularkan keterampilan pembuatan nugget dan jamur krispi yang diperoleh dari pelatihan yang digelar Pertamina Patra Niaga.

Perempuan berusia 47 tahun ini adalah istri Wagiono, salah satu sopir AMT Depo Rewulu. Sehari-hari Siyamiyati menekuni pekerjaan sebagai penjahit. Namun dia tak pernah menutup diri terhadap pengetahuan baru, sehingga ikut dalam pelatihan pembuatan makanan jamur dan nugget dua tahun lalu. Pelatihan ini didanai dengan dana tanggung jawab sosial perusahaan Pertamina Patra Niaga.

Ada tiga kelompok istri AMT yang bergabung dan mendapat pelatihan, dan masing-masing kelompok beranggotakan lima orang. Sebelum pandemi datang, mereka rutin dilatih dan berkumpul setiap bulan untuk melakukan evaluasi produk, termasuk produk yang disalurkan dan dijual Rewulu oleh salah satu peserta pelatihan. Produk mereka beragam, mulai dari jamur krispi, nugget orisinal, nugget ayam, dan nugget jamur.

"Saya bersyukur mendapat pelatihan ini karena saya jadi bisa membuat olahan jamur dan nugget. Minimal kalau tidak dijual, bisa dikonsumsi keluarga. Selain itu, dengan adanya kelompok usaha para istri AMT, saya bisa menambah jalinan persaudaraan," kata Siyamiyati.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1355 seconds (0.1#10.140)