Adaptasi Perubahan Iklim, Sanitasi Aman Berkelanjutan Dikembangkan di 7 Daerah
loading...
A
A
A
Saat ini 4 kota/kabupaten dampingan Winner Project telah mendeklarasikan sebagai kabupaten/kota 100 persen Stop Bab Sembarangan di mana tiga di antaranya telah menuntaskan lima Pilar STBM. Kemudian adanya peningkatan partisipasi aktif perempuan dan penyandang disabilitas di wilayah dampingan Plan Indonesia dalam program STBM.
"Keberhasilan pencapaian ini ditentukan oleh beberapa faktor yakni kemitraan Plan Indonesia dengan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan organisasi disabilitas yang telah berhasil menjangkau masyarakat hingga tingkat rumah tangga. Faktor keberhasilan yang lainnya adalah kuatnya dukungan kepala daerah terhadap implementasi program STBM," tutupnya.
Apresiasi disampaikan oleh Bupati Belu Agustinus Taolin yang mengatakan, pihaknya berhasil menjadi kabupaten yang pertama di NTT dalam mencapai lima pilar STBM didorong oleh ambisi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
"Program ini juga berkontribusi dalam penurunan angka stunting. Kabupaten Belu saat ini telah berhasil mencapai penurunan masalah tumbuh kembang anak atau stunting dari 26,95 persen pada tahun 2018 menjadi 11, persen pada tahun 2023 setelah project WASH SDG ini dilaksanakan selama lima tahun," kata Agustinus.
Senada disampaikan Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah, terjadi peningkatan di tahun 2023 atau mencapai 23 kelurahan yang Open Defecation Free (ODF).
"Padahal pada tahun 2019 kami hanya tiga kelurahan yang sudah ODF. Harapannya di tahun ini kami bisa mencapai 100 persen ODF. Ke depannya, perjalanan kami masih berat dan perlu komitmen yang kuat," pungkasnya.
"Keberhasilan pencapaian ini ditentukan oleh beberapa faktor yakni kemitraan Plan Indonesia dengan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan organisasi disabilitas yang telah berhasil menjangkau masyarakat hingga tingkat rumah tangga. Faktor keberhasilan yang lainnya adalah kuatnya dukungan kepala daerah terhadap implementasi program STBM," tutupnya.
Apresiasi disampaikan oleh Bupati Belu Agustinus Taolin yang mengatakan, pihaknya berhasil menjadi kabupaten yang pertama di NTT dalam mencapai lima pilar STBM didorong oleh ambisi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
"Program ini juga berkontribusi dalam penurunan angka stunting. Kabupaten Belu saat ini telah berhasil mencapai penurunan masalah tumbuh kembang anak atau stunting dari 26,95 persen pada tahun 2018 menjadi 11, persen pada tahun 2023 setelah project WASH SDG ini dilaksanakan selama lima tahun," kata Agustinus.
Senada disampaikan Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah, terjadi peningkatan di tahun 2023 atau mencapai 23 kelurahan yang Open Defecation Free (ODF).
"Padahal pada tahun 2019 kami hanya tiga kelurahan yang sudah ODF. Harapannya di tahun ini kami bisa mencapai 100 persen ODF. Ke depannya, perjalanan kami masih berat dan perlu komitmen yang kuat," pungkasnya.
(maf)