Bantu Korban Pulihkan Trauma dan Laporkan Pelaku

Sabtu, 15 Agustus 2020 - 10:36 WIB
loading...
Bantu Korban Pulihkan Trauma dan Laporkan Pelaku
Foto/dok
A A A
JAKARTA - Posting-an Facebook Illian Deta Arta Sari tengah menjadi sorotan. Posting-an terkait sosok BA, dosen sebuah kampus swasta di Yogyakarta, yang diduga melakukan pelecehan ke sejumlah perempuan itu disukai ratusan orang hingga di-posting ulang puluhan orang.

Illian dengan detail menceritakan dengan bahasa santai, membahas secara serius, juga sesekali penuh canda tanpa menuduh, namun membeberkan fakta yang terjadi. Dia mengungkapkan kronologis menguak terduga pelaku, menerima respons dari teman-temannya yang juga menjadi korban, bertemu BA, dan kini berniat melaporkan BA. Illian mengajak para korban untuk tidak takut untuk melapor agar tidak lagi ada korban di masa depan.

Bermula dari posting-an, Laeliya AlMuhsin, temannya, yang juga membuat status di Facebook yang berkisah mengenai sosok dosen yang gemar menceritakan aktivitas seksnya yang tak lazim, yakni bertukar pasangan (swinger) dengan dalih sedang melakukan riset. (Baca: UNU Yogya Kaji Langkah Hukum Kasus 'Dosen' Cabul)

"Dia tidak sebut nama, namun saya sudah menduga itu BA. Lantas saya cerita di Facebook, dan ternyata banyak yang respons menebak dan mengaku mengalami hal yang sama," cerita Illian.

Ibu tiga anak ini mengaku apa yang dilakukan BA tidak berdampak psikologis kepadanya karena sejak awal percakapan sudah tidak digubrisnya. Illian sudah curiga karena BA sempat seolah-olah menjadi istrinya yang curhat, namun Illian menjawab ala kadarnya.

Sejumlah teman Facebook-nya yang mengaku pernah dihubungi BA sudah mencapai 30 orang. Belum lagi korban yang bercerita di Facebook Laeliya sehingga total korban yang berhasil dikumpulkan sebanyak 60 orang. Namun, dia yakin ada ratusan orang lagi korban pelecehan yang sebagian besar perempuan terpelajar.

"BA memiliki kemampuan komunikasi tulisan yang baik. Dia penulis, aktif kirim tulisan opini ke media, kerja di penerbitan dan blogger. Dia bisa pura-pura riset, ingin mengajak berbisnis, dan mengarang cerita menyedihkan tentang hidupnya," tuturnya.

Karena itu, banyak korban yang meladeni dan bila menyadari kejanggalan tidak melapor karena dianggap sebagai bagian dari kelainan seseorang. Hingga akhirnya kini semua yang merasa pernah berkomunikasi dengan BA buka suara menghubungi Illian untuk sekadar bercerita. Aplikasi messager-nya pun kini ramai, dia pun menerima dengan tangan terbuka segala cerita mengenai BA.

"Fokus saya kini pemulihan teman-teman yang menjadi korban. Karena ada juga yang cemas setiap hari karena BA sudah mengetahui alamat rumah dia. Ada juga yang trauma karena pernah dikirimkan gambar dan video tidak senonoh," katanya. (Baca juga: Geger Aksi Dosen Lakukan Pelecehan Seksual Berkedok Penelitian)

BA juga pernah menipu psikolog. Dia mengaku ingin konsultasi, namun BA justru malah masturbasi di depan psikolog tersebut. Bukan hanya satu psikolog, namun cukup banyak. Belum lagi mereka yang meladeni fantasi seks BA dengan cerita swinger itu dikejutkan dengan adegan ekshibionis BA yang menunjukkan alat kelaminnya.

Illian yang berprofesi sebagai pengacara ini juga sudah mulai bergerak secara hukum. Dimulai dari mengajak mereka yang merasa menjadi korban untuk mau melapor. Dia hanya ingin tidak ada korban lain karena BA pernah lolos dari jeratan hukum setelah melakukan pelecehan secara fisik saat dia masih menjadi mahasiswa D3 Ekonomi UGM.

Fakta masa lalu BA pun terkuak, semakin membuatnya semangat untuk dapat memproses BA ke ranah hukum dan tetap menemani korban menghilangkan trauma. Menjebloskan BA ke penjara mungkin juga dapat memulihkan trauma korban.

Trauma yang berdampak panjang pada kehidupan korban pelecahan bukan isapan jempol. Seperti Cinta, 32, nama samaran sesuai permintaannya. (Baca juga: Ilmuwan Jepang Bangunkan Mikroba yang tertidur Selama 100 Juta Tahun)

"Saya masih perawan, padahal sudah dua tahun usia pernikahan saya," ucap Cinta. Suaranya parau, sesekali terdiam, menghela napas, kemudian melanjutkan ceritanya.

Cinta kini berada jauh di luar Pulau Jawa. Sebelumnya dia pernah lima tahun menetap di Ibu kota. Tahun 2007 saat masih kuliah, Cinta yang menggunakan transportasi massal KRL ekonomi mengalami pelecehan seksual.

Saat itu KRL belum nyaman seperti sekarang. KRL kelas ekonomi sangat tidak manusiawi. Penumpang berdesakan hingga gelap karena lampu mati. Saat gerbong penuh sesak dan gelap itulah, Cinta merasa badannya dipeluk dari belakang hingga menyentuh payudaranya.

"Berusaha melepas tapi kalah tenaga, saya cakar pun dia tidak melepas. Cukup lama saya dilecehkan seperti itu, sampai stasiun yang sudah lebih longgar, pelaku langsung keluar gerbong," ujar Cinta mengingat pengalaman 13 tahun silam, namun dia masih ingat detail kejadiannya hingga kini. (Baca juga: Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia Juga Dideklarasikan di Sejumlah Kota dan Luar Negeri)

Mulai dari pakaian yang dia kenakan dan perlakuan bejat tersebut, namun beruntung Cinta tidak melihat wajah pelaku yang bisa saja akan terus menghantuinya hingga kini.

"Setelah sampai konstan saya menangis cukup lama. Saya yang seumur hidup menjaga batas tidak pernah disentuh laki-laki, pacaran pun tidak. Bergandengan tangan saja tidak, merasa aneh dan mulai merasa saya sudah ternodai," tuturnya.

Setelah kejadian itu, hari berbeda dilaluinya, dirinya mulai menjadi sosok yang temperamental. Cepat menangis, marah, dan kesal terhadap hal kecil. Bayangan pelecehan kerap muncul yang membuat emosinya naik turun.

Napas Cinta masih berat kala bercerita, 13 tahun bukan waktu sebentar untuk memendam ini sendirian. Tidak ada yang tahu kejadiannya sampai tahun lalu akhirnya dia bercerita kepada suami, orang tua, dan mertuanya.

Setahun pernikahan Cinta pun akhirnya bercerita alasan mengapa masih belum bisa melakukan tugasnya sebagai istri. "Saya benci sentuhan, kalau disentuh suami, masih suka kaget. Sudah melakukan hipnoterapi namun belum ada perubahan. Hanya tidak menghindar dari suami seperti saat awal menikah," kata Cinta. (Lihat videonya: Aksi Begal Asusila di Padang, Korban Mengalami Trauma)

Cinta berusaha bangkit berdamai dengan masa lalu yang penuh hal traumatik. Dia mulai berani ke dokter, September nanti Cinta akan ke dokter spesialis kandungan yang mengerti mengenai kekakuan otot vagina. Kemungkinan Cinta akan melakukan botox vagina agar lentur dan siap menerima penetrasi. (Ananda Nararya)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2605 seconds (0.1#10.140)