Orasi di Hajatan Rakyat, Ganjar: Solo Punya Cara, Gaya, dan Kekuatannya Sendiri!

Sabtu, 10 Februari 2024 - 13:54 WIB
loading...
Orasi di Hajatan Rakyat, Ganjar: Solo Punya Cara, Gaya, dan Kekuatannya Sendiri!
Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo menegaskan masyarakat Solo punya cara, gaya, dan kekuatannya sendiri. Foto/MPI
A A A
SOLO - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menegaskan masyarakat Solo punya caranya sendiri, punya gayanya sendiri, Jawa Tengah punya kekuatannya sendiri.

Menurutnya, gaya rakyat Solo adalah gaya yang berbudaya dan berkesenian, selalu menyentuh akal budi dan rasa. “Solo punya caranya sendiri, Solo punya gayanya sendiri, Jawa Tengah punya kekuatannya sendiri. Gaya Solo adalah gaya berbudaya, gaya berkesenian yang selalu menyentuh akal budi dan rasa kita semuanya,” kata Ganjar dalam orasi kebangsaan pada Hajatan Rakyat Solo, di Benteng Vastenburg, Sabtu, (10/2/2024).

Ganjar mengatakan, sejak pagi dirinya diarak berkeliling bersama dengan Cawapres Mahfud MD, dan dirinya serta keluarga melihat mata rakyat, senyum dan tawa rakyat yang memberikan semangat untuk Ganjar-Mahfud.



“Tadi Mas Butet dan putrinya Mas Widji Thukul memberikan pesan kepada kita semua, pesan kepada Ganjar-Mahfud, minimal kepada saya agar pemimpin di mana pun kita berada, membawa amanah dan harus selalu mendengarkan, tidak hanya itu termasuk merasakan,” papar Ganjar.

Maka sebenarnya, lanjut dia, seorang pemimpin tidak harus diteriaki, pemimpin tidak boleh diam karena ada teriakan-teriakan rakyat. Itulah kenapa pada saat diarak keliling, gerobak sapi yang dinaiki Ganjar dikirimi gabah, sebuah simbol untuk mengingatkan kepada Ganjar-Mahfud untuk peduli kepada petani dan perutnya rakyat.



“Saya dikasih stateskop, sebuah simbol tanpa kata-kata untuk saya dan Pak Mahfud berpikir keras agar anak-anak kita, orang Indonesia sehat di mana pun berada,” ujarnya.

Selain itu, maksud stateskop juga dimaknai agar Ganjar-Mahfud bisa mendengarkan tubuh rakyat yang sehat, ibu-ibu hamil yang sehat, sekaligus menunjukkan agar anak siapapun kelak bisa menjadi dokter. Dengan stateskop itu, tambah Ganjar, sekaligus bisa mengecek orangnya sehat, pikirannya sehat, politiknya pun harus sehat.

“Kalau semuanya sakit, maka bangsa ini menjadi bangsa yang sakit. Bung Karno dan Bung Hatta akan menangis mengetahui itu, karena kemerdekaan itu kitalah yang harus mengisi,” tandas Ganjar.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1247 seconds (0.1#10.140)