Hari Remaja Internasional, Ketua KPK: Hindari Perilaku Koruptif Sejak Dini

Rabu, 12 Agustus 2020 - 13:06 WIB
loading...
Hari Remaja Internasional, Ketua KPK: Hindari Perilaku Koruptif Sejak Dini
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengajak seluruh remaja Indonesia untuk menanamkan nilai-nilai luhur bangsa dan berkomitmen tidak melakukan tindakan korupsi sejak dini dalam kehidupan sehari-hari. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengajak seluruh remaja Indonesia untuk menanamkan nilai-nilai luhur bangsa dan berkomitmen tidak melakukan tindakan korupsi sejak dini dalam kehidupan sehari-hari.

Hal itu dikatakan Firli Bahuri saat memperingati Hari Remaja Internasional atau International Youth Day yang jatuh pada hari ini, Rabu (12/8/2020). ”Tema Youth Engagement for Global Action yang dipilih United Nations pada tahun ini sangat pas untuk dijadikan momentum membangkitkan semangat bagi para remaja khususnya remaja Indonesia untuk menjadi agen perubahan dan kemajuan negara kita,” ujar Firli dalam keterangan tertulisnya yang diterima SINDOnews, Rabu (12/8/2020). (Baca juga: Mantan Pimpinan Kaget Terbit PP Ubah Sistem Penggajian Pegawai KPK)

Menurut Firli, remaja adalah generasi penerus bangsa yang sangat memengaruhi kualitas dan integritas serta besar kecilnya bangsa itu sendiri. ”Saya teringat kata-kata Sang Proklamator, Bung Karno, “Beri aku 1.000 orang tua niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya, Beri aku 10 pemuda akan kuguncangkan dunia,” ujarnya. (Baca juga: Politikus PKS: Pegawai KPK Jadi ASN, Ibarat Api dalam Sekam)

Kata-kata itu, sambung Firli, menunjukkan betapa hebat, kuat dan berpengaruhnya para remaja terhadap perubahan dunia. Sebab di usia dan pada masa-masa inilah, para remaja memiliki pemikiran yang fresh, semangat tinggi dalam melakukan sesuatu sehingga masih dapat dibentuk karakter dan kepribadiannya dengan menanamkan nilai-nilai agama, moral, etika dan kejujuran agar generasi penerus masa depan bangsa ini berintegritas, pemberani dan berakhlak mulia sehingga mampu meneruskan tugas dan kewajiban dalam menuntaskan ragam persoalan bangsa, antar lain memberantas korupsi yang telah menjadi penyakit kronis di hampir seluruh negara didunia, termasuk Indonesia. ”Membentuk kepribadian anak bukan hanya kewajiban orang tua semata. Saya memandang peran ini harus dilakukan bersama oleh kita, seluruh eksponen bangsa termasuk KPK,” ucapnya.

Firli mengaku, saat ini KPK tengah menjalankan Strategi Pendekatan Pendidikan Masyarakat mulai dari anak-anak hingga remaja untuk membentuk mindset dan culture-set melalui beberapa program edukasi antikorupsi yang dibuat menarik dan selaras dengan usia anak. Strategi Pendekatan Pendidikan Masyarakat adalah salah satu dari tiga pendekatan pemberantasan korupsi yang merupakan core business KPK dalam pemberantasan korupsi yang dilaksanakan secara holistik, integral sistemik, dan sustainable. ”Strategi ini dapat menjadi salah satu imun dan vitamin bagi remaja kita agar tidak terjangkit virus korupsi dan penangkal pengaruh kuat laten korupsi serta perilaku koruptif yang telah berurat akar di negeri ini,” tegasnya.

Disadari atau tidak, kata Firli, penyakit kronis ini perlahan namun pasti telah menggerogoti dan merusak bahkan bisa menghancurkan suatu negara. Buktinya, banyak negara dibelahan dunia yang belum dapat lepas dari penyakit ini sehingga pemerintahan yang menjalankan negara tersebut gagal menjalankan kewajiban kepada rakyatnya.

Firli menilai, korupsi adalah persoalan klasik, masalah kuno, namun hebatnya korupsi mampu memodernkan dirinya agar tetap selaras dengan perkembangan zaman. Korupsi selalu update dalam memberikan fantasi dan imajinasi para calon koruptor yang minim akhlak dan integritas untuk menciptakan kreasi baru dalam praktik korupsi dinegeri ini, sehingga mereka dapat berinovasi dan memodifikasi aksi korupsi, agar tidak diketahui, ditangkap lalu dibui.

”Saya ingatkan, hanya masalah waktu bagi KPK untuk mengungkap praktik korupsi, apalagi dukungan segenap elemen bangsa, mengalir deras kepada kami. Ingat, ini bukan fantasi, hanya di bui, hukuman mati menanti kalian para koruptor di negeri ini. Satu impian besar dan harapan saya dan tentunya kita semua, korupsi dan perilaku koruptif benar-benar musnah, sirna dari Bumi Pertiwi karena penyakit kronis korupsi tak lagi mampu memengaruhi apalagi merasuki ke dalam generasi penerus bangsa kita, kebanggaan negeri ini,” tegasnya.

Firli berharap, generasi penerus bangsa dapat mewujudkan cita-cita dan harapan dari Founding Fathers, dimana negara ini dapat melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah indonesia dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Pulau Rote, dan memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa. Menurut Firli, kata kata mencerdaskan kehidupan bangsa, memiliki makna strategis karena dengan kehidupan bangsa yang cerdas, maka tentu akan membawa kemajuan pada kesejahteraan umum dan terlindunginya segenap anak bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia menuju Indonesia bersih dan bebas dari praktik praktik Korupsi.

”Kepada para remaja Indonesia, saya berpesan, manfaatkan dan isi waktu muda kalian dengan hal-hal baik, jangan sia-siakan masa remaja yang hanya datang satu kali kali dalam kehidupan fana ini. Ingat, semua tindak tanduk yang kalian lakukan dimasa ini, menentukan masa depan mu kelak, dan masa depan bangsa ini. Mulailah konsisten melakukan hal-hal baik dalam kegiatan sehari-hari, seperti komitmen tidak korupsi waktu beribadah dan waktu belajar, tidak korupsi uang jajan atau beli quota internet buat belajar online di rumah dimasa Pandemi Covid-19, dan hal-hal lainnya. Terakhir izinkan saya mengucapkan Selamat merayakan Hari Remaja Internasional International Youth Day, semoga Remaja Indonesia menjadi Generasi Zaman Now dan Masa Depan Anti Korupsi,” ucapnya.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1548 seconds (0.1#10.140)