Ganjar Didorong Lebih Lugas Sampaikan Program Bansos

Selasa, 09 Januari 2024 - 13:30 WIB
loading...
Ganjar Didorong Lebih...
Capres Ganjar Pranowo blusukan ke Pasar Kebonagung, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (30/12/2023). FOTO/TPN GANJAR-MAHFUD
A A A
JAKARTA - Pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) Ganjar Pranowo-Mahfud MD dinilai harus lebih lugas lagi dalam menyampaikan program-program bantuan sosial (bansos) yang ditawarkan dalam kontestasi Pilpres 2024. Sebab, program yang diterima langsung lebih disukai oleh pemilih di akar rumput.

"Kelas pemilih bawah lebih senang program yang langsung diterima, seperti BLT (bantuan langsung tunai), bansos, PKH (program keluarga harapan), dan lainnya. Ganjar bisa saja mempromosikan menambah jumlah penerima dan jumlah nominal," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah dalam keterangannya dikutip, Selasa (9/1/2024).

Tidak bisa dipungkiri, kata Dedi, masyarakat Indonesia masih terbiasa dengan sesuatu yang instan. Asal dapat bantuan, urusan teknis belakangan. "Tentu, masyarakat tidak tertarik dengan bagaimana cara mendapatkan keuntungan, mereka lebih senang langsung diberi," ujarnya.



Karena itu, sebagai calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang dikenal sebagai partai wong cilik, Dedi menyarankan agar Ganjar lebih lugas dan tegas menyampaikan program-program bantuan sosial yang akan dia berikan jika terpilih menjadi presiden. "PDIP seharusnya menggunakan ilustrasi yang tegas," ujarnya.

Sebelumnya, Ganjar Pranowo menegaskan dirinya akan tetap melanjutkan program bansos jika terpilih di Pilpres 2024. Ada begitu banyak bansos yang diberikan pemerintah Indonesia, Ganjar ingin bansos ini lebih muda diakses lewat KTP Sakti.

"Kita hanya butuh satu kartu, yaitu KTP yang sudah dipegang setiap penduduk untuk menyalurkan bansos maupun untuk semua kebutuhan layanan masyarakat," kata Ganjar.

Program yang sudah ada seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Sembako Murah, Kartu Prakerja, Kartu Indonesia Pintar, Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT), subsidi usaha produktif, Kartu Tani, Pupuk, Solar Nelayan, dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro dan UMKM, dapat diakses dengan satu kartu, KTP Sakti.



Tidak Main-main

Sementara itu, Pakar kebijakan publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah menilai gagasan KTP Sakti milik Ganjar-Mahfud sebagai wacana yang apik. Namun ia mengingatkan bahwa gagasan tersebut akan banyak menemui hambatan dalam pelaksanaannya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2179 seconds (0.1#10.140)