Mahfud MD Contoh Politikus Santun Antibaper
loading...
A
A
A
JAKARTA - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD termasuk sosok yang memiliki pengalaman lengkap. Pakar hukum tata negara itu pernah bekerja di lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
Selain memiliki pengalaman lengkap, sosok Mahfud MD juga dikenal sebagai politikus santun antibaper. Meski pernah mengalami peristiwa tidak mengenakkan di pentas politik, tetapi dia tetap menjaga kesantunan.
Berikut ini beberapa catatan Mahfud MD sebagai politikus santun dan antibaper sebagaimana dilansir dari Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Minggu (31/12/2023).
Pertama, Mahfud MD pernah gagal menjadi cawapres pada Pilpres 2019. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu batal mendampingi Joko Widodo (Jokowi) dan diganti dengan KH Ma'ruf Amin.
Kegagalan tersebut tentu cukup menyakitkan lantaran Mahfud diputuskan gagal mendampingi Jokowi di menit-menit terakhir jelang deklarasi pasangan. Namun pria kelahiran Sampang, Madura itu menanggapi kegagalan dengan lapang. Dia bahkan mengaku tidak sakit hati.
Mahfud menegaskan, kegagalan dalam politik merupakan hal yang wajar dan biasa. Karena itu, tidak ada istilah sakit hati atau marah ketika menanggapi kegagalan.
Menurutnya, suksesi kepemimpinan merupakan upaya mencari sosok terbaik untuk menakhodai Indonesia selama 5 tahun. Karena itu, kepentingan bangsa harus diutamakan dibandingkan kepentingan orang per orang, termasuk dirinya sendiri.
"Kita harus lebih utamakan keselamatan negara ini daripada sekadar nama Mahfud atau Ma'ruf Amin," kata Mahfud kala itu.
Kedua, bersedia menjadi menteri di Kabinet Indonesia Maju menjadi bukti lain kelapangan hati dan antibaper Mahfud MD. Alih-alih menolak karena sakit hati, Mahfud bersedia ditempatkan Jokowi sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam). Dia menjalankan amanah dan tugas tersebut dengan baik hingga saat ini.
Ketiga, Mahfud MD lapor kepada Presiden Jokowi ketika dipilih menjadi cawapres pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Sebagai anak buah yang baik, Mahfud melaporkan pencalonan dirinya sebagai cawapres kepada Presiden Jokowi. Dia mengirim surat sebagai pemberitahuan dan meminta bertemu presiden yang kala itu masih melaksanakan kunjungan kerja ke Tiongkok.
Mahfud akhirnya bertemu langsung dengan Presiden Jokowi untuk menyampaikan penunjukan dirinya sebagai cawapres. Jokowi menyambut positif kabar tersebut dan meminta Mahfud ikut menjaga proses pemilu berjalan aman dan damai.
Ketika mendaftarkan diri ke KPU, Mahfud mengenakan baju putih yang sudah dijahit pada 2019 silam.
Keempat, siap maju bersama Ganjar. Sebagai cawapres, Mahfud menegaskan bakal all out membantu Ganjar memenangkan Pilpres 2024. Tak hanya itu, mantan Anggota DPR itu pun menyatakan kesiapan mendampingi Ganjar dalam upaya membawa Indonesia menuju Generasi Emas 2045.
Mahfud menyatakan bakal mendedikasikan dirinya untuk bangsa Indonesia. Tak ada waktu untuk baper atau mengenang pengalaman pahit di masa lalu. Kini adalah waktunya untuk menatap ke depan dan berbuat yang terbaik untuk Tanah Air.
Lihat Juga: Netizen Curiga Polisi Tangkap Ivan Sugianto Palsu, Mahfud MD Buka-bukaan soal Informasi yang Diperoleh
Selain memiliki pengalaman lengkap, sosok Mahfud MD juga dikenal sebagai politikus santun antibaper. Meski pernah mengalami peristiwa tidak mengenakkan di pentas politik, tetapi dia tetap menjaga kesantunan.
Berikut ini beberapa catatan Mahfud MD sebagai politikus santun dan antibaper sebagaimana dilansir dari Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Minggu (31/12/2023).
Pertama, Mahfud MD pernah gagal menjadi cawapres pada Pilpres 2019. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu batal mendampingi Joko Widodo (Jokowi) dan diganti dengan KH Ma'ruf Amin.
Kegagalan tersebut tentu cukup menyakitkan lantaran Mahfud diputuskan gagal mendampingi Jokowi di menit-menit terakhir jelang deklarasi pasangan. Namun pria kelahiran Sampang, Madura itu menanggapi kegagalan dengan lapang. Dia bahkan mengaku tidak sakit hati.
Mahfud menegaskan, kegagalan dalam politik merupakan hal yang wajar dan biasa. Karena itu, tidak ada istilah sakit hati atau marah ketika menanggapi kegagalan.
Menurutnya, suksesi kepemimpinan merupakan upaya mencari sosok terbaik untuk menakhodai Indonesia selama 5 tahun. Karena itu, kepentingan bangsa harus diutamakan dibandingkan kepentingan orang per orang, termasuk dirinya sendiri.
"Kita harus lebih utamakan keselamatan negara ini daripada sekadar nama Mahfud atau Ma'ruf Amin," kata Mahfud kala itu.
Kedua, bersedia menjadi menteri di Kabinet Indonesia Maju menjadi bukti lain kelapangan hati dan antibaper Mahfud MD. Alih-alih menolak karena sakit hati, Mahfud bersedia ditempatkan Jokowi sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam). Dia menjalankan amanah dan tugas tersebut dengan baik hingga saat ini.
Ketiga, Mahfud MD lapor kepada Presiden Jokowi ketika dipilih menjadi cawapres pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Sebagai anak buah yang baik, Mahfud melaporkan pencalonan dirinya sebagai cawapres kepada Presiden Jokowi. Dia mengirim surat sebagai pemberitahuan dan meminta bertemu presiden yang kala itu masih melaksanakan kunjungan kerja ke Tiongkok.
Mahfud akhirnya bertemu langsung dengan Presiden Jokowi untuk menyampaikan penunjukan dirinya sebagai cawapres. Jokowi menyambut positif kabar tersebut dan meminta Mahfud ikut menjaga proses pemilu berjalan aman dan damai.
Ketika mendaftarkan diri ke KPU, Mahfud mengenakan baju putih yang sudah dijahit pada 2019 silam.
Keempat, siap maju bersama Ganjar. Sebagai cawapres, Mahfud menegaskan bakal all out membantu Ganjar memenangkan Pilpres 2024. Tak hanya itu, mantan Anggota DPR itu pun menyatakan kesiapan mendampingi Ganjar dalam upaya membawa Indonesia menuju Generasi Emas 2045.
Mahfud menyatakan bakal mendedikasikan dirinya untuk bangsa Indonesia. Tak ada waktu untuk baper atau mengenang pengalaman pahit di masa lalu. Kini adalah waktunya untuk menatap ke depan dan berbuat yang terbaik untuk Tanah Air.
Lihat Juga: Netizen Curiga Polisi Tangkap Ivan Sugianto Palsu, Mahfud MD Buka-bukaan soal Informasi yang Diperoleh
(abd)