Atasi Perubahan Iklim, Pemerintah Ungkap 5 Langkah Capai Nol Emisi pada 2050

Selasa, 05 Desember 2023 - 18:14 WIB
loading...
Atasi Perubahan Iklim,...
Dirjen PSLB3 KLHK, Rosa Vivien Ratnawati dalam Soft Launching Dokumen Rencana Operasional Zero Waste, Zero Emission Indonesia 2050, Selasa (5/12/2023). Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terus melakukan upaya mengatasi perubahan iklim dan mencapai nol emisi pada 2050. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (PSLB3) KLHK, Rosa Vivien Ratnawati.

Pandangan ini disampaikan Rosa Vivien dalam Soft Launching Dokumen Rencana Operasional Zero Waste, Zero Emission Indonesia 2050 di Paviliun Indonesia COP28 UNFCCC UAE, berlokasi di Expo City Dubai, Selasa (5/12/2023).

"Ini merupakan bentuk komitmen Indonesia terhadap masa depan yang berkelanjutan, dengan menetapkan peta jalan untuk mencapai zero waste pada tahun 2040 dan mendekati nol emisi pada tahun 2050," kata Rosa Vivien dalam keterangannya.

Menurut Dirjen Rosa Vivien, peta jalan untuk mencapai zero waste pada tahun 2040 dan mendekati nol emisi pada tahun 2050 itu dilakukan dengan lima langkah sebagai berikut, pertama, pengelolaan TPA dengan metode controlled/ sanitary landfill dengan fasilitas penangkapan gas metan.

"Kedua, tidak ada pembangun landfill baru di tahun 2030 dengan mengoptimalisasi landfill yang sudah ada dan pelaksanaan landfill minin, ketiga, zero open burning dimulai di tahun 2031," ungkapnya.

Lalu langkah keempat kata dia, optimalisasi fasilitas pengelolaan sampah seperti waste-to-energy, RDF, SRF, biodigester, dan pengelolaan sampah organik lainnya, sehingga pada tahun 2040 hanya sampah residu yang dikelola di landfill.

"Serta kelima, memperkuat aktivitas pemilahan sampah di sumber dan memanfaatkan sampah sebagai bahan baku daur ulang sebagai bentuk implementasi ekonomi sirkular," tegasnya.

"Kami mengajak seluruh stakeholder terkait untuk bekerja bersama-sama untuk mencapai zero waste pada tahun 2040 dan mendekati nol emisi pada tahun 2050," tambah Rosa Vivien.

Dalam paparan saat talk show, Dirjen PSLB3, Rosa Vivien menjelaskan, sebagai negara yang rentan terhadap dampak perubahan iklim, Indonesia secara konsisten berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dan meningkatkan ketahanan iklim.

"Oleh karena itu, Indonesia memberikan pertimbangan khusus terhadap pengurangan gas metana di sub-sektor limbah padat domestik, sebagaimana tercermin melalui aksi mitigasi, meliputi peralihan dari TPA dengan metode open dumping menjadi sanitary landfill, implementasi landfill gas recovery di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA)," tuturnya.

"Kita juga melakukan penerapan kebijakan less waste to landfill dengan implementasi kegiatan pengomposan dan 3R untuk sampah kertas, penerapan waste to energy, seperti Refuse Derived Fuel (RDF), Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik, dan biogas dan penerapan sirkular," tutupnya.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1782 seconds (0.1#10.140)