Tapak Tilas ke Rumah Pengasingan Bung Karno, Ganjar: Di Sini 5 Sila Pancasila Lahir
loading...
A
A
A
ENDE - Calon Presiden (Capres) yang didukung Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Ganjar Pranowo selalu menyempatkan diri mengunjungi rumah pengasingan Bung Karno bila berkunjung ke Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dari tempat itu Ganjar selalu mengenang sosok perjuangan Soekarno untuk bangsa ini.
Ganjar menceritakan, Bung Karno sempat merenung di bawah Pohon Sukun hingga akhirnya menorehkan lima sila dalam Pancasila. Tempat itu selalu menjadi aspirasinya untuk membangun bangsa.
“Dengan segala kreativitasnya, tonil, lukis, edukasi, dan ada inspirasi luar biasa sampai akhirnya merenung di bawah pohon sukun yang menghasilkan 5 sila Pancasila. Sangat bersejarah,” kata Ganjar.
Ganjar sangat menghayati bagaimana Pancasila terlahir melalui perjuangan pendiri bangsa yang tidak mudah karena penuh dengan semangat nasionalisme yang tinggi. Ganjar pun meminta, masyarakat untuk menghargai perjuangan para pendiri bangsa dengan tidak korupsi dan nepotisme. Agar apa yang telah ditorehkan Bung Karno bisa diterapkan.
“Jangan korupsi, jangan kolusi, jangan nepotisme, karena di sinilah pahlawan kita menyerahkan seluruh harta, nyawa, tenaga, pikiran, semuanya, kita harus menghormati mereka,” pungkasnya.
Selain itu, dirinya juga meninjau berbagai peninggalan Bapak Proklamator Indonesia ketika diasingkan oleh Belanda dan menjadi tahanan politik pada 1934-1938 lalu.
Beberapa koleksi benda dan bangunan masih tersusun rapi dalam rumah tersebut, yakni setrika, ketel, piring-piring, tongkat, lampu, pegangan korang, lukisan, hingga biola.
Terdapat juga sumur yang menjadi tempat Bung Karno memenuhi kebutuhan airnya. Ganjar pun sempat membasuh wajah dan kakinya dari air sumur tersebut.
Ganjar menceritakan, Bung Karno sempat merenung di bawah Pohon Sukun hingga akhirnya menorehkan lima sila dalam Pancasila. Tempat itu selalu menjadi aspirasinya untuk membangun bangsa.
“Dengan segala kreativitasnya, tonil, lukis, edukasi, dan ada inspirasi luar biasa sampai akhirnya merenung di bawah pohon sukun yang menghasilkan 5 sila Pancasila. Sangat bersejarah,” kata Ganjar.
Ganjar sangat menghayati bagaimana Pancasila terlahir melalui perjuangan pendiri bangsa yang tidak mudah karena penuh dengan semangat nasionalisme yang tinggi. Ganjar pun meminta, masyarakat untuk menghargai perjuangan para pendiri bangsa dengan tidak korupsi dan nepotisme. Agar apa yang telah ditorehkan Bung Karno bisa diterapkan.
“Jangan korupsi, jangan kolusi, jangan nepotisme, karena di sinilah pahlawan kita menyerahkan seluruh harta, nyawa, tenaga, pikiran, semuanya, kita harus menghormati mereka,” pungkasnya.
Selain itu, dirinya juga meninjau berbagai peninggalan Bapak Proklamator Indonesia ketika diasingkan oleh Belanda dan menjadi tahanan politik pada 1934-1938 lalu.
Beberapa koleksi benda dan bangunan masih tersusun rapi dalam rumah tersebut, yakni setrika, ketel, piring-piring, tongkat, lampu, pegangan korang, lukisan, hingga biola.
Terdapat juga sumur yang menjadi tempat Bung Karno memenuhi kebutuhan airnya. Ganjar pun sempat membasuh wajah dan kakinya dari air sumur tersebut.
(cip)