Ketiga, bagi partai-partai yang sekarang berada di luar pemerintahan, keadaan saat ini merupakan momentum yang tepat untuk menjalankan mekanisme skema pengawasan yang substantif (checks and balances) bukan sebatas politik dagang sapi. Hal ini dilakukan agar kinerja kabinet semakin lebih baik dan bila ini sukses dijalankan, ujung-ujungnya partai juga bakal menerima insentif elektoral.
Dari pengalaman mengawasi inilah, tentu bisa menjadi amunisi untuk menemukan sosok-sosok pemimpin yang sesuai. Artinya, siapa pun yang kelak menjadi lawan Presiden Jokowi, memang berangkat dari sosok yang memiliki visi dan rekam jejak kepemimpinan yang jelas.
(thm)