Berkomitmen Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Ganjar Pranowo Hadirkan Sekolah Gratis
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pendidikan berkualitas merupakan landasan penting dalam pembangunan suatu negara. Di Indonesia, pemerintah telah berkomitmen untuk mewujudkan akses pendidikan yang merata dan berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat.
Kualitas pendidikan Indonesia masih belum sempurna. Hal ini berdasarkan peringkat World Population Assessment tahun 2021 yang menempatkan negara tersebut pada peringkat 54 dari 78 negara yang masuk dalam World Education Rankings.
Peringkat Indonesia masih kalah jika dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara, yakni Singapura di peringkat 21, Malaysia di peringkat 38, dan Thailand di peringkat 46. Dari sisi regulasi dan keuangan, Indonesia mengalokasikan 20% APBN/APBD untuk sektor pendidikan.
Jumlah tersebut tentu sangat tinggi, sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Sayangnya, otonomi daerah seolah mengesampingkan fungsi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam urusan sekolah.
Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo memiliki komitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia, salah satunya dengan menghadirkan sekolah gratis se-Indonesia bagi masyarakat kurang mampu. Komitmen ini merupakan lanjutan dari gagasannya ketika ia memimpin Jawa Tengah dua periode lalu.
Ketika masih menjabat menjadi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar telah membuat program sekolah berbasis boarding secara gratis alias tidak dipungut biaya untuk masyarakat kurang mampu. Para siswa bahkan mendapatkan seragam, sepatu, makan dan asrama secara gratis. Sekolah juga menghubungkan dan mampu membuat kerja sama ke beberapa perusahaan atau industri untuk penyerapan tenaga kerja.
Ia berkontribusi dengan menginisisasi SMKN Jawa Tengah (Jateng) dengan menggratiskan 18 sekolah SMK bagi siswa dari keluarga kurang mampu. Ide SMKN Jateng berawal dari kehidupannya sebagai anak yang lahir dari keluarga sederhana. Sekolah gratis menurutnya memungkinkan lulusan SMKN Jateng dapat terserap di dunia kerja, baik dalam maupun luar negeri atau melanjutkan ke pendidikan perguruan tinggi.
Ganjar berpesan melalui pendidikan, anak-anak Jateng ke depan mampu menjadi SDM yang siap kerja. Sejak lulusnya angkatan pertama pada 2017, SMKN Jateng sudah meluluskan 1.837 alumni.
Tiga sekolah full boarding SMKN Jateng terdiri dari SMKN Jateng di Kota Semarang, SMKN Jateng di Kabupaten Pati, dan SMKN Jateng di Kabupaten Purbalingga. Di samping gratis biaya sekolah, siswa SMKN full boarding Jateng ini juga mendapat fasilitas asrama, makan, seragam, dan perlengkapan alat tulis sekolah.
Ia berharap ketika nanti terpilih menjadi Presiden 2024, Ganjar mampu menjadikan gagasan ini diterapkan secara Nasional. Ganjar berpendapat jika semua orang layak mendapat pendidikan yang layak, termasuk bagi anak-anak dari keluarga yang kurang mampu dari segi finansial.
Kualitas pendidikan Indonesia masih belum sempurna. Hal ini berdasarkan peringkat World Population Assessment tahun 2021 yang menempatkan negara tersebut pada peringkat 54 dari 78 negara yang masuk dalam World Education Rankings.
Peringkat Indonesia masih kalah jika dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara, yakni Singapura di peringkat 21, Malaysia di peringkat 38, dan Thailand di peringkat 46. Dari sisi regulasi dan keuangan, Indonesia mengalokasikan 20% APBN/APBD untuk sektor pendidikan.
Jumlah tersebut tentu sangat tinggi, sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Sayangnya, otonomi daerah seolah mengesampingkan fungsi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam urusan sekolah.
Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo memiliki komitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia, salah satunya dengan menghadirkan sekolah gratis se-Indonesia bagi masyarakat kurang mampu. Komitmen ini merupakan lanjutan dari gagasannya ketika ia memimpin Jawa Tengah dua periode lalu.
Ketika masih menjabat menjadi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar telah membuat program sekolah berbasis boarding secara gratis alias tidak dipungut biaya untuk masyarakat kurang mampu. Para siswa bahkan mendapatkan seragam, sepatu, makan dan asrama secara gratis. Sekolah juga menghubungkan dan mampu membuat kerja sama ke beberapa perusahaan atau industri untuk penyerapan tenaga kerja.
Ia berkontribusi dengan menginisisasi SMKN Jawa Tengah (Jateng) dengan menggratiskan 18 sekolah SMK bagi siswa dari keluarga kurang mampu. Ide SMKN Jateng berawal dari kehidupannya sebagai anak yang lahir dari keluarga sederhana. Sekolah gratis menurutnya memungkinkan lulusan SMKN Jateng dapat terserap di dunia kerja, baik dalam maupun luar negeri atau melanjutkan ke pendidikan perguruan tinggi.
Ganjar berpesan melalui pendidikan, anak-anak Jateng ke depan mampu menjadi SDM yang siap kerja. Sejak lulusnya angkatan pertama pada 2017, SMKN Jateng sudah meluluskan 1.837 alumni.
Tiga sekolah full boarding SMKN Jateng terdiri dari SMKN Jateng di Kota Semarang, SMKN Jateng di Kabupaten Pati, dan SMKN Jateng di Kabupaten Purbalingga. Di samping gratis biaya sekolah, siswa SMKN full boarding Jateng ini juga mendapat fasilitas asrama, makan, seragam, dan perlengkapan alat tulis sekolah.
Baca Juga
Ia berharap ketika nanti terpilih menjadi Presiden 2024, Ganjar mampu menjadikan gagasan ini diterapkan secara Nasional. Ganjar berpendapat jika semua orang layak mendapat pendidikan yang layak, termasuk bagi anak-anak dari keluarga yang kurang mampu dari segi finansial.
(kri)