Keserumpunan Budaya Melayu: Adaptasi Mahasiswa Indonesia di Malaysia

Senin, 02 Oktober 2023 - 12:38 WIB
loading...
A A A
Itulah sebabnya bahasa Melayu menjadi bahasa resmi Kerajaan Sriwijaya. Dengan demikian, Kerajaan Sriwijaya merupakan pusat kegiatan manusia dan pusat administrasi kerajaan dan daerah-daerah taklukannya.

Selain itu, Sriwijaya juga merupakan pusat pendidikan, kebudayaan, dan keagamaan. Menurut Mees, Sriwijaya mendirikan suatu perguruam tinggi Buddha yang mahasiswanya datang dari semua penjuru kawasan yang dikuasainya.

Beberapa dari mahasiswa bahkan datang dari kerajaan-kerajaan Champa dan Kamboja. Bahasa pengantar pada perguruan tinggi dan pusat-pusat pendidikan lainnya adalah bahasa melayu kuno atau lingua franca Kw’en Lun. Hal ini memperkuat bukti bahwa hubungan antara Indonesia dan Melayu Malaysia telah terjalin sejak dahulu kala (Venus, 2015).

Dengan berjalannya waktu, perkembangan di Malaysia sangatlah luar biasa di segala aspek termasuk salah satunya yaitu di bidang pendidikannya. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi sebagian besar masyarakat di dunia.

Banyak orang rela melakukan perjalanan jauh untuk belajar di universitas impiannya, di mana di dalamnya secara umum universitas yang dipilih adalah universitas-universitas terkemuka di dunia. Setengah abad silam, pendidikan Malaysia memang jauh tertinggal dari Indonesia.

Malaysia banyak mengirimkan putra-putri terbaiknya untuk berguru ke Nusantara. Namun setelah era itu, keadaan terbalik. Pendidikan Malaysia melesat. Sehingga saat ini banyak sekali yang orang tua yang memutuskan untuk melanjutkan studi putra-putrinya di negeri Jiran itu.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Ayuningtyas & Kamal (2023) dengan judul The Adaptation of Indonesian Students in Malaysia, ditemukannya metode-metode yang bervariatif dari para informan untuk dapat beradaptasi dengan budaya dan komunikasi yang ada di Malaysia. Tidak seperti yang kita duga, realita yang dihadapi para informan dalam beradaptasi merupakan suatu hal yang tidak begitu mudah, walaupun budaya dan bahasa yang dimiliki antar kedua negara tidaklah begitu jauh.

Dari hasil penelitian tersebut, ditemukan terdapat beberapa mahasiswa Indonesia yang melakukan hal yang biasa dilakukan oleh mahasiswa setempat. Hal tersebut dilakukan untuk dapat memahami kebiasaan apa yang dilakukan mahasiswa setempat dalam kehidupan sehari-hari. Ini membantu mahasiswa Indonesia untuk membiasakan atau beradaptasi dengan kebiasaan mahasiswa setempat.

Hasil penelitian juga menyebutkan bahwa terdapat mahasiswa Indonesia yang beradaptasi dengan budaya yang ada di sekitar kampusnya melalui jenis kulinernya yang ada. Diketahui mahasiswa Indonesia banyak mencoba atau mencicipi makanan yang berasal dari Khas Melayu, Tionghoa dan juga India untuk mengetahui keunikan setiap masakan.

Dalam proses beradaptasi dengan lingkungan sekitar, mahasiswa Indonesia pun mempunyai cara tersendiri untuk bisa beradaptasi dengan hal tersebut. Mayoritas mahasiswa Indonesia memilih untuk berinteraksi secara intensif dengan mahasiswa setempat untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan mereka dalam berbahasa Melayu.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1082 seconds (0.1#10.140)