Cegah Narkoterorisme, Partai Perindo: Proses Deradikalisasi Harus Komprehensif

Senin, 02 Oktober 2023 - 12:03 WIB
loading...
Cegah Narkoterorisme, Partai Perindo: Proses Deradikalisasi Harus Komprehensif
Ketua DPP Partai Perindo Bidang Hankam dan Siber Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati mengatakan, proses deradikalisasi harus dilakukan secara komprehensif untuk mencegah narkoterorisme. Foto/MPI
A A A
JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo meminta generasi muda mewaspadai munculnya gabungan jaringan narkoba dengan terorisme yang telah dikenal di dunia dengan nama narkoterorisme.

Menanggapi hal ini, Ketua DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Bidang Hankam dan Siber Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati mengatakan, saat ini kelompok intoleran memiliki metode penyebaran ajarannya dengan cara enabling environment alias kondisi yang memungkinkan bagi jaringan tersebut untuk tetap ada dan berkembang.

"Enabling Environment ini tidak harus bersentuhan langsung dengan jaringan-jaringan di atas. Akan tetapi enabling environment mengirimkan sinyal bahwa jaringan ini aman untuk tetap eksis," kata Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati yang akrab disapa Nuning itu, Senin (2/10/2023).



Karena itu, Nuning mengatakan proses deradikalisasi sangat penting dilaksanakan dengan komprehensif. Hal itu agar dapat memutus jaringan-jaringan tersebut.

"Yang pertama, tentunya harus menghilangkan enabling environment tersebut. Kemudian baru membatasi, bahkan menghancurkan jaringan-jaringan yang berfungsi sebagai wadah berkumpulnya orang-orang yang kehilangan moral kompas dan secara gradual memilih jalan kekerasan yang menurut dia dibenarkan oleh ideologi yang dia anut," ujarnya.



Dalam konteks Indonesia, kata Nuning yang juga merupakan Bacaleg DPR RI Partai Perindo Dapil Jateng VI itu, menghilangkan enabling environment itu adalah tugas yang sangat berat dari Presiden Joko Widodo.

"Narkotika pun semakin banyak varian dan cara penyebarannya. Ada lagi pihak yang memiliki keahlian baru yaitu narkoterorisme, khususnya para napi atau eks napi. Polri juga menghadapi ancaman kekinian yaitu kejahatan Nubika (Nuklir, Biologi, Kimia)," jelas pengamat militer dan intelijen ini.

Mantan anggota Komisi I DPR ini menyebut Polri harus inovatif dengan mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) atau anggotanya agar memiliki pengetahuan luas baik secara akademik maupun praktik lapangan. "Polisi dituntut harus sigap dan tanggap hadapi perkembangan ancaman baru. Terorisme memiliki perkembangan metode dalam menggerakkan aksinya," ucapnya.

Sebelumnya, Kapolri sempat menyebut gabungan jaringan narkoba dengan terorisme yang telah dikenal di dunia dengan nama narkoterorisme saat kuliah kebangsaan dengan tema “Generasi Berkemajuan dalam Perspektif Keamanan Berbangsa Bernegara” di Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta, Jumat, 29 September 2023.

Menurut Kapolri, para pengedar narkoba maupun kelompok teroris mulai beraksi dengan cara-cara halus demi menyasar generasi muda yang menyesuaikan kegemaran atau hobi anak muda.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1664 seconds (0.1#10.140)