Meredam Manuver OPM di Pasifik Selatan

Senin, 02 Oktober 2023 - 07:09 WIB
loading...
A A A
Kerja sama Indonesia dengan Australia dan PNG yang relatif sukses meredam gerakan OPM bisa menjadi blue print kerja sama dengan negara-negara Pasifik Selatan lainnya. Selain bilateral, Indonesia tentu harus memanfaatkan berbagai forum regional dan multilateral. Dengan semakin banyaknya saluran diplomatik yang dimainkan, maka peluang untuk meredam internasionalisasi isu Papua oleh negara-negara Pasifik Selatan semakin besar.

baca juga: KPK Akan Telusuri Dugaan Aliran Dana Lukas Enembe, Termasuk ke OPM

Pendekatan diplomasi kepada negara-negara Pasifik Selatan melalui penguatan kerja sama sudah teruji membawa hasil positif. Contohnya dengan Vanuatu. Negeri yang tak pernah absen menyerang Indonesia di depan Sidang Majelis Umum PBB sejak 2006, belakangan justru mendekat ke Indonesia dan berencana membuka kantor Kedutaan Besar Vanuatu di Jakarta, serta mengagendakan adanya konsultasi tahunan.

Rencana ini disampaikan langsung Wakil PM Vanuatu, Jotham Napat Nauka, ketika menemui Wapres Ma’ruf Amin dan Menlu Retno Marsudi di Jakarta pada Juni 2023 lalu. Selain itu, kedua negara juga bersepakat terus memperkuat kerja sama di forum-forum regional, termasuk melalui Forum Pembangunan Indonesia-Pasifik (IPFD)dan ASEAN-Pasific Island Forum (PIF).

Tanpa banyak diketahui publik, selama lima tahun belakangan Indonesia ternyata telah banyak membantu Vanuatu meningkatkan kapasitas bidang perikanan, kewirausahaan, dan aksi iklim. Indonesia juga telah menunjukkan solidaritas dengan memberikan bantuan kemanusiaan pasca-musibah Siklon Judy dan Kevin pada Maret lalu.

Walaupun belum seratus persen meredam sikap Fiji, Indonesia beberapa tahun belakangan membangun kerja sama dan membantu negeri tersebut. Misalnya pada 2016 lalu Indonesia menggelontarkan dana USD5 juta pasca- bencana Topan Winston melanda. Bantuan di antaranya dimanfaatkan membangun kembali Queen Victoria School (QVS).

Upaya Indonesia mendekati negara-negara di Pasifik Selatan belakangan kian intensif dilakukan. Pada September 2022, Menlu Retno Marsudi mengunjungi Fiji dan Solomon untuk memperkuat kerja sama bilateral. Hal ini sebagai manifestasi politik luar negeri Indonesia yang telah memprioritaskan penguatan kerja sama dengan negara-negara Pasifik Selatan.

Hasil yang diperoleh, dengan Fiji pemerintah Indonesia akan membantu pembangunan Regional Agriculture Training Center untuk memperkuat ketahanan pangan negeri tersebut. Kedua negara juga sepakat membentuk Indonesia-Fiji Preferential Trade Agreement dan meratifikasi Defence Cooperation Agreement untuk mendorong kerja sama sektor strategis, seperti peacekeeping operations.

Adapun dengan Solomon, Indonesia membantu pembangunan lapangan futsal multiguna sebagai persiapan menyambut penyelenggaraan Pacific Games dan mendirikan rumah sakit untuk negara tersebut. Kedua negara juga setuju meningkatkan kerjasama dengan prinsip saling menguntungkan dan saling menghormati prinsip-prinsip kedaulatan.

Selanjutnya Indonesia-Solomon berencana mengkongkretkan kemitraan dalam bentuk kerja sama pembangunan seperti pada bidang perubahan iklim dan perikanan, dan beberapa kesepakatan lain, termasuk perdagangan. Pada Sidang Majelis Umum PBB ke-78 di New York, Solomon menyampaikan ucapan terima kasih ke pemerintah Indonesia atas kerja sama yang dilakukan selama ini.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2293 seconds (0.1#10.140)