Kabareskrim Kelahiran Jawa Timur, Nomor 2 Eks Anggota Timsus Penyidikan Kasus Munir
loading...
A
A
A
Setelah lama menduduki jabatan BNN, Anang dipercaya jabatan yang cukup strategis yakni, sebagai Kabareskrim di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Berpengalaman di bidang Reserse, Arief banyak dipercaya mengemban tugas dan posisi penting di Korps Bhayangkara. Arief mengawali kariernya di kepolisian sebagai Pamapta Polresta Surabaya Selatan Polda Jatim, kemudian Kanit Serse Polresta Surabaya Selatan Polda Jatim hingga Wakasat Serse Polresta Surabaya Selatan Polda Jatim.
Selanjutnya, pada 1990 Arief dipercaya mengemban amanah sebagai Kasat Serse Polres Malang, kemudian, Kasat Serse Polres Sidoarjo, Kasat Serse Polres Pasuruan. Lama bertugas di Polda Jawa Timur, Arief kemudian ditarik ke Jakarta untuk menduduki jabatan Kaur Binops Puskodal Ops Polres Jakbar Polda Metro Jaya, kemudian Kapolsek Bekasi Kota Polres Bekasi. Saat Reformasi bergulir di Jakarta, Arief menjabat Kapolsek Metro Pasar Minggu kemudian Kasubbag Mufi Bag Listik Lab Listik PPITK PTIK.
Suami dari Niken Manohara, selanjutnya dipercaya menjadi Sespri Kapolri Jenderal Polisi Roesmanhadi, kemudian Spri Wakapolri, Pabanda Strajemen Padya Renum Paban I/Ren Spers Polri, dan Kapokdik Piddanapem Dit Pidkor Korserse Polri.
Tidak hanya itu, Arief juga dipercaya menduduki jabatan sebagai Kapolres Indragiri Hilir Polda Riau, Kapolres Tanjung Pinang, Kasubbag Prodsus Bag Produk Roanalisis Bareskrim Polri, kemudian Kanit II Dit II/Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri. Di sini, Arief dilibatkan dalam Tim Khusus (Timsus) penyidikan perkara Munir.
Kariernya semakin menanjak, Arief ditunjuk menduduki jabatan Dir II/Ekonomi Dan Khusus Bareskrim Polri. Kemudian Dirtipideksus Bareskrim Polri, jabatan yang disandangnya ini membuat pangkatnya naik menjadi Jenderal Bintang Satu atau Brigjen Pol.
Kariernya semakin bersinar, Arief kemudian diangkat menjadi Kapolda Kalimantan Barat (Kalbar). Bintang emas di pundaknya pun bertambah menjadi dua. Setelah menjabat Kapolda Kalbar, Arief dimutasi menjadi Sahlijemen Kapolri, kemudian As SDM Kapolri.
Kinerja dan dedikasinya yang sangat baik membuatnya diangkat menjadi Kabareskrim Polri. Setelah dua tahun menjabat sebagai Kabareskrim, Arief dimutasi menjadi Kalemdiklat Polri kemudian Kabaharkam Polri.
Dalam bidang akademik, Arief juga terbilang cukup baik. Berbagai pendidikan baik di internal Polri maupun di luar telah dilaluinya. Di antaranya, S2 Kajian Ilmu Kepolisian Universitas Indonesia (UI) kemudian, S3 Ilmu Hukum Universitas Pelita Harapan (UPH) Jakarta.
Sedangkan pendidikan di internal Polri yang diikuti mulai dari Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), kemudian Sekolah Staf dan Pimpinan (Sespim) Lemdiklat Polri, Sespimti Polri hingga Lemhannas PPSA XVIII pada 2012.
2. Komjen Pol (Purn) Arief Sulistyo
Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1987 merupakan Kabareskrim ke-19. Pria kelahiran Nganjuk, Jawa Timur, 24 Maret 1965 ini menduduki jabatan Kabareskrim selama dua tahun terhitung mulai 18 Februari 2021 – 27 Maret 2023.Berpengalaman di bidang Reserse, Arief banyak dipercaya mengemban tugas dan posisi penting di Korps Bhayangkara. Arief mengawali kariernya di kepolisian sebagai Pamapta Polresta Surabaya Selatan Polda Jatim, kemudian Kanit Serse Polresta Surabaya Selatan Polda Jatim hingga Wakasat Serse Polresta Surabaya Selatan Polda Jatim.
Selanjutnya, pada 1990 Arief dipercaya mengemban amanah sebagai Kasat Serse Polres Malang, kemudian, Kasat Serse Polres Sidoarjo, Kasat Serse Polres Pasuruan. Lama bertugas di Polda Jawa Timur, Arief kemudian ditarik ke Jakarta untuk menduduki jabatan Kaur Binops Puskodal Ops Polres Jakbar Polda Metro Jaya, kemudian Kapolsek Bekasi Kota Polres Bekasi. Saat Reformasi bergulir di Jakarta, Arief menjabat Kapolsek Metro Pasar Minggu kemudian Kasubbag Mufi Bag Listik Lab Listik PPITK PTIK.
Suami dari Niken Manohara, selanjutnya dipercaya menjadi Sespri Kapolri Jenderal Polisi Roesmanhadi, kemudian Spri Wakapolri, Pabanda Strajemen Padya Renum Paban I/Ren Spers Polri, dan Kapokdik Piddanapem Dit Pidkor Korserse Polri.
Tidak hanya itu, Arief juga dipercaya menduduki jabatan sebagai Kapolres Indragiri Hilir Polda Riau, Kapolres Tanjung Pinang, Kasubbag Prodsus Bag Produk Roanalisis Bareskrim Polri, kemudian Kanit II Dit II/Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri. Di sini, Arief dilibatkan dalam Tim Khusus (Timsus) penyidikan perkara Munir.
Kariernya semakin menanjak, Arief ditunjuk menduduki jabatan Dir II/Ekonomi Dan Khusus Bareskrim Polri. Kemudian Dirtipideksus Bareskrim Polri, jabatan yang disandangnya ini membuat pangkatnya naik menjadi Jenderal Bintang Satu atau Brigjen Pol.
Kariernya semakin bersinar, Arief kemudian diangkat menjadi Kapolda Kalimantan Barat (Kalbar). Bintang emas di pundaknya pun bertambah menjadi dua. Setelah menjabat Kapolda Kalbar, Arief dimutasi menjadi Sahlijemen Kapolri, kemudian As SDM Kapolri.
Kinerja dan dedikasinya yang sangat baik membuatnya diangkat menjadi Kabareskrim Polri. Setelah dua tahun menjabat sebagai Kabareskrim, Arief dimutasi menjadi Kalemdiklat Polri kemudian Kabaharkam Polri.
Dalam bidang akademik, Arief juga terbilang cukup baik. Berbagai pendidikan baik di internal Polri maupun di luar telah dilaluinya. Di antaranya, S2 Kajian Ilmu Kepolisian Universitas Indonesia (UI) kemudian, S3 Ilmu Hukum Universitas Pelita Harapan (UPH) Jakarta.
Sedangkan pendidikan di internal Polri yang diikuti mulai dari Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), kemudian Sekolah Staf dan Pimpinan (Sespim) Lemdiklat Polri, Sespimti Polri hingga Lemhannas PPSA XVIII pada 2012.