Wapres Ma'ruf Amin Berharap Masjid Lahirkan Presiden atau Wapres

Jum'at, 11 Agustus 2023 - 22:33 WIB
loading...
Wapres Maruf Amin Berharap Masjid Lahirkan Presiden atau Wapres
Wapres Maruf Amin saat meresmikan Masjid KH Hasyim Asyari Ma’had Bahrul Huda, Tuban, Jawa Timur, Jumat (11/8/2023). FOTO/SETWAPRES
A A A
JAKARTA - Wakil Presiden ( Wapres) Ma'ruf Amin berharap masjid mampu melahirkan presiden atauwapres di Pilpres 2024. Menurutnya, pada masa Rasulullah SAW, selain menjadi tempat ibadah, fungsi masjid juga menjadi pusat kegiatan dan pembinaan umat.

Wapres memaparkan, dari masjid lahir tokoh-tokoh Islam yang luar biasa, seperti Abu Bakar Siddiq yang merupakan jebolan Masjid Madinah. Tokoh-tokoh lain seperti Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Tholib, dan Abdurrahman bin Auf juga lahir dari masjid.

"Oleh karena itu saya harap nanti mudah-mudahan jebolan masjid ini juga ada yang jadi presiden atau wakil presiden," kata Wapres ketika meresmikan Masjid KH Hasyim Asyari Ma’had Bahrul Huda, Tuban, Jawa Timur, dikutip Jumat (11/8/2023).



Wapres berharap Ma'had atau pondok pesantren melahirkan ahli fiqih yang tidak hanya pandai membaca kitab tetapi juga mampu berijtihad dalam memberikan hukum terkait isu-isu yang terjadi saat ini.

Menurut Wapres, banyak masalah-masalah baru yang dulu tidak ada, dan masalah-masalah lama yang kini bertransformasi menjadi masalah baru yang perlu diijtihadkan apakah sesuai dengan syariat Islam atau tidak.

"Kebanyakan syariah itu lahirnya dari ijtihad," kata Wapres mengutip Imam Haramian al-Juwaini.

Ma'ruf Amin mencontohkan isu-isu ekonomi syariah yang berkembang sangat pesat, dan tidak dijelaskan secara gamblang dalam nash Al-Qur'an, seperti pembayaran digital, jual beli online dimana penjual pembeli tidak bertemu secara langsung, dan isu-isu terkini lainnya.



"Hal-hal seperti itu banyak sekali transaksi-transaksi ekonomi sekarang yang harus direspons. Oleh karena itu perlu mutafaqqihiin (ahli fiqih) yang mendalam seperti itu. Ini saya kira, (ahli fiqih itu sumbernya) di pesantren," katanya.

Sebagai pusat dakwah, Wapres mengharapkan pesantren mencetak da'i-da'i yang santun dan menyebarkan kedamaian, menciptakan perbaikan, bukan yang menyebarkan kebencian, karena hal ini bertentangan dengan syariah.

"Syariah itu bangunannya, asasnya itu dibangun di atas hikmah-hikmah dan kemaslahatan hambanya. Syariat itu seluruhnya adil semuanya rahmat, semuanya maslahat, semuanya hikmah," paparnya.

"Mana-mana sesuatu yang keluar dari keadilan pada ketidakadilan kepada penyimpangan, dan dari rahmat kepada selain rahmat, dari kasih sayang kepada kebencian dan permusuhan, dari maslahat kepada mafsada, kerusakan, dan dari hikmah kepada main-main itu bukan dari syariah. Kalau yang seperti itu bukan syariah," katanya.

Wapres juga berharap pesantren menjadi pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat, baik di sektor keuangan maupun di sektor rill yang sesuai dengan prinsip-prinsip pesantren, atau syariah.

"Muamalah yang tidak syariah itu sama dengan tidak ada. Kalau syariah bilang tidak ada, seperti juga tidak ada secara fisik, walaupun fisiknya ada, dianggap tidak ada," katanya.

Menurut Wapres, keberadaan Masjid KH Hasyim Asyari di tengah masyarakat Tuban patut disyukuri karena dapat menghadirkan kesejukan dan kedamaian bagi segenap umat.

"(Masjid diharapkan) melahirkan generasi emas untuk menyongsong kebangkitan umat Islam, serta mewujudkan Indonesia yang diliputi kasih sayang Allah, sejahtera warganya, lestari alamnya, baldatun thaibatun warabbun ghafur," kata Wapres.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2924 seconds (0.1#10.140)