Wapres Ma’ruf Amin Minta Lembaga Amil Zakat Diperbanyak, Ini Alasannya
loading...
Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin meminta agar Lembaga Amil Zakat Nasional diperbanyak. Foto/Danandaya Arya Putra
A
A
A
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin meminta agar Lembaga Amil Zakat Nasional diperbanyak. Sebab, lembaga itu juga berkontribusi menekan angka kemiskinan di Indonesia.
Memperbanyak lembaga itu, kata dia juga melihat belum dikelolanya dengan baik instansi tersebut. "Memang itu perlu diperbanyak karena potensi zakat dan wakaf itu besar sekali. Pertama, itu belum terkelola dengan baik, belum belum terpungut dengan baik," kata Wapres usai meluncur salah satu Lembaga Amil Zakat yang diberi nama 'Ruang Amal Indonesia' di Istana Wapres, Jakarta Pusat, Selasa (14/5/2024).
Dia menjelaskan, potensi zakat di Indonesia bisa mencapai Rp327 triliun per tahun. Namun saat ini masih jauh dari target yang dicapai. “Kalau informasinya itu zakat itu Rp327 triliun. Dengan wakaf itu sekitar Rp180 triliun per tahun, jadi sekarang ini baru berapa persen ya, baru 10 persen, jadi masih jauh sekali. Oleh karena itu perlu ada penambahan kelembagaan tapi yang kredibel ya," tuturnya.
Pada kesempatan itu, Wapres turut mengapresiasi keberhasilan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang berupaya berkontribusi dalam pengentasan kemiskinan di Indonesia. Sebab penyaluran bantuan dari Baznas sudah dirasakan oleh ribuan orang di Indonesia.
"Pada tahun 2023, Baznas melaporkan pengelolaan zakat sebagai instrumen pengentasan kemiskinan telah berhasil dirasakan oleh 21 ribu jiwa penerima manfaat yang termasuk kelompok miskin ekstrem," pungkasnya.
Memperbanyak lembaga itu, kata dia juga melihat belum dikelolanya dengan baik instansi tersebut. "Memang itu perlu diperbanyak karena potensi zakat dan wakaf itu besar sekali. Pertama, itu belum terkelola dengan baik, belum belum terpungut dengan baik," kata Wapres usai meluncur salah satu Lembaga Amil Zakat yang diberi nama 'Ruang Amal Indonesia' di Istana Wapres, Jakarta Pusat, Selasa (14/5/2024).
Dia menjelaskan, potensi zakat di Indonesia bisa mencapai Rp327 triliun per tahun. Namun saat ini masih jauh dari target yang dicapai. “Kalau informasinya itu zakat itu Rp327 triliun. Dengan wakaf itu sekitar Rp180 triliun per tahun, jadi sekarang ini baru berapa persen ya, baru 10 persen, jadi masih jauh sekali. Oleh karena itu perlu ada penambahan kelembagaan tapi yang kredibel ya," tuturnya.
Pada kesempatan itu, Wapres turut mengapresiasi keberhasilan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang berupaya berkontribusi dalam pengentasan kemiskinan di Indonesia. Sebab penyaluran bantuan dari Baznas sudah dirasakan oleh ribuan orang di Indonesia.
"Pada tahun 2023, Baznas melaporkan pengelolaan zakat sebagai instrumen pengentasan kemiskinan telah berhasil dirasakan oleh 21 ribu jiwa penerima manfaat yang termasuk kelompok miskin ekstrem," pungkasnya.
(rca)
Lihat Juga :
