Data Survei Y-Publica, Gerindra Berpeluang Salip Elektabilitas PDIP

Jum'at, 02 Juni 2023 - 04:15 WIB
loading...
Data Survei Y-Publica,...
Partai Gerindra berpeluang menyalip elektabilitas PDIP. Hal itu terungkap dalam survei Y-Publica. Foto: SINDOnews/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Partai Gerindra berpeluang menyalip elektabilitas PDIP . Data ini terungkap dalam survei Y-Publica, yang menunjukkan kenaikan signifikan elektabilitas Gerindra, sehingga berpeluang menyalip PDIP yang masih berada pada posisi unggul.

Pada survei bulan Februari 2023 elektabilitas Gerindra masih sebesar 11,7 persen, lalu melonjak pada awal April 2023 menjadi 14,4 persen, dan kini mencapai 15,8 persen. PDIP anjlok dari 19,2 persen (Februari 2023) menjadi 16,8 persen (April 2023), lalu naik tipis menjadi 17,3 persen.



"Meskipun masih unggul, PDIP terancam disalip elektabilitasnya oleh Gerindra yang mengalami tren kenaikan secara signifikan," kata Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (1/6/2023).

Menurut Rudi, turunnya elektabilitas PDIP tidak terlepas dari heboh penolakan oleh Ganjar dan sejumlah tokoh partai pewaris visi Bung Karno itu terhadap kehadiran timnas Israel pada Piala Dunia U-20. Di mana Indonesia semula menjadi tuan rumah.

Menyikapi hal tersebut, PDIP melancarkan manuver dengan mempercepat deklarasi pencapresan Ganjar yang semula dijadwalkan pada Juni 2023 menjadi sehari sebelum Lebaran.

"Strategi itu berhasil menaikkan kembali elektabilitas PDIP, meskipun hanya terangkat sedikit," ucap Rudi.

Secara formal, Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga kader PDIP diwajibkan untuk mendukung pencapresan Ganjar, bahkan Jokowi bahkan hadir dalam deklarasi di Batutulis.



"Tetapi sikap Jokowi dalam Musra relawan menunjukkan arah dukungan Jokowi tersebar ke sejumlah nama," jelasnya.

Di antaranya, sosok Prabowo disebut-sebut sebagai "capres pemberani" yang didukung Jokowi. Isyarat lainnya datang dari kedua putera Jokowi, yaitu Kaesang yang mengenakan kaos bergambar Prabowo, hingga Gibran yang bersama relawannya menerima kunjungan Prabowo di Solo.

"Endorsement Jokowi terhadap Prabowo memberikan efek elektoral terhadap Gerindra, berupa lonjakan elektabilitas," ujar Rudi.

Sikap keras Jokowi untuk cawe-cawe dalam Pilpres yang jika ditafsirkan sebagai dukungan kuat terhadap Prabowo berpotensi terus mendongkrak kenaikan.

Cawe-cawe Jokowi juga diprediksi berdampak terhadap kekuatan oposisi yang hendak mengusung Anies Baswedan sebagai capres. Demokrat yang masih berada pada peringkat tiga besar mengalami koreksi elektabilitas, kini di bawah 10 persen, tepatnya 9,7 persen.

PKS juga melemah elektabilitasnya menjadi 4,6 persen, sedangkan Nasdem masih harus berjuang di bawah parliamentary threshold, hanya sebesar 3,0 persen.

"Kasus korupsi BTS yang menyangkut petinggi Nasdem menjadi isyarat awal untuk menggembosi dukungan terhadap Anies," tegas Rudi.



Survei Y-Publica dilakukan pada 21-27 Mei 2023 kepada 1200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Data diambil melalui wawancara tatap muka terhadap responden yang dipilih secara multistage random sampling. Margin of error ±2,89 persen, tingkat kepercayaan 95 persen.
(mhd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1851 seconds (0.1#10.140)