Charta Politika: Masyarakat Inginkan Erick Thohir Jadi Cawapres Ketimbang Tokoh Lama
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir menjadi salah satu tokoh baru yang diinginkan masyarakat untuk posisi calon wakil presiden (cawapres) dalam menatap Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Terbukti dalam hasil survei terbaru dari Charta Politika Indonesia, elektabilitas cawapres dari pemimpin andalan dan kepercayaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini mengungguli tokoh-tokoh politik lama.
Tokoh-tokoh politik lama ini adalah Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua DPR Puan Maharani, dan Ketum Golkar Airlangga Hartarto. Berdasarkan temuan Charta Politika, Erick Thohir mengungguli tokoh-tokoh tersebut dengan elektabilitas sebesar 9,2% di bursa cawapres.
Sedangkan tokoh lainnya berada di belakang mantan Presiden Inter Milan yang kini Ketua Umum (Ketum) PSSI tersebut, Khofifah Indar Parawansa. Orang nomor satu di Jatim ini hanya memiliki elektabilitas sebesar 5,8%.
Kedua tokoh NU ini memiliki selisih elektabilitas yang cukup besar yakni di angka 3,4%. Angka tersebut berada di atas angka margin of error (moe) survei Charta Politika yakni 2,82%.
Sementara itu, Ketum PKB Muhaimin Iskandar berada di belakang Khofifah. Ia terekam hanya memiliki elektabilitas sebesar 3,5%. Selisih 5,7% dari Erick Thohir dan 2,3% dari Khofifah.
Kemudian, Ketua DPR Puan Maharani bersaing di angka moe bersama Ketum Golkar Airlangga Hartarto di peringkat terakhir. Di mana Puan memiliki elektabilitas sebesar 2,9% sedangkan Airlangga di angka 2,2%.
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menyatakan hasil survei tersebut adalah yang terbaru setelah deklarasi Ganjar Pranowo menjadi Capres PDIP dan dinamika Piala Dunia U-20 Indonesia. Charta Politika melakukan survei pada periode 2 hingga 7 Mei 2023 dengan metode wawancara tatap muka.
Charta Politika juga menggunkan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel 1.220 responden yang tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia. Survei ini memiliki moe sebesar 2,82% dengan tingkat kepercayaan 95%.
“Ini survei tatap muka dengan 1.220 responden dan kita mendapatkan margin of error 2,82 persen dan data ini diambil dari 2 sampai 7 Mei. Jadi memang setelah Lebaran, setelah deklarasi Batu Tulis dan ramai-ramainya isu Piala Dunia U-20,” terang Yunarto, Selasa (16/5/2023).
Tokoh-tokoh politik lama ini adalah Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua DPR Puan Maharani, dan Ketum Golkar Airlangga Hartarto. Berdasarkan temuan Charta Politika, Erick Thohir mengungguli tokoh-tokoh tersebut dengan elektabilitas sebesar 9,2% di bursa cawapres.
Sedangkan tokoh lainnya berada di belakang mantan Presiden Inter Milan yang kini Ketua Umum (Ketum) PSSI tersebut, Khofifah Indar Parawansa. Orang nomor satu di Jatim ini hanya memiliki elektabilitas sebesar 5,8%.
Kedua tokoh NU ini memiliki selisih elektabilitas yang cukup besar yakni di angka 3,4%. Angka tersebut berada di atas angka margin of error (moe) survei Charta Politika yakni 2,82%.
Sementara itu, Ketum PKB Muhaimin Iskandar berada di belakang Khofifah. Ia terekam hanya memiliki elektabilitas sebesar 3,5%. Selisih 5,7% dari Erick Thohir dan 2,3% dari Khofifah.
Kemudian, Ketua DPR Puan Maharani bersaing di angka moe bersama Ketum Golkar Airlangga Hartarto di peringkat terakhir. Di mana Puan memiliki elektabilitas sebesar 2,9% sedangkan Airlangga di angka 2,2%.
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menyatakan hasil survei tersebut adalah yang terbaru setelah deklarasi Ganjar Pranowo menjadi Capres PDIP dan dinamika Piala Dunia U-20 Indonesia. Charta Politika melakukan survei pada periode 2 hingga 7 Mei 2023 dengan metode wawancara tatap muka.
Charta Politika juga menggunkan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel 1.220 responden yang tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia. Survei ini memiliki moe sebesar 2,82% dengan tingkat kepercayaan 95%.
“Ini survei tatap muka dengan 1.220 responden dan kita mendapatkan margin of error 2,82 persen dan data ini diambil dari 2 sampai 7 Mei. Jadi memang setelah Lebaran, setelah deklarasi Batu Tulis dan ramai-ramainya isu Piala Dunia U-20,” terang Yunarto, Selasa (16/5/2023).
(kri)