Angin Segar Ekonomi Indonesia di Awal Tahun

Senin, 15 Mei 2023 - 07:59 WIB
loading...
Angin Segar Ekonomi...
Candra Fajri Ananda, Staf Khusus Menteri Keuangan RI. Foto/Dok. SINDOnews
A A A
Candra Fajri Ananda
Staf Khusus Menteri Keuangan RI

PEREKONOMIAN Indonesia mampu kembali menunjukkan resiliensi di tengah dinamika perekonomian global dan proses pemulihan pascapandemi. Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I tahun 2023 telah berhasil tumbuh sebesar 5,03% secara tahunan, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV-2022 sebesar 5,01%.

Capaian tersebut menegaskan bahwa ekonomi Indonesia secara konsisten telah berhasil tumbuh di atas 5% selama enam triwulan berturut-turut sejak triwulan IV – 2021. Kendati ekonomi tumbuh positif, beberapa indikator ekonomi masih terus memerlukan perbaikan untuk ke depan.

Pertumbuhan ekonomi kuartal I-2023 ditopang oleh aktivitas konsumsi masyarakat. Data BPS menunjukkan bahwa konsumsi rumah tangga masih menjadi kontributor utama dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Data BPS mencatat bahwa konsumsi rumah tangga pada kuartal I - 2023 tumbuh 4,54%.

Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan pada kuartal yang sama tahun 2022 yang hanya sebesar 4,34%. Hal ini menunjukkan bahwa komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga terus mengalami pertumbuhan.

Adapun pertumbuhan konsumsi rumah tangga tertinggi terjadi pada transportasi dan komunikasi yang tercermin dari peningkatan penjualan sepeda motor dan kenaikan penumpang baik darat, laut, maupun udara yang seluruhnya mencerminkan adanya peningkatan mobilitas masyarakat pasca pandemi.

Kontribusi besar konsumsi rumah tangga tak lepas dari wujud keberhasilan peran serta APBN yang berperan penting sebagai shock absorber dalam meredam tekanan inflasi global maupun dalam mendorong penguatan aktivitas ekonomi. Dominasi konsumsi rumah tangga terhadap pertumbuhan ekonomi mencerminkan terjaganya penguatan daya beli masyarakat yang ditopang oleh stabilitas harga di dalam negeri, serta meningkatnya pendapatan masyarakat seiring dengan keberlanjutan penciptaan lapangan kerja.

Pada sisi produksi, Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 15,93 %. Selain itu, sektor primer pun juga menunjukkan pertumbuhan positif. Sektor pertanian tumbuh relatif moderat sebesar 0,3% (yoy), salah satunya disebabkan oleh pergeseran masa panen ke kuartal II akibat perubahan cuaca.

Sementara itu, sub-sektor tanaman perkebunan tumbuh sebesar 4,7% sejalan dengan tingginya permintaan komoditas sawit. Sektor pertambangan masih tumbuh kuat sebesar 4,9% di tengah moderasi harga komoditas global.

Berkaca pada kinerja perekonomian nasional yang terus membaik dan menunjukkan resiliensi – baik dari sisi konsumsi maupun produksi – maka bukan hal yang mustahil bila kinerja pertumbuhan ekonomi tahun 2023 diperkirakan masih cukup menjanjikan di tengah perlambatan ekonomi global. Resiliensi tingkat pertumbuhan ekonomi hingga triwulan I menjadi indikasi kuat bahwa daya tahan perekonomian nasional dalam menghadapi tekanan global terus membaik.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1880 seconds (0.1#10.140)