Jaga Lingkungan, Bongsang Dinilai Tepat Gantikan Plastik Daging Kurban

Rabu, 22 Juli 2020 - 15:12 WIB
loading...
Jaga Lingkungan, Bongsang...
Ketua Baznas Bazis DKI Jakarta, KH Ahmad Luthfi Fathullah mengatakan, pihaknya telah memborong sekira 150 ribu, Rabu 22 Juli 2020. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan awal Zulhijjah 1441 Hijriyah jatuh pada Rabu 22 Juli 2020. Dengan demikian Hari Raya Idul Adha akan dirayakan pada Jumat 31 Juli 2020.

"Ditetapkan 1 Zulhijjah jatuh pada Rabu 22 Juli Masehi. Dengan demikian Idul Adha 10 Zulhijah jatuh pada 31 Juli 2020 Masehi," kata Menteri Agama Fachrul Razi seusai sidang isbat.

(Baca juga: Masyarakat Gowa Diminta Laksanakan Salat Idul Adha di Ruang Terbuka)

Dalam Hari Raya Idul Adha, ada satu ibadah yang sangat dianjurkan pada hari itu yaitu menyembelih hewan kurban. Ibadah Qurban (berkurban) termasuk ibadah yang pahalanya sangat luar biasa.

Dalam banyak riwayat Nabi SAW senantiasa melakukan ibadah kurban setiap bulan Dzulhijjah. Perintah berkurban ini juga diabadikan oleh Allah Ta'ala dalam Alquran: "Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu; dan bekurbanlah". (Surah Al-Kautsar: Ayat 2)

(Baca juga: Jelang Idul Adha, Penjualan Hewan Kurban di Gowa Lesu)

Terkait dengan penyembelihan hewan kurban Baznas Bazis DKI Jakarta telah menyiapkan 150 ribu lebih bongsang yang akan dibagikan ke 5 wilayah di Jakarta sebagai pengganti kantong plastik untuk di gunakan membungkus daging kurban saat Idul Adha yang tinggal menghitung hari.

"Bongsang menjadi alternatif lain sebagai pengganti plastik yang memang sudah dilarang di Jakarta penggunaanya sebagai upaya mengurangi pencemaran lingkungan," kata Ketua Baznas Bazis DKI Jakarta, KH Ahmad Luthfi Fathullah dalam siaran pers, Rabu (22/7/2020).

Sebelumnya, KH Ahmad Luthfi mengungkapkan, pihaknya telah memborong sekira 150 ribu bongsang, salahsatunya bongsang milik Ibu Inik, pengrajin Bongsang dari Kampung Tegal Waru, Ciampea, Bogor. Kampung Tegal Waru, merupakan kampung yang dikenal sebagai daerah pengrajin bongsang yang diproduksi rata-rata oleh ibu-ibu.

"Dengan mengganti kantong plastik dengan Bongsang, Baznas Bazis telah melakukan setidaknya dua upaya. Yang pertama untuk membantu perekonomian ibu-Ibu para pengrajin bongsang. Yang kedua, turut serta dalam upaya menjaga lingkungan untuk tidak menggunakan kantong plastik yang memang merusak Bumi kita," ucap KH Luthfi.

Salah satu pengrajin bongsang Kampung Tegal Waru, Ibu Inik, merasa terharu dan menyampaikan banyak terimakasih kepada Bazis DKI karena telah memborong bongsang miliknya.

"Alhamdulillah, terima kasih kepada Baznas Bazis yang telah memborong Bongsang di sini, ini sangat membantu perekonomian kami di masa pandemi seperti ini, karena udah beberapa bulan ini pembeli Bongsang sangat sepi, semoga bisa berkah buat semua, termasuk cucu saya juga senang sekali karena bisa sedikit membelikan mereka makanan yang agak enak," tutur Ibu Inik.

Bongsang, adalah kerajinan yang terbuat dari anyaman bambu yang disuwir, biasa digunakan untuk tempat peuyeum, tahu sumedang, atau telur. Dalam seminggu biasanya 100 hingga 200 bongsang dapat diselesaikan oleh pengrajin, tergantung kondisi cuaca dan kesehatan.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1587 seconds (0.1#10.140)