Salat Zuhur di Masjid Quba, Masjid Pertama yang Dibangun Rasulullah

MADINAH - Sinar mentari Madinah menyengat saat saya menjejakkan kaki di pelataran Masjid Quba menjelang Salat Zuhur. Suhu siang itu menunjukkan 39 derajat celcius.

Masjid Quba menjadi tujuan dari jemaah umrah maupun haji dari seluruh dunia. Namun, siang itu tidak banyak jemaah haji terutama dari Indonesia yang tampak beribadah di Masjid Quba.

Panas yang terik dengan suhu 39 derajat bisa jadi membuat jemaah asal Indonesia ke Masjid Quba. Biasanya jemaah haji Indonesia ke Masjid Quba pada pagi atau sore hari.



Masjid Quba adalah masjid pertama yang dibangun Nabi Muhammad SAW saat beliau hijrah dari Makkah ke Madinah pada tahun 1 Hijriah atau 622 Masehi. Masjid ini terletak di Quba, sebuah kawasan pinggiran Madinah yang berjarak sekitar 3 km dari pusat kota. Masjid ini juga menjadi awal sejarah salat jemaah.

Ketika berada di Masjid Quba, jemaah diingatkan untuk salat sunnah dua rakaat. "Dan, barang siapa yang salat sunnah 2 rakaat di Masjid Quba, maka pahalanya sama dengan ibadah umrah satu kali. Maka sangat dianjurkan bagi umat Islam yang sedang melaksanakan ibadah umrah ataupun haji untuk melaksanakan ibadah salat sunnah di Masjid Quba.”

Hal ini sesuai dengan Sabda Rasulullah SAW, “Barang siapa yang keluar dari rumahnya kemudian mendatangi masjid ini, yakni Masjid Quba kemudian salat di dalamnya, maka pahalanya seperti ia menjalankan umrah.” (Ibnu Majah).

Setelah mengelilingi Masjid Quba, suara azan Zuhur berkumandang. Saya pun masuk Masjid Quba untuk mendirikan salat sunnah.

Tak lama berselang terdengar iqamah tanda salat Zuhur dimulai. Setelah selesai salat Zuhur dan berdoa, saya bergegas kembali ke Masjid Nabawi untuk melanjutkan tugas melayani jemaah haji Indonesia.