Jemaah Haji Indonesia Harus Waspadai Penularan MERS-COV

Jum'at, 17 Mei 2024 - 23:44 WIB
loading...
Jemaah Haji Indonesia...
Jemaah haji Indonesia perlu mewaspadai penularan Sindrom Pernapasan Timur Tengah yang disebabkan oleh Middle East respiratory syndrome Coronavirus (MERS-CoV). Foto/MPI/andryanto wisnuwidodo
A A A
MADINAH - Jemaah haji Indonesia perlu mewaspadai penularan Sindrom Pernapasan Timur Tengah (Middle East respiratory syndrome/MERS), yang disebabkan oleh Middle East respiratory syndrome Coronavirus (MERS-CoV).

MERS-CoV diidentifikasi dan dikaitkan dengan infeksi manusia dari unta tunggangan di beberapa negara Timur Tengah, Afrika, dan Asia Selatan.

Sebagian besar kasus konfirmasi MERS mengalami sindrom saluran pernapasan akut yang berat. Gejala awal yang paling sering ditemukan, yaitu demam, batuk, dan sesak napas. Beberapa kasus juga bergejala diare dan mual atau muntah. Selain itu, komplikasi parah yang terjadi dapat berupa pneumonia dan gagal ginjal.



Direktur Surveilans Karantina Kesehatan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI Achmad Farchanny Tri Adryanto, menyampaikan, jemaah haji yang merasa demam atau tidak enak badan harus melaporkan kondisinya kepada Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI).

“Semua penyakit menular karena virus dan bakteri pada umumnya didahului dengan demam. Hal yang sangat penting, dan ini juga sudah kita sampaikan kepada jemaah haji kita, kalau nanti di sana ada yang mulai tidak enak badan, mulai meriang, harus segera lapor ke TKHI-nya di kloter untuk mendapatkan pemeriksaan dan diobati lebih lanjut,” pesan Farchanny di Jakarta, Selasa (14/5/2024).



“Kalau memang nanti setelah pemeriksaan oleh TKHI-nya, jemaah harus diperiksa lebih lanjut, tentunya akan dibawa ke Pusat Kesehatan Haji di sana. Kalau di Pusat Kesehatan Haji di Makkah dan Madinah setelah diperiksa, ternyata harus ditangani lebih lanjut lagi, maka jemaah akan dikirim ke rumah sakit.”

Ketika jemaah haji diperiksa oleh petugas kesehatan atau dokter, pertanyaan yang akan digali lebih dalam meliputi riwayat kontak jemaah dengan unta serta riwayat konsumsi produk-produk dari unta.

“Kemudian digali, riwayat kegiatan jemaah haji kita ini, pernah jalan-jalan ke peternakan unta di sana atau tidak. Kalau itu ada, sudah menjadi indikasi kuat untuk pengawasan dan pemeriksaan lebih lanjut. Artinya, harus dirujuk untuk dilakukan pemeriksaan PCR dan lain-lain dan harus (dilakukan) di rumah sakit,” terang Farchanny.

Potensi penularan MERS-CoV, lanjut Farchanny, terutama adalah penularan dari hewan pembawa virus ke manusia. Akan tetapi, ada kemungkinan penularan dari manusia ke manusia.

“Kriterianya bisa terjadi penularan dari manusia ke manusia untuk MERS-CoV ini adalah yang pertama ketika terjadi kontak erat antara pasien dengan anggota keluarganya di rumah. Kedua, adanya kontak erat si pasien dengan petugas kesehatan di rumah sakit atau di fasyankes,” katanya.

“Walaupun potensi penularan dari manusia ke manusia itu tetap terbuka, ya, ketika dia sedang jalan-jalan ke pasar atau melaksanakan ibadah di Masjidil Haram, di Masjid Nabawi. Penularan antar-manusia lewat droplet, ya, dari seseorang bicara, kemudian droplet-nya menyentuh ke orang yang sehat. MERS-CoV sangat berpotensi kena apabila terjadi kontak erat yang lama.”
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Revisi UU Pengelolaan...
Revisi UU Pengelolaan Keuangan Haji, IPHI Dorong Pembentukan Komite Tetap Haji
Pelunasan Ditutup, 163.523...
Pelunasan Ditutup, 163.523 Jemaah Reguler Lunasi Biaya Haji 2025
Komitmen Berikan Manfaat...
Komitmen Berikan Manfaat Bagi Umat, BPKH Usul UU Pengelolaan Dana Haji Direvisi
Muhammadiyah Dukung...
Muhammadiyah Dukung BP Haji Selenggarakan Haji Lebih Baik
Kuota Haji Reguler Terisi...
Kuota Haji Reguler Terisi 70%, Pelunasan Sampai 14 Maret 2025
Menag Lobi Pemerintah...
Menag Lobi Pemerintah Arab Saudi untuk Tambahan Kuota Pengawas Haji
BPKH Bersama BPS-BPIH...
BPKH Bersama BPS-BPIH Perkuat Sinergi Tingkatkan Pelayanan Haji Indonesia
Kemenag-Garuda Teken...
Kemenag-Garuda Teken Kerja Sama Angkut 90.993 Jemaah Haji 2025
BPKH Limited Perkenalkan...
BPKH Limited Perkenalkan Bumbu Pasta Khas Indonesia untuk Katering Jemaah Haji
Rekomendasi
6 Universitas dengan...
6 Universitas dengan Jurusan Hukum Terbaik Dunia 2025, Daftar di SNBT
Raksasa Gas Rusia Gazprom...
Raksasa Gas Rusia Gazprom Berjuang Bangkit usai Menelan Kerugian Rp210,5 Triliun
Pembantaian Zionis Israel...
Pembantaian Zionis Israel dan Sahur Ramadan Berdarah di Gaza
Berita Terkini
TB Hasanuddin Minta...
TB Hasanuddin Minta Panglima TNI Tarik Prajurit yang Jabat di Luar 14 Pos Kementerian Lembaga
30 menit yang lalu
Nota Keberatan Hasto...
Nota Keberatan Hasto Kristiyanto Seret Nama Jokowi
35 menit yang lalu
Hasto Kristiyanto Tiba...
Hasto Kristiyanto Tiba di Ruang Sidang Tipikor, Bacakan Nota Keberatan
1 jam yang lalu
Bus Rombongan Jemaah...
Bus Rombongan Jemaah Umrah Indonesia Terbalik dan Terbakar, 6 WNI Tewas
1 jam yang lalu
Hasto Kristiyanto Bacakan...
Hasto Kristiyanto Bacakan Nota Keberatan atas Dakwaan Jaksa
1 jam yang lalu
Ramai-ramai Pakai Rompi...
Ramai-ramai Pakai Rompi Bertuliskan Hasto Tahanan Politik di Ruang Sidang
2 jam yang lalu
Infografis
Market Value Ian Maatsen...
Market Value Ian Maatsen Kalahkan Seluruh Skuad Timnas Indonesia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved