Konflik Militer di Sudan, 43 WNI Berhasil Dievakuasi

Kamis, 20 April 2023 - 15:09 WIB
loading...
Konflik Militer di Sudan, 43 WNI Berhasil Dievakuasi
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat Konferensi Pers secara virtual, Kamis (20/4/2023). Foto/Tangkapan Layar/Binti Mufrida/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Khartoum telah berhasil mengevakuasi 43 Warga Negara Indonesia (WNI) yang saat ini berada di Sudan . Hal ini merupakan dampak konflik bersenjata antara Militer Sudan atau Sudan Armed Forces (SAF) dan Rapid Support Forces (RFS), sejak Sabtu 15 April 2023.

Pertempuran yang terjadi itu ditujukan dengan sasaran memperebutkan objek vital antara lain terjadi di Istana Presiden, Markas Komando Militer dan Bandara Internasional Khartoum.

"Tim perlindungan WNI dari KBRI Khartoum sejauh ini telah berhasil mengevakuasi 43 WNI yang terjebak di lokasi pertempuran ke safe house di KBRI Khartoum. Jadi saat ini ada 43 WNI berada di KBRI Khartoum," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat Konferensi Pers secara virtual, Kamis (20/4/2023).



Menlu Retno mengatakan, jumlah WNI yang tercatat di KBRI Khartoum sebanyak 1.209 orang. Sebagian besar adalah pelajar dan mahasiswa dan bertempat tinggal di Khartoum.

Lebih lanjut, Menlu menegaskan sejak awal terjadinya konflik bersenjata di Sudan, KBRI Khartoum terus melakukan Kontak dengan para WNI pada Sabtu setelah pertempuran terjadi yaitu 16 April.

"Kementerian Luar Negeri Indonesia dan KBRI Khartoum mengadakan pertemuan virtual dengan para WNI dan berbagai organisasi masyarakat Indonesia di Sudan guna memberikan update situasi keamanan dan menjelaskan langkah langkah kontingensi," katanya.

KBRI Khartoum, kata Menlu, juga bekerja sama dengan berbagai organisasi kemasyarakatan Indonesia di Sudan juga telah mendistribusikan bahan pangan dan logistik kepada WNI yang memerlukannya.

"Seperti yang saya sampaikan pemberian bantuan logistik tidak mudah dilakukan di tengah pertempuran yang terus terjadi tentunya keselamatan selalu menjadi prioritas utama," tegasnya.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1799 seconds (0.1#10.140)