Milad ke-62 PITI, Berkhidmat bagi Muslim Tionghoa untuk Memajukan Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) telah genap berusia 62 tahun. Organisasi Islam bagi warga Tionghoa-Indonesia yang dahulu dikenal sebagai Pembina Iman Tauhid Islam ini didirikan di Jakarta pada 14 April 1961.
Ketua Umum PITI Serian Wijatno mengatakan, memperingati milad ke-62, PITI mengangkat tema PITI Satu Indonesia Maju.Tema ini memiliki makna bahwa PITI adalah organisasi yang satu padu dalam berkhidmat bagi Muslim dari kalangan Tionghoa untuk memajukan Indonesia serta nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin.
Menurutnya, di usia ke-62 tahun, PITI telah banyak mewarnai gerakan dakwah dan kemanusiaan di Indonesia, khususnya bagi kalangan mualaf Tionghoa. Salah satu program kerja PITI adalah menyampaikan dakwah Islam, khususnya kepada masyarakat keturunan Tionghoa dan pembinaan dalam bentuk bimbingan, untuk menjalankan syariah Islam.
Ketua Umum PITI Serian Wijatno bersama anggota PITI. FOTO/DOK.PITI
"Karena itu di usia yang ke-62 tahun ini, PITI tetap merawat sinergi dan kolaborasi dengan organisasi keislaman dan organisasi kemasyarakatan yang ada dalam berkhidmat menjaga marwah Islam yang rahmatan lil alamin dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Serian Wijatno kepada wartawan Jumat (14/4/2023).
Di bidang sosial kemasyarakatan, kata Serian, PITI juga telah melakukan kolaborasi dengan sejumlah organisasi lain untuk berbagi kepada sesama seperti bakti sosial, memberi santunan, pemberdayaan masyarakat, dan lainnya.
Sekjen PITI, Lexyndo Hakim menambahkan, di usia ke 62 tahun, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia telah memiliki kepengurusan solid dari pusat hingga daerah.
"Kepengurusan Persatuan Islam Tionghoa Indonesia saat ini untuk periode 2022-2027 telah resmi dikukuhkan. Alhamdulillah didukung oleh para pembina yang berpengaruh dalam perkembangan organisasi PITI yakni Bapak Erick Thohir, Bapak Jusuf Hamka, Bapak Komisaris Jenderal (Purn) Syafruddin, Bapak Anda Hakim, dan sejumlah tokoh lainnya," kata Lexyndo.
Lawyer yang akrab disapa Lexy ini mengakui kepengurusan PITI, baik di pusat maupun daerah, telah memiliki program kerja yang tujuannya untuk mewujudkan PITI sebagai organisasi dakwah sosial keagamaan berskala nasional tanpa terafiliasi oleh organisasi partai politik manapun.
"PITI berfungsi sebagai tempat singgah dan wadah silaturahmi untuk belajar ilmu agama dan cara beribadah bagi etnis Tionghoa yang tertarik dan ingin memeluk agama Isla, serta tempat berbagi pengalaman untuk mereka yang baru masuk Islam dengan mengamalkan semangat Islam rahmatan lil alamiin untuk Indonesia," ujarnya.
Karena itu, kata Lexy, tema PITI Satu Indonesia Maju bermakna bersatunya Muslim warga Tionghoa Indonesia dalam satu organisasi demi kemajuan NKRI.
Ketua Umum PITI Serian Wijatno mengatakan, memperingati milad ke-62, PITI mengangkat tema PITI Satu Indonesia Maju.Tema ini memiliki makna bahwa PITI adalah organisasi yang satu padu dalam berkhidmat bagi Muslim dari kalangan Tionghoa untuk memajukan Indonesia serta nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin.
Menurutnya, di usia ke-62 tahun, PITI telah banyak mewarnai gerakan dakwah dan kemanusiaan di Indonesia, khususnya bagi kalangan mualaf Tionghoa. Salah satu program kerja PITI adalah menyampaikan dakwah Islam, khususnya kepada masyarakat keturunan Tionghoa dan pembinaan dalam bentuk bimbingan, untuk menjalankan syariah Islam.
Ketua Umum PITI Serian Wijatno bersama anggota PITI. FOTO/DOK.PITI
"Karena itu di usia yang ke-62 tahun ini, PITI tetap merawat sinergi dan kolaborasi dengan organisasi keislaman dan organisasi kemasyarakatan yang ada dalam berkhidmat menjaga marwah Islam yang rahmatan lil alamin dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Serian Wijatno kepada wartawan Jumat (14/4/2023).
Di bidang sosial kemasyarakatan, kata Serian, PITI juga telah melakukan kolaborasi dengan sejumlah organisasi lain untuk berbagi kepada sesama seperti bakti sosial, memberi santunan, pemberdayaan masyarakat, dan lainnya.
Sekjen PITI, Lexyndo Hakim menambahkan, di usia ke 62 tahun, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia telah memiliki kepengurusan solid dari pusat hingga daerah.
"Kepengurusan Persatuan Islam Tionghoa Indonesia saat ini untuk periode 2022-2027 telah resmi dikukuhkan. Alhamdulillah didukung oleh para pembina yang berpengaruh dalam perkembangan organisasi PITI yakni Bapak Erick Thohir, Bapak Jusuf Hamka, Bapak Komisaris Jenderal (Purn) Syafruddin, Bapak Anda Hakim, dan sejumlah tokoh lainnya," kata Lexyndo.
Lawyer yang akrab disapa Lexy ini mengakui kepengurusan PITI, baik di pusat maupun daerah, telah memiliki program kerja yang tujuannya untuk mewujudkan PITI sebagai organisasi dakwah sosial keagamaan berskala nasional tanpa terafiliasi oleh organisasi partai politik manapun.
"PITI berfungsi sebagai tempat singgah dan wadah silaturahmi untuk belajar ilmu agama dan cara beribadah bagi etnis Tionghoa yang tertarik dan ingin memeluk agama Isla, serta tempat berbagi pengalaman untuk mereka yang baru masuk Islam dengan mengamalkan semangat Islam rahmatan lil alamiin untuk Indonesia," ujarnya.
Karena itu, kata Lexy, tema PITI Satu Indonesia Maju bermakna bersatunya Muslim warga Tionghoa Indonesia dalam satu organisasi demi kemajuan NKRI.
(abd)