Sebut Berbahaya, Ichsanuddin Noorsy Ogah Disorot Thermometer Gun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Potongan video perbincangan Helmy Yahya dengan ekonom Ichsanuddin Noorsy viral. Perbincangan keduanya mengenai pengguanaan thermo gun menjadi perbicangan di media sosial.
Dalam video itu, Noorsy mengungkapkan keenggenan dirinya membiarkan kepalanya "ditembak" dengan thermo gun laser untuk mengetahui suhu tubuhnya.
Seperti diketahui, sejak virus Corona (Covid-19) merebak , penggunaan thermo gun untuk memeriksa suhu tubuh digunakan di berbagai tempat. Dari rumah sakit, kantor, toko, hingga restoran.
Noorsy mengatakan selalu menolak membiarkan kepalanya disorot thermo gun. Dia pun menyarankan agar alat tersebut digunakan di bagian tangannya. "Kalau pakai hand gun saya menolak. Kalau anda mau periksa, bukan periksa kepala saya, periksa sini," kata Noorsy sembari menunjuk bagian atas tangannya.
( )
Menurut dia, hand gun thermometer itu untuk memeriksa panas. Bukan untuk mengukur suhu tubuh manusia. "Lasernya digunakan untuk memeriksa kabel panas. Bukan untuk memeriksa temperatur manusia dan kita mau menerima," katanya.
Padahal, kata dia, alat tersebut dijual mahal di Indonesia. "Tapi kita dibodohi. Kepala kita ditembak laser. Tidak tahu dampak kerusakan pada sumsum otak," tandasnya.
Dalam video itu, Noorsy mengungkapkan keenggenan dirinya membiarkan kepalanya "ditembak" dengan thermo gun laser untuk mengetahui suhu tubuhnya.
Seperti diketahui, sejak virus Corona (Covid-19) merebak , penggunaan thermo gun untuk memeriksa suhu tubuh digunakan di berbagai tempat. Dari rumah sakit, kantor, toko, hingga restoran.
Noorsy mengatakan selalu menolak membiarkan kepalanya disorot thermo gun. Dia pun menyarankan agar alat tersebut digunakan di bagian tangannya. "Kalau pakai hand gun saya menolak. Kalau anda mau periksa, bukan periksa kepala saya, periksa sini," kata Noorsy sembari menunjuk bagian atas tangannya.
( )
Menurut dia, hand gun thermometer itu untuk memeriksa panas. Bukan untuk mengukur suhu tubuh manusia. "Lasernya digunakan untuk memeriksa kabel panas. Bukan untuk memeriksa temperatur manusia dan kita mau menerima," katanya.
Padahal, kata dia, alat tersebut dijual mahal di Indonesia. "Tapi kita dibodohi. Kepala kita ditembak laser. Tidak tahu dampak kerusakan pada sumsum otak," tandasnya.
(dam)