BPJS Watch Sebut Ada Pasal yang Beri Kekebalan Penyelenggara Kartu Prakerja

Senin, 20 Juli 2020 - 14:31 WIB
loading...
BPJS Watch Sebut Ada...
Terbitnya Perpres Nomor 76 Tahun 2020 tentang Pengembangan Kompetensi Kerja melalui Program Kartu Prakerja sebagai perbaikan aturan, tetap masih ada polemik. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 76 Tahun 2020 tentang Pengembangan Kompetensi Kerja melalui Program Kartu Prakerja sebagai perbaikan aturan sebelumnya, ternyata tidak menghilangkan polemik program ini.

(Baca juga: Perpres Baru Kartu Prakerja, PKS: Lebih Baik Dihentikan)

Salah satu masalahnya, pasal 31 B yang memberikan imunitas kepada Komite Cipta Kerja. Pasal itu berbunyi: kebijakan yang telah ditetapkan oleh Komite Cipta Kerja dan tindakan yang dilakukan pelaksanaan program kartu prakerja oleh manajemen pelaksana sebelum perpres ini mulai berlaku dinyatakan sah sepanjang berdasarkan pada iktikad baik.

Koordinator BPJS Watch, Timboel Siregar menilai, pasal itu kurang tepat. "Kalimat didasarkan pada itikad baik, saya kira akan subyektif. Oleh sebab itu, Komite Cipta Kerja seharusnya tidak memiliki imunitas seperti yang dinyatakan di pasal 31 B," terang Timboel dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Senin (20/7/2020).

Pasal itu menurutnya, akan membuat Komite Cipta Kerja 'seenaknya' bekerja tanpa beban. Padahal, yang mereka urus ini program dengan anggaran sebesar Rp20 triliun. (Baca juga: Persoalan Bermunculan, Ini Momentum Rombak Total Kartu Prakerja)

"Pasal ini berpotensi membuka ruang terjadinya penyelewengan oleh Komite Cipta Kerja. Potensi besar penyelewengan ada di pembiayaan pelatihan dan kehadiran perusahaan platform digital dengan konten materi pelatihannya," kata Timboel.

Dia mendorong Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan masyarakat untuk tetap mengawasi pelaksanaan kartu prakerja ini. pengawasan ini agar program ini tepat sasaran dan tidak dikorupsi untuk kepentingan segelintir orang.

Program kartu prakerja ini dinantikan oleh para pencari kerja, pekerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK), pekerja yang dirumahkan, dan pekerja informal yang kesulitan untuk bekerja lagi.

Pemerintah sementara ini masih menunda gelombang keempat program kartu prakerja. Pada gelombang satu hingga tiga, kritikan keras dari sejumlah elemen masyarakat. Timboel menyarankan rekrutmen calon peserta segera dilakukan kembali.

"Dengan pelatihan dan bantuan 600 ribu rupiah per bulan selama empat bulan, kartu prakerja ini akan membantu daya beli masyarakat. Ini bisa mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi yang sudah terpuruk saat ini," jelasnya.

Timboel mengungkapkan jangan sampai hanya karena ketidakmampuan manajemen mengeksekusi program ini, rakyat yang dikorbankan. "Dana kartu prakerja sebesar Rp20 Triliun sudah ada tapi kenapa tidak segera dilaksanakan. Seharusnya presiden menegur menko perekonomian yang hingga saat ini belum juga membuka pendaftaran kartu prakerja," pungkasnya.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Kartu Prakerja Dinilai...
Kartu Prakerja Dinilai Memberi Peluang Masyarakat Tingkatkan Keterampilan
Berdampak Signifikan,...
Berdampak Signifikan, Pemerintah Akan Lanjutkan Program Prakerja
Indonesia Skills Week...
Indonesia Skills Week Prakerja Tawarkan Ratusan Pelatihan Gratis
Prakerja Jadi Inspirasi...
Prakerja Jadi Inspirasi Thailand Tingkatkan Keterampilan Angkatan Kerja
Yerry Yawalujan Yakin...
Yerry Yawalujan Yakin Ganjar Lanjutkan Program Kartu Prakerja Jokowi
Prakerja Bersama UNESCO...
Prakerja Bersama UNESCO Gelar Konferensi Internasional di Bali
Perindo Usul Masa Daftar...
Perindo Usul Masa Daftar Kartu Prakerja Diperpanjang dan Kuota Ditambah
Airlangga Sebut Kartu...
Airlangga Sebut Kartu Prakerja Merupakan Misi Kemanusiaan dengan Pemberdayaan
Pendaftaran Kartu Prakerja...
Pendaftaran Kartu Prakerja Kembali Dibuka, Perindo: Evaluasi Efektivitasnya
Rekomendasi
Jennifer Coppen dan...
Jennifer Coppen dan Justin Hubner Dikabarkan Ngedate di London, Resmi Pacaran?
21 Ribu Karyawan Intel...
21 Ribu Karyawan Intel Bakal Kena PHK, Apa Masalahnya?
Kapan Jadwal Drawing...
Kapan Jadwal Drawing Piala AFF U-23 2025: Catat Tanggalnya!
Berita Terkini
2 Rumah Tersangka Korupsi...
2 Rumah Tersangka Korupsi Bank BJB Digeledah KPK, 3 Mobil dan 1 Motor Disita
1 jam yang lalu
Kapolri Perwirakan Aiptu...
Kapolri Perwirakan Aiptu Jimmi Farma Polisi Pemilik Pesantren Gratis
2 jam yang lalu
Layakkah Soeharto Diberi...
Layakkah Soeharto Diberi Gelar Pahlawan Nasional?
2 jam yang lalu
Pelunasan Biaya Haji...
Pelunasan Biaya Haji Reguler Diperpanjang hingga 2 Mei Khusus untuk 4 Provinsi
2 jam yang lalu
Legislator Gerindra...
Legislator Gerindra Ungkap Perintah Presiden Bawa Angin Segar Tertibkan Truk ODOL
2 jam yang lalu
Motor Royal Enfield...
Motor Royal Enfield Ridwan Kamil yang Disita KPK Atas Nama Orang Lain
3 jam yang lalu
Infografis
Mantan Panglima Militer...
Mantan Panglima Militer Israel Sebut Netanyahu Musuh Zionis
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved