CSIS Dorong Anak Muda Aktif di Dunia Politik

JAKARTA - Center For Strategic And International Studies ( CSIS ) menggelar Konferensi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Konferensi bertema Demokrasi, Anak Muda, dan Pemilu 2024 ini digelar di Gedung Pakarti Centre, Jakarta Pusat, Selasa (14/3/2023).

Konferensi ini digelar karena sebanyak 60 persen generasi muda akan menjadi pemilih di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Namun, minat anak muda terjun ke dalam dunia politik masih rendah.

"Kita masuki tahun demokrasi Indonesia, dan begitu besar peran anak muda, ada beberapa hal yang CSIS menyoroti anak muda sebagai pemilih pemilu," ujar Direktur Eksekutif CSIS Yose Rizal Damuri.



Dia mengatakan konferensi ini sudah diadakan dua kali. Konferensi ini berlangsung dua hari yakni pada Selasa (14/3/2023) sampai Rabu (15/3/2023). "Kita harapkan konferensi ini ini akan menjadi acara reguler CSIS yang membahas ilmu sosial dan politik di Indonesia," katanya.

Dia mengatakan, proporsi pemilih muda di Pemilu 2024 semakin besar yakni 60 persen dengan rata-rata usia 17 tahun ke atas dan di bawah 40 tahun.

"Ini sangat besar sekali, ada yang berbeda generasi ini dengan dulu, sekarang digital native, banyak dari mereka sudah mengenal dengan digital platform," ujarnya.

Namun, lanjutnya, ketertarikan anak muda di politik masih rendah. Begitu pula anggota DPR RI yang hanya diisi 6 persen anak muda. "Kita masih harus terus mendorong anak muda aktif di dalam politik, untuk penyegaran baru dan tema baru di dalam proses bangsa negara kita," jelasnya.

Diketahui, acara Konferensi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik hari pertama ini menghadirkan Ketua DPP Partai Perindo Bidang Ekonomi Kreatif dan Digital Michael Victor Sianipar, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Kepala Departemen Politik dan Sosial CSIS Arya Fernandes.