Pengamat Politik: Isu Penundaan Pemilu 2024 Bisa Mengancam Keutuhan NKRI

Sabtu, 04 Maret 2023 - 21:08 WIB
loading...
Pengamat Politik: Isu Penundaan Pemilu 2024 Bisa Mengancam Keutuhan NKRI
Analis komunikasi politik Hendri Satrio menyatakan, isu penundaan Pemilu 2024 bisa mengancam NKRI. Foto/tangkapan layar
A A A
JAKARTA - Analis komunikasi politik Hendri Satrio menyatakan, isu penundaan Pemilu 2024 kalau didiamkan bisa mengancam keutuhan Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Isu penundaan pemilu semestinya tidak disampaikan ke publik.

Hal itu disampaikan Hendri Satrio saat menjadi pembicara acara Polemik Trijaya dengan tema “Jalan Terjal Pemilu 2024" yang digelar secara daring, Sabtu (4/3/2023).

"Hal yang sudah pasti yang sudah diatur dalam undang-undang kan enggak perlu dipertanyakan lagi. Enggak perlu lagi mengatasnamakan demokrasi, gitu jadinya kegaduhan-gaduhan seperti ini. Regulasi yang ada sudah gamblang menyebutkan pasal-pasal yang mengatur Pemilu," katanya.



Sejarah penundaan pemilu memang ada tetapi kalau yang salah tidak perlu diulang. "Kalau yang tidak benar kan nggak perlu diulang. Kalau demokrasi ini terus-terusan begini, enggak nyaman pastinya buat kita. Karena harusnya hal-hal yang sudah pasti yang sudah diatur dalam undang-undang kan enggak perlu dipertanyakan lagi," ucapnya.



Isu penundaan pemilu bukan lagi sebuah cek ombak melainkan sudah merupakan ancaman serius yang harus disikapi dengan serius pula oleh pemerintah karena ini akan mengganggu ketentraman dan keutuhan bangsa. "Jika tidak disikapi secara serius, pergolakan-pergolakannya akan kemana-mana," ujarnya.

Hendri menambahkan, isu penundaan pemilu sebetulnya tidak perlu lagi disampaikan ke publik. Pesta demokrasi di Indonesia dilaksanakan lima tahunan. Itu untuk mengevakuasi kinerja presiden. "Ritual demokrasi 5 tahunan itu mengevaluasi presiden. Kalau bagus seperti Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), Pak Jokowi kemudian kita lanjutkan kepemimpinan beliau. Selanjutnya kita pilih pemimpin baru kan Indonesia juga enggak kehabisan pemimpin," katanya.

Berdasarkan hasil survei, muncul 436 nama figur yang layak menjadi pemimpin Indonesia setelah Presiden Jokowi. Artinya banyak tokoh yang layak menjadi pemimpin Indonesia.

"Muncul 436 nama yang layak. Mudah-mudahan hal ini juga didukung oleh pemerintah. Jadi artinya mulai dari sekarang tidak ada lagi petinggi partai,.kemudian tidak ada lagi orang-orang dekat presiden yang kemudian menyuarakan tentang penundaan Pemilu," tandasnya.

Keterangan foto;
Analis komunikasi politik Hendri Satrio saat menjadi pembicara acara Polemik Trijaya dengan tema “Jalan Terjal Pemilu 2024" yang digelar secara daring, Sabtu (4/3/2023). Foto/tangkapan layar
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1888 seconds (0.1#10.140)