Ekspor dan Kuota Tangkap Benih Lobster Harus Dikendalikan

Selasa, 14 Juli 2020 - 19:51 WIB
loading...
A A A
Menurutnya, pemerintah semestinya bisa memanfaatkan sumber daya ini di dalam negeri karena nilai tambahnya tinggi. “Sebenarnya gampang menyaingi Vietnam, tinggal setop ekspor benih maka usaha di Vietnam akan turun drastis,” ungkap Effendy.

Berkaitan dengan kondisi stok lobster di WPP-RI, Guru Besar Fakultas Perikanan dan Kelautan Undip, Suradi WS, meminta agar dalam pengelolaan sumber daya lobster memperhatikan kondisi status kerentanan stok. Menurutnya, ini menjadi syarat mutlak untuk menjamin sumber daya yang lestari. Ia juga mengimbau, KKP melakukan kajian yang lebih komprehensif sehingga menjadi dasar dalam upaya pemanfaatan, termasuk untuk budidaya.

"Saya ingin menegaskan eksploitasi sumber daya lobster yang tidak terukur akan mengancam keseimbangan stok. Hasil kajian stok di WPP RI yang dilakukan oleh Komisi Kajian menunjukkan kondisi stok yang sangat memprihatinkan atau over eksploitasi. Ini jadi warning bagi kita untuk betul- betul melakukan pemanfaatan secara terukur,” kata Suradi.

Wakil Dewan Penasehat Perkumpulan Nelayan dan Pembudidaya Lobster Agus Priyono mengatakan, saat ini, China masih menjadi importir terbesar lobster hasil budidaya. Indonesia dinilai memiliki tantangan berat terutama dalam mendorong daya saing produk yang saat ini masih kalah jauh dari Vietnam sebagai kompetitor utama. ”Kami justru menemukan fakta bahwa ekspor ilegal ini masih terus terjadi. Oleh karenanya, pengawasan ini benar benar harus ditegakkan,” katanya.
(cip)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4128 seconds (0.1#10.140)