Menakar Peluang Duet Andika Perkasa - Puan Maharani di Pilpres 2024
Rabu, 07 Desember 2022 - 06:20 WIB
"Ini perpaduan politisi-militer TNI. Jadi untuk Indonesia aman, maka Andika pilihan yang tepat. Memang keduanya jarang masuk dalam survei, tapi barangkali akan ada lembaga yang akan menyurvei kedua pasangan ini," imbuhnya.
Adapun keuntungannya, dia mengatakan bahwa Andika Perkasa akan didukung oleh Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono. Andika merupakan menantu Hendropriyono. "Dari sisi finansial, maka Andika cukup untuk bertarung di Pilpres," pungkasnya.
Sementara itu, Pengamat Politik dari Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai duet Puan - Andika cukup positif jika dilihat dari beberapa aspek. "Keduanya boleh dibilang sebagai pasangan serasi karena perpaduan antara laki-laki dan perempuan, latar belakang sipil - militer," kata Karyono Wibowo kepada SINDOnews.
Selain itu, kata Karyono, pasangan tersebut juga merepresentasikan kekuatan nasionalis. "Dari sisi pengalaman dan kompetensi, kedua figur tersebut sudah memiliki rekam jejak (track record) yang memadai," imbuhnya.
Dia mengatakan, karier Puan cukup lengkap, baik di pemerintahan, parlemen, dan pelbagai organisasi. "Begitu pula sosok Andika memiliki rekam jejak prestasi dan karier di militer hingga posisi paling puncak yaitu sebagai panglima TNI, jabatan paling tinggi di TNI," jelasnya.
Namun demikian, kata dia, pasangan Puan - Andika tentu ada plus minusnya. Dia menuturkan, elektabilitas kedua figur tersebut masih rendah.
Sementara itu, waktu pelaksanaan pemilu serentak tidak lama lagi. "Sedangkan mereka butuh waktu yang cukup untuk mengerek popularitas, akseptabilitas dan elektabilitas," ucap Karyono.
Menurut dia, rendahnya elektabilitas pasangan ini membuat mereka membutuhkan banyak instrumen untuk meningkatkan dukungan suara. Sementara, kompetitornya sudah jauh meninggalkan mereka.
"Meskipun demikian, dalam pertarungan politik tidak dikenal kondisi statis seperti rumus dalam matematik 1 + 1 = 2, melainkan sangat dinamis. Sehingga masih terbuka peluang bagi Puan - Andika untuk mengejar ketertinggalan ketertinggalan, asalkan ada momentum yang bisa membuat mereka mendapatkan dukungan rakyat," katanya.
Selain itu, lanjut dia, strategi pemenangan berbasis riset, strategi komunikasi (strakom) dan personal branding, manajemen isu yang tepat akurat. "Perumusan visi misi serta program unggulan yang menarik perhatian publik dan mampu menjawab tantangan bangsa secara riil menjadi kebutuhan penting pasangan Puan-Andika," pungkasnya.
Adapun keuntungannya, dia mengatakan bahwa Andika Perkasa akan didukung oleh Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono. Andika merupakan menantu Hendropriyono. "Dari sisi finansial, maka Andika cukup untuk bertarung di Pilpres," pungkasnya.
Sementara itu, Pengamat Politik dari Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai duet Puan - Andika cukup positif jika dilihat dari beberapa aspek. "Keduanya boleh dibilang sebagai pasangan serasi karena perpaduan antara laki-laki dan perempuan, latar belakang sipil - militer," kata Karyono Wibowo kepada SINDOnews.
Selain itu, kata Karyono, pasangan tersebut juga merepresentasikan kekuatan nasionalis. "Dari sisi pengalaman dan kompetensi, kedua figur tersebut sudah memiliki rekam jejak (track record) yang memadai," imbuhnya.
Dia mengatakan, karier Puan cukup lengkap, baik di pemerintahan, parlemen, dan pelbagai organisasi. "Begitu pula sosok Andika memiliki rekam jejak prestasi dan karier di militer hingga posisi paling puncak yaitu sebagai panglima TNI, jabatan paling tinggi di TNI," jelasnya.
Namun demikian, kata dia, pasangan Puan - Andika tentu ada plus minusnya. Dia menuturkan, elektabilitas kedua figur tersebut masih rendah.
Sementara itu, waktu pelaksanaan pemilu serentak tidak lama lagi. "Sedangkan mereka butuh waktu yang cukup untuk mengerek popularitas, akseptabilitas dan elektabilitas," ucap Karyono.
Menurut dia, rendahnya elektabilitas pasangan ini membuat mereka membutuhkan banyak instrumen untuk meningkatkan dukungan suara. Sementara, kompetitornya sudah jauh meninggalkan mereka.
"Meskipun demikian, dalam pertarungan politik tidak dikenal kondisi statis seperti rumus dalam matematik 1 + 1 = 2, melainkan sangat dinamis. Sehingga masih terbuka peluang bagi Puan - Andika untuk mengejar ketertinggalan ketertinggalan, asalkan ada momentum yang bisa membuat mereka mendapatkan dukungan rakyat," katanya.
Selain itu, lanjut dia, strategi pemenangan berbasis riset, strategi komunikasi (strakom) dan personal branding, manajemen isu yang tepat akurat. "Perumusan visi misi serta program unggulan yang menarik perhatian publik dan mampu menjawab tantangan bangsa secara riil menjadi kebutuhan penting pasangan Puan-Andika," pungkasnya.
tulis komentar anda