Indonesia Punya Resep Mujarab Lawan Covid-19
Kamis, 09 Juli 2020 - 07:22 WIB
Nasih menambahkan, penggunaan lima regimen kombinasi obat itu terjamin dan aman digunakan, lantaran berbahan dari obat yang telah lolos uji klinis fase 3 dan terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Universitas Airlangga, Dr dr Purwati, SpPD, K-PTI FINASIM menjelaskan, semua regimen kombinasi obat Covid-19 itu tidak untuk diperjualbelikan secara bebas di pasaran, sehingga harus benar-benar dijaga. "Belum diperjualbelikan. Ini kolaborasi antara Unair, BNPB, dan juga Badan Intelijen Negara," kata dr Purwati.
Ia melanjutkan, kombinasi regimen obat tersebut memiliki potensi dan efektivitas cukup bagus terhadap daya bunuh virus. Dosis masing-masing obat dalam kombinasi tersebut yaitu 1/5 dan 1/3 lebih kecil dibandingkan dosis tunggalnya, sehingga mengurangi efek toksik dari obat tersebut bila diberikan sebagai obat tunggal. “Kini sudah ada ratusan obat yang sudah diproduksi dan akan disebarkan kepada rumah sakit yang membutuhkan,” jelasnya. (Lihat videonya: Kapal Tak Bisa Sadar, Sapi Dilempar ke Laut)
Selain regimen kombinasi obat yang ditemukan, sejumlah peneliti Unair juga menemukan potensi dalam penelitian stem cell. Pihaknya juga menemukan dua formula yaitu Haematopotic Stem Cells (HSCs) dan Natural Killer (NK) cells yang memiliki fungsi untuk melawan Covid-19.
“Dari hasil uji tantang HSCs ditemukan bahwa setelah 24 jam virus SARS CoV2 isolat Indonesia sudah dapat dieliminasi oleh stem cells tersebut, sedangkan hasil uji tantang NK cells terhadap virus, setelah 72 jam didapatkan sebagian virus dapat diinaktivasi oleh NK cells tersebut,” jelasnya. (Aan Haryono)
Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Universitas Airlangga, Dr dr Purwati, SpPD, K-PTI FINASIM menjelaskan, semua regimen kombinasi obat Covid-19 itu tidak untuk diperjualbelikan secara bebas di pasaran, sehingga harus benar-benar dijaga. "Belum diperjualbelikan. Ini kolaborasi antara Unair, BNPB, dan juga Badan Intelijen Negara," kata dr Purwati.
Ia melanjutkan, kombinasi regimen obat tersebut memiliki potensi dan efektivitas cukup bagus terhadap daya bunuh virus. Dosis masing-masing obat dalam kombinasi tersebut yaitu 1/5 dan 1/3 lebih kecil dibandingkan dosis tunggalnya, sehingga mengurangi efek toksik dari obat tersebut bila diberikan sebagai obat tunggal. “Kini sudah ada ratusan obat yang sudah diproduksi dan akan disebarkan kepada rumah sakit yang membutuhkan,” jelasnya. (Lihat videonya: Kapal Tak Bisa Sadar, Sapi Dilempar ke Laut)
Selain regimen kombinasi obat yang ditemukan, sejumlah peneliti Unair juga menemukan potensi dalam penelitian stem cell. Pihaknya juga menemukan dua formula yaitu Haematopotic Stem Cells (HSCs) dan Natural Killer (NK) cells yang memiliki fungsi untuk melawan Covid-19.
“Dari hasil uji tantang HSCs ditemukan bahwa setelah 24 jam virus SARS CoV2 isolat Indonesia sudah dapat dieliminasi oleh stem cells tersebut, sedangkan hasil uji tantang NK cells terhadap virus, setelah 72 jam didapatkan sebagian virus dapat diinaktivasi oleh NK cells tersebut,” jelasnya. (Aan Haryono)
(ysw)
tulis komentar anda