Sentimen Golongan Ancam Keutuhan Bangsa
Jum'at, 04 November 2022 - 10:52 WIB
Seluruh komponen bangsa khususnya para generasi muda harus dewasa dan waspada menyikapi masalah tersebut. Apalagi dalam negara demokrasi seperti Indonesia ini memerlukan kedewasaan bagi rakyatnya untuk bisa mengerti tentang demokrasi. Generasi muda juga perlu waspada terhadap pihak-pihak yang sengaja menjadikan Pancasila sebagai retorika dan jargon belaka.
Pada tahun politik yang akan berlangsung kurang dari satu setengah tahun, masuknya isu SARA tak bisa dihindari. Hal itu berkaca dari perhelatan pesta politik sebelumnya. Bagi sebagian masyarakat, isu-isu yang digulirkan, merupakan sesuatu yang tak dapat dielakkan dari panggung politik serta merupakan kehendak alamiah dari subjek yang memiliki identitas untuk membawa dan mempertaruhkan identitas yang melekat pada dirinya dalam ruang politik.
Politik dianggap juga merefleksikan pertarungan identitas. Dari sisi ini, konflik identitas menjadi sesuatu yang alamiah atau kondisi yang memang harus terjadi. Namun, sebagian masyarakat yang lain menilai, isu SARA pada perhelatan politik merupakan sesuatu yang bersifat by design. Sesuatu yang dirancang dalam menjadi komoditas politik yang digunakan pada saat tertentu untuk memperoleh keuntungan-keuntungan politik.
Perancang, tak selalu sebaagai pihak yang berkepentingan. Tak jarang para perancang justru sedang menggunakan strategi kontra isu, sehingga akan merugikan pihak lain yang berposisi sebagai lawan.
Strategi kontra isu yang populer dalam satu decade terakhir terbukti sangat efektif bagi pihak perancang untuk mendominasi ruang publik. Fenomena industri konsultan politik, influencer, dan buzzer dalam termaasuk oknum-oknum tertentu yang memiliki akses terhadap publikasi konten di ruang publik berperan dalam menentukan produksi isu dan amplifikasi konten, sehingga turut memperburuk polarisasi dan politisasi isu-isu identitas.
Sebagai bangsa yang majemuk dan menjunjung tinggi kemerdekaan, para generasi muda sudah saatnya lebih memahami dan peduli terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara, dan tak mudah terpengaruh oleh isu-isu maupun propaganda yang digulirkan oleh pihak tertentu dalam rangka mencapai tujuannya.
Pada tahun politik yang akan berlangsung kurang dari satu setengah tahun, masuknya isu SARA tak bisa dihindari. Hal itu berkaca dari perhelatan pesta politik sebelumnya. Bagi sebagian masyarakat, isu-isu yang digulirkan, merupakan sesuatu yang tak dapat dielakkan dari panggung politik serta merupakan kehendak alamiah dari subjek yang memiliki identitas untuk membawa dan mempertaruhkan identitas yang melekat pada dirinya dalam ruang politik.
Politik dianggap juga merefleksikan pertarungan identitas. Dari sisi ini, konflik identitas menjadi sesuatu yang alamiah atau kondisi yang memang harus terjadi. Namun, sebagian masyarakat yang lain menilai, isu SARA pada perhelatan politik merupakan sesuatu yang bersifat by design. Sesuatu yang dirancang dalam menjadi komoditas politik yang digunakan pada saat tertentu untuk memperoleh keuntungan-keuntungan politik.
Perancang, tak selalu sebaagai pihak yang berkepentingan. Tak jarang para perancang justru sedang menggunakan strategi kontra isu, sehingga akan merugikan pihak lain yang berposisi sebagai lawan.
Strategi kontra isu yang populer dalam satu decade terakhir terbukti sangat efektif bagi pihak perancang untuk mendominasi ruang publik. Fenomena industri konsultan politik, influencer, dan buzzer dalam termaasuk oknum-oknum tertentu yang memiliki akses terhadap publikasi konten di ruang publik berperan dalam menentukan produksi isu dan amplifikasi konten, sehingga turut memperburuk polarisasi dan politisasi isu-isu identitas.
Sebagai bangsa yang majemuk dan menjunjung tinggi kemerdekaan, para generasi muda sudah saatnya lebih memahami dan peduli terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara, dan tak mudah terpengaruh oleh isu-isu maupun propaganda yang digulirkan oleh pihak tertentu dalam rangka mencapai tujuannya.
(bmm)
Lihat Juga :
tulis komentar anda