Lembaga Survei Pasangkan Airlangga-Ganjar, Begini Kata Sekjen Golkar
Kamis, 20 Oktober 2022 - 05:56 WIB
JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus tak mempermasalahkan tentang hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang memasangkan Ketum Golkar Airlangga Hartanto dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024 . Dia menganggap hal itu biasa.
"Namanya survei kan kita ikuti saja, itu kan haknya dia sebagai lembaga survei, kalau dia tak angkat itu, tidak rame lah, siapa yang mau dengar lembaga survei, kan dipasang di mecing-mecingin (dicocok-cocokan) ke mana, terus apa, tanggapan publik gimana, namanya juga lembaga survei," ujarnya kepada wartawan, Rabu 19 Oktober 2022.
Pernyataan itu disampaikan Lodewijk setelah dirinya mengikuti ziarah ke TMP Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan pada Rabu 19 Oktober 2022 dalam rangkaian acara HUT ke-58 Golkar. Pemasangan dua orang tersebut dinilai haknya lembaga survei agar bisa ramai didengarkan.
Sama halnya dengan itu, kata dia, pihaknya juga enggan mengomentari soal pernyataan Ketum Partai Nasdem, Surya Paloh tentang adanya pihak yang meminta Presiden RI Joko Widodo mengeluarkan Nasdem dari Koalisi Pemerintahan lantaran deklarasi partai tersebut mengusung Anies Baswedan jadi Capres pada Pilpres 2024. Urusan Parpol dalam berkoalisi dan mengusung capres untuk Pemilu 2024 tak bisa dikaitkan dengan koalisi pemerintah saat ini.
"Wah itu mah dapurnya mereka, artinya Golkar itu urusan mereka itu, kalau saya membicarakan strategi orang lain ya susah juga. Konteks kita kan sekarang bukan cerita koalisi pemerintah mencari koalisi Pilpres 2024, sudah beda dengan koalisi pemerintah," tuturnya.
Dia menambabkan, persoalan pengusungan Anies Baswedan pada Pilpres 2024 oleh Partai Nasdem itu dinilai bukan ranahnya untuk berkomentar. Sebabnya, dia merupakan anggota Partai Golkar.
"Saya tidak menyatakan itu salah benar karena saya katakan itu bukan wewenang saya untuk berkomentar itu, saya orang Golkar masalahnya," katanya.
"Namanya survei kan kita ikuti saja, itu kan haknya dia sebagai lembaga survei, kalau dia tak angkat itu, tidak rame lah, siapa yang mau dengar lembaga survei, kan dipasang di mecing-mecingin (dicocok-cocokan) ke mana, terus apa, tanggapan publik gimana, namanya juga lembaga survei," ujarnya kepada wartawan, Rabu 19 Oktober 2022.
Pernyataan itu disampaikan Lodewijk setelah dirinya mengikuti ziarah ke TMP Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan pada Rabu 19 Oktober 2022 dalam rangkaian acara HUT ke-58 Golkar. Pemasangan dua orang tersebut dinilai haknya lembaga survei agar bisa ramai didengarkan.
Sama halnya dengan itu, kata dia, pihaknya juga enggan mengomentari soal pernyataan Ketum Partai Nasdem, Surya Paloh tentang adanya pihak yang meminta Presiden RI Joko Widodo mengeluarkan Nasdem dari Koalisi Pemerintahan lantaran deklarasi partai tersebut mengusung Anies Baswedan jadi Capres pada Pilpres 2024. Urusan Parpol dalam berkoalisi dan mengusung capres untuk Pemilu 2024 tak bisa dikaitkan dengan koalisi pemerintah saat ini.
"Wah itu mah dapurnya mereka, artinya Golkar itu urusan mereka itu, kalau saya membicarakan strategi orang lain ya susah juga. Konteks kita kan sekarang bukan cerita koalisi pemerintah mencari koalisi Pilpres 2024, sudah beda dengan koalisi pemerintah," tuturnya.
Dia menambabkan, persoalan pengusungan Anies Baswedan pada Pilpres 2024 oleh Partai Nasdem itu dinilai bukan ranahnya untuk berkomentar. Sebabnya, dia merupakan anggota Partai Golkar.
"Saya tidak menyatakan itu salah benar karena saya katakan itu bukan wewenang saya untuk berkomentar itu, saya orang Golkar masalahnya," katanya.
(mhd)
tulis komentar anda