Sering Jadi Nama Jalan, Berikut Sepak Terjang Jenderal TNI Gatot Subroto
Jum'at, 14 Oktober 2022 - 16:31 WIB
Kesertaan Gatot Subroto menjadi anggota KNIL maupun PETA tidaklah mengindikasikan dirinya seorang kaki tangan pihak kolonial atau jiwa kebangsaannya yang rendah. Tapi hal itu hanyalah sebatas pekerjaan yang sudah lumrah pada masa itu.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan, tahun 1945-1946 di Banyumas, Gatot Subroto berhasil mengambil alih kekuasaan kepolisian, dia kemudian diangkat menjadi komandan polisi di Purwokerto untuk mengamankan daerah tersebut.
Setelah Pemerintah membentuk TKR di Banyumas, dibentuklah Divisi V dengan Kol.Sudirman sebagai komandan dan Gatot Subroto menjadi Kepala Siasat.
Baca juga : Inilah 4 Jalan Terlebar di Jakarta, Gatot Subroto Lintasi 9 Kelurahan
Ketika perang melawan sekutu, Kolonel Gatot Subroto dipercaya untuk sebagai Komandan Front dan memegang komando teknis serta bertanggung jawab atas pasukan dari resimen Purwokerto dan Cilacap dalam perang Ambarawa.
Setelah sukses di Ambarawa, Kolonel Gatot Subroto akhirnya diangkat menjadi Panglima Divisi II Sunan Gunung jati.
Ketika Agresi Belanda I dimulai, Kolonel Gatot Subroto memimpin pasukannya untuk melawan agresi pasukan Belanda dengan pasukannya yang berada di Banjarnegara.
Hingga pada akhirnya Republik Indonesia secara resmi mengadukan agresi militer Belanda ke PBB, karena dinilai telah melanggar suatu Persetujuan Linggajati.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan, tahun 1945-1946 di Banyumas, Gatot Subroto berhasil mengambil alih kekuasaan kepolisian, dia kemudian diangkat menjadi komandan polisi di Purwokerto untuk mengamankan daerah tersebut.
Setelah Pemerintah membentuk TKR di Banyumas, dibentuklah Divisi V dengan Kol.Sudirman sebagai komandan dan Gatot Subroto menjadi Kepala Siasat.
Baca juga : Inilah 4 Jalan Terlebar di Jakarta, Gatot Subroto Lintasi 9 Kelurahan
Ketika perang melawan sekutu, Kolonel Gatot Subroto dipercaya untuk sebagai Komandan Front dan memegang komando teknis serta bertanggung jawab atas pasukan dari resimen Purwokerto dan Cilacap dalam perang Ambarawa.
Setelah sukses di Ambarawa, Kolonel Gatot Subroto akhirnya diangkat menjadi Panglima Divisi II Sunan Gunung jati.
Ketika Agresi Belanda I dimulai, Kolonel Gatot Subroto memimpin pasukannya untuk melawan agresi pasukan Belanda dengan pasukannya yang berada di Banjarnegara.
Hingga pada akhirnya Republik Indonesia secara resmi mengadukan agresi militer Belanda ke PBB, karena dinilai telah melanggar suatu Persetujuan Linggajati.
(bim)
Lihat Juga :
tulis komentar anda