Survei IPO: Tito, Wishnutama dan Retno Menteri Paling Responsif

Sabtu, 04 Juli 2020 - 21:11 WIB
"Perlu dicatat, popularitas menteri ini terdiri atas dua respons, yakni respons prestasi (positif) dan respons negatif. Sehingga, nama menteri dengan popularitas tinggi, belum tentu populer karena prestasi. Bisa saja karena kebijakan yang justru dianggap negatif dan tidak disukai publik," katanya.

Sementara itu, beberapa menteri berkinerja layak reshuffle justru mereka yang terkenal dekat dengan Presiden Joko Widodo. Hal ini menjadi ujian dilematis bagi Presiden. Bagaimanapun, kinerja menteri yang dianggap layak reshuffle memiliki dampak langsung pada publik.

Dedi mengatakan, membaca angka persepsi publik, Wishnutama menjadi satu-satunya menteri kalangan milenial yang disukai publik sementara Nadiem dan Erick Thohir diharapkan segera diganti.

Menariknya, nama Dahlan Iskan muncul dalam jajaran tokoh paling diharapkan kembali ke kabinet. Selain berharap adanya reshuffle, publik juga miliki harapan beberapa tokoh untuk kembali masuk jajaran kabinet Indonesia Maju. Dengan persepsi tertinggi adalah Susi Pudjiastuti 37,2 persen, Arief Yahya 32,2 persen, dan Dahlan Iskan 31,4 persen.

Tiga nama teratas tersebut memiliki rekam jejak cukup baik di mata publik, sehingga kembali diinginkan untuk masuk dalam jajaran kabinet Indonesia Maju. Sementara nama lain yang pernah menjabat menteri di periode sebelumnya, Rizal Ramli 28,8 persen, Ignasius Jonan 27,1 persen, Hanif Dhakiri 0,9 persen.

Lalu, nama dari kalangan non parpol juga pejabat publik. Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj 20,5 persen, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir 0,6 persen.

“Reputasi Dahlan Iskan cukup mengesankan bagi publik sehingga ia masuk sederet nama paling diharapkan kembali ke kabinet. Hanya soal komitmen Presiden, apakah benar akan melakukan pergantian menteri, atau hanya untuk kiasan pidato saja,” tutur Dedi.

Survei Nasional ini dilakukan pada 8-25 Juni 2020 menggunakan metode Wellbeing Purposive Sampling (WPS), dengan melihat komposisi jumlah populasi di tiap wilayah tersurvei. WPS memungkinkan pendapat publik tersimpan dengan model spiral majority, di mana setiap surveyor mendistribusikan questionnaire sesuai kuota sebaran, yakni kepada responden yang memiliki relevansi dengan yang dinilai.

Validitas data menggunakan triangulasi bertingkat, membandingkan antar data terinput, dengan analisis coder expert dan pengecekan ulang melalui wawancara via telepon sejumlah 20 persen dari total 1.350 responden yang tersebar di 30 provinsi terpilih. Penentuan sampling error pada 3.54 persen dengan tingkat akurasi data dalam rentang maksimum 97 persen.
(dam)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More