Waketum Garuda: Jangan Politisasi Tragedi Kanjuruhan
Senin, 03 Oktober 2022 - 16:03 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Garuda Teddy Gusnaidi meminta agar tragedi di Stadion Kanjuruhan , Malang, tidak dipolitisasi. Teddy meminta agar jangan ada yang memanfaatkan tragedi Kanjuruhan untuk pencitraan.
"Peristiwa Kanjuruhan jangan dipolitisasi, memanfaatkan tragedi untuk pencitraan, untuk menyalahkan dan untuk tampil bak pahlawan. Jangan jadikan tragedi ini ladang politis," kata Teddy Gusnaidi dalam keterangan tertulisnya, Senin (3/10/2022).
Menurutnya, provokasi yang terjadi di lapangan membuat jatuhnya korban jiwa dalam tragedi Kanjuruhan. "Jangan sampai diprovokasi lagi di luar lapangan," kata Teddy yang juga sebagai juru bicara Partai Garuda ini.
Di samping itu, dia mengatakan pemerintah harus memastikan keluarga yang ditinggalkan mendapatkan asuransi. Sedangkan yang dirawat agar mendapatkan perawatan yang serius.
"Dan melakukan pengusutan tuntas untuk mengetahui siapa yang melakukan provokasi sehingga terjadi kerusuhan yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa," imbuhnya.
Dia menuturkan bahwa tidak ada satu pun yang menginginkan hal ini terjadi. Dia melanjutkan, semua orang tentu dirugikan. Tapi karena tragedi itu sudah terjadi, lanjut dia, maka pembenahan wajib dilakukan.
"Ke depan harus diutamakan ketegasan aparat untuk mematikan percikan sebelum menjadi kobaran api. Jangan lagi takut akan teror HAM," ucapnya.
Dia mengatakan bahwa terlepas dari tindakan pencegahan yang dari jauh-jauh hari telah dilakukan oleh pihak kepolisian, demi keamanan meminta secara resmi untuk memajukan waktu pertandingan dari pukul 20:00 WIB menjadi 15:30 WIB, sayangnya hal ini tidak ditanggapi oleh panitia dan tetap melaksanakan pada pukul 20:00 WIB.
"Sudah waktunya berbenah, aparat kepolisian sudah harus melakukan tindakan pelumpuhan, tindakan tegas terhadap pihak yang terlihat berpotensi membuat kerusuhan. Pelumpuhan itu tentu akan membuat sehat kompetisi, karena kompetisi ini butuh keamanan dan kenyaman," ujarnya.
Dia menilai kejadian di Stadion Kanjuruhan adalah tragedi besar yang menelan banyak korban jiwa. Dia menuturkan, Presiden Jokowi sudah bereaksi, meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo segera mengusut tuntas kejadian ini.
"Peristiwa Kanjuruhan jangan dipolitisasi, memanfaatkan tragedi untuk pencitraan, untuk menyalahkan dan untuk tampil bak pahlawan. Jangan jadikan tragedi ini ladang politis," kata Teddy Gusnaidi dalam keterangan tertulisnya, Senin (3/10/2022).
Menurutnya, provokasi yang terjadi di lapangan membuat jatuhnya korban jiwa dalam tragedi Kanjuruhan. "Jangan sampai diprovokasi lagi di luar lapangan," kata Teddy yang juga sebagai juru bicara Partai Garuda ini.
Di samping itu, dia mengatakan pemerintah harus memastikan keluarga yang ditinggalkan mendapatkan asuransi. Sedangkan yang dirawat agar mendapatkan perawatan yang serius.
"Dan melakukan pengusutan tuntas untuk mengetahui siapa yang melakukan provokasi sehingga terjadi kerusuhan yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa," imbuhnya.
Dia menuturkan bahwa tidak ada satu pun yang menginginkan hal ini terjadi. Dia melanjutkan, semua orang tentu dirugikan. Tapi karena tragedi itu sudah terjadi, lanjut dia, maka pembenahan wajib dilakukan.
"Ke depan harus diutamakan ketegasan aparat untuk mematikan percikan sebelum menjadi kobaran api. Jangan lagi takut akan teror HAM," ucapnya.
Dia mengatakan bahwa terlepas dari tindakan pencegahan yang dari jauh-jauh hari telah dilakukan oleh pihak kepolisian, demi keamanan meminta secara resmi untuk memajukan waktu pertandingan dari pukul 20:00 WIB menjadi 15:30 WIB, sayangnya hal ini tidak ditanggapi oleh panitia dan tetap melaksanakan pada pukul 20:00 WIB.
"Sudah waktunya berbenah, aparat kepolisian sudah harus melakukan tindakan pelumpuhan, tindakan tegas terhadap pihak yang terlihat berpotensi membuat kerusuhan. Pelumpuhan itu tentu akan membuat sehat kompetisi, karena kompetisi ini butuh keamanan dan kenyaman," ujarnya.
Dia menilai kejadian di Stadion Kanjuruhan adalah tragedi besar yang menelan banyak korban jiwa. Dia menuturkan, Presiden Jokowi sudah bereaksi, meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo segera mengusut tuntas kejadian ini.
(rca)
tulis komentar anda